Membakar Langit ~ Bab 2091

 

Bab 2091

 

Di bawah tatapan tegang banyak orang, Saka bertabrakan dengan Renan.

 

Namun, di titik ini, Saka tidak bisa dihentikan. Kekuatannya meningkat beberapa kali lipat. Dalam sekejap, Saka berhasil menghancurkan cahaya hitam di sekitar tubuh Renan, menyapu bayangan.

 

yang tersisa dan kakinya yang besar kembali menendang kepala Renan.

 

"Kamu!"

 

Renan merasa sangat terkejut. Jurusnya yang penuh tenaga, ternyata bisa dihancurkan begitu saja

 

Renan buru-buru mengangkat tangannya untuk menghadapinya. Namun, sudah terlambat. Kedua lengannya bergetar hebat.

 

Sepasang tinju yang bersinar dengan cahaya emas, menghantam dadanya dengan begitu ganas. Cahaya emas yang mengerikan itu pun langsung meledak.

 

"Ah!"

 

Renan yang selama ini berdiri dengan angkuh, menjadi seperti gasing yang diputar di tangan Saka. Renan langsung terlempar keluar dengan jeritan yang penuh penghinaan.

 

Tubuh Renan dilemparkan ke udara hingga membentuk lengkungan dan baru berhenti setelah menghantam dinding batu dengan keras. Namun, di bagian dada Renan terlihat jelas ada robekan pada bajunya dan memperlihatkan bekas tinju berwarna merah.

 

Saka tersenyum dan mengangkat pedang setengah jadi miliknya. Dia menunjuk ke arah Renan dan berkata, "Renan, kamu harus pastikan untuk menjaga gengsi. Jangan gunakan seluruh kekuatanmu. Harusnya kamu bisa menekanku dengan mudah. Kalau nggak, sebagai Renan yang Agung, kamu akan sangat kehilangan muka."

 

Tujuan Saka menyembunyikan kekuatannya sebelumnya adalah untuk menjebak dan membunuh beberapa musuh.

 

Sekarang, Adair dan yang lainnya tidak perlu khawatir lagi. Enam Jalur Puncak Kematian juga sudah muncul. Jadi, tidak ada yang perlu disembunyikan. Cukup dorong sepenuhnya dan langsung diakhiri saja.

 

Teriakan penuh amarah Renan benar-benar mengguncang langit dan bumi, Semua orang di sekitar terlihat begitu terkejut.

 

Di mata mereka, Renan begitu kuat seperti Dewa Iblis. Dia memiliki kekuasaan atas hidup dan mati mereka. Namun, sekarang saat menghadapi Saka, Renan tak ubahnya seperti gasing, yang hanya bisa dipukuli...

 

"Orang ini, dari awal sampai akhir... menyembunyikan kekuatannya?"

 

Adair tiba-tiba merasakan dingin di sekujur tubuhnya.

 

Adair teringat adegan beberapa jam yang lalu saat mengepung Saka... Waktu itu, Saka menyembunyikan kekuatannya. Jika tidak, Saka mungkin akan membunuh dirinya.

 

Memikirkan hal tersebut, Adair pun merasa merinding.

 

"Nggak... Nggak mungkin."

 

Ruvan merasa dingin di dalam hati dan wajahnya tampak ketakutan.

 

Dia sendiri sudah menyerah pada Renan. Bagaimana mungkin Renan bisa kalah?

 

Jika Renan kalah... Bukankah sia-sia baginya untuk menyerah?

 

"Renan, aku nggak tertarik untuk terus mempermalukanmu. Panggil tuanmu keluar," kata Saka.

 

Renan hanyalah budak. Yang paling penting adalah memaksa Wafa keluar.

 

Sambil berkata seperti itu, Saka melirik Api Mahi dan berkata sambil tersenyum, "Kalau nggak keluar, Api Ilahi ini akan jadi milikku."

 

Penghinaan terang-terangan seperti ini membuat mata Renan menjadi berapi-api.

 

Renan hanya dianggap sebagai orang dengan bakat rata-rata di antara tujuh keluarga besar. Sementara Dahlia dan yang lainnya memiliki fisik yang istimewa atau bakat yang luar biasa, sehingga sama sekali tidak dapat dibandingkan.

 

Sejak kecil, Renan sudah menerima terlalu banyak penghinaan dari para genius ini. Kemudian, dia bahkan diperlakukan layaknya budak oleh Saka, sehingga membuat Renan kehilangan semua harga dirinya.

 

Oleh karena itu, ketika bertemu Wafa yang memberinya kekuatan dan membujuknya untuk bergabung dengan Enam Jalur Puncak Kematian, Renan pun menyetujuinya tanpa ragu.

 

Selama bisa mendapatkan kekuatan, segala çara bisa digunakan. Sekalipun berarti harus mengkhianati keluarga, bahkan juga menjadi pengkhianat yang dibenci semua orang.

 

Akhirnya, Renan mendapatkan apa yang diinginkannya. Dia menginjak -injak Adair dan yang lainnya di bawah kakinya. Renan merasa sudah mendapatkan kekuatan yang sangat diidam-idamkannya, juga ... martabat.

 

Akan tetapi, kenapa? Kenapa dia masih belum bisa mengalahkan Saka meski sudah berusaha keras?

 

"Saka, apa hakmu untuk pamer kekuatan di hadapanku? Apa saja yang pernah kamu korbankan untuk berlatih kultivasi? Apa hakmu mendapatkan semua yang kamu miliki sekarang?"

 

Link Lengkap Langsung Membeli Novel: https://lynk.id/novelterjemahan

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2091 Membakar Langit ~ Bab 2091 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on March 08, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.