Bab 2099
Dahlia balas menatap mereka dengan
dingin tanpa mengindahkan pertanyaan mereka. Ya ampun, baru sekarang sekelompok
orang bodoh ini menyadari sesuatu?
Sayangnya, sudah terlambat.
"Apa gunanya berkata seperti itu
sekarang? Mati ya mati saja, ini juga ulah kita sendiri 11
Julio menyahut sambil menghela napas
dan menggelengkan kepala. Dia sudah terlalu malu untuk meminta tolong.
"Aku nggak peduli dengan nyawa
Adair dan yang lainnya," kata Saka sambil menggelengkan kepalanya.
"Tapi, nggak akan kubiarkan kalian jadi bagian dari kalangan atas Negara
Elang."
"Biarpun kalangan atas itu
orang-orang kotor, nggak akan kubiarkan mereka yang tega mengorbankan nyawa
banyak orang demi membuat Formasi Pembantaian Kehidupan berkuasa! Kalau
orang-orang seperti kalian jadi petinggi, rakyat pasti akan jauh lebih
menderita!"
Semua orang sontak tercengang.
Situasi saat ini bisa dibilang mematikan bagi Saka, tetapi pria itu memutuskan
untuk tetap di sini bukan demi kehormatannya melainkan demi memperjuangkan
rakyat?
Terutama Dahlia. Dia sontak menatap
Saka dengan tertegun dan curiga.
Visi yang tidak hanya sebatas untuk
kepentingan pribadi melainkan seluruh rakyat Negara Elang...
Dahlia merasa cukup familiar dengan
visi seperti ini...
"Sayang sekali hanya ada sedikit
sekali orang sepertimu di dunia ini. Kamu nggak mungkin bisa mengubah keadaan
kalau sendirian... "
Dahlia membatin.
"Hanya tinggal masalah waktu
sebelum Enam Jalur Puncak Kematian menguasai dunia ini!" sindir Jaykel.
"Sebagai seorang ahli, kenapa juga harus merasa sayang dengan rakyat yang
ibaratnya seperti serangga itu?"
"Justru yang namanya ahli itu
harus menghargai mereka!"
Saka menyahut denga nada serius. Dia
tahu pertempuran kali ini akan sulit, tetapi dia menolak mundur. Dia bahkan
berjalan perlahan mendekati Jaykel.
Langkah Saka tampak begitu lambat.
Dia menatap lawannya dengan ekspresi datar, energi sejatinya yang berwarna
keemasan perlahan terpancar.
"Masih anak bawang saja sudah
sekeras kepala ini?"
Jaykel pun mengernyit dan memadatkan
energi sejatinya yang tampak seperti sinar hitam yang berkilau menjadi sebuah
tombak. Aura yang terpancar dari tombak itu terasa begitu mengerikan dan
menggetarkan jiwa.
Setelah itu, Jaykel melemparkan
tombaknya. Tombak itu melesat menembus segala rintangan sambil memancarkan
sinar hitam. Belum sempat ujung tombak itu mengenai Saka, langkah Saka pun
terhenti dan setetes darah mengalir dari tengah dahinya.
Ekspresi semua orang sontak berubah,
tubuh mereka mendadak terasa dingin. Apa Saka berhasil dibunuh begitu saja?
Sesaat setelah itu, terdengar bunyi
tebasan pelan. Saka memblokir serangan tombak itu dengan pedang setengah
jadinya, dia memadatkan energi sejatinya untuk menebas tombak itu. Ujung tombak
itu hanya berjarak sekitar dua cm dari alis Saka!
Setelah itu, Saka melompat dan balik
menyerang Jaykel dengan mengeluarkan ribuan petir dari bilah pedangnya.
Jaykel mendengkus pelan, lalu segera
bergerak mundur untuk menghindar.
"Kamu tahu kelemahanku adalah
fisik master ilahi ini, makanya kamu berpura-pura lemah supaya aku mendekat dan
kamu bisa menyerang fisikku? Kamu berpengalaman juga, ya..."
Jaykel tertawa kecil.
Kemampuan dan pengalaman pertempuran
Jaykel sudah mencapai master ilahi tingkat tinggi, jadi satu -satunya
kelemahannya adalah fisiknya. Saka awalnya berencana membiarkan Jaykel mendekat
agar bisa langsung menghancurkan titik lemah fisik yang Jaykel diami, tetapi
ternyata Jaykel langsung tahu.
Semua orang sontak terkejut,
sementara Adair dan yang lainnya hanya bisa menghela napas.
Apa yang barusan Saka lakukan sangat
berbahaya, dia menjadikan dirinya sendiri sebagai umpan agar lawan mendekat.
Salah satu langkah saja bisa berakibat fatal!
Entah kenapa, setiap serangan Saka
membuat jantung Adair dan yang lainnya jadi berdegap kencang.
Saka pun mengernyit. Padahal mereka
semua sama-sama di tingkat master ilahi, tetapi lawannya kali ini ternyata
begitu berpengalaman...
"Kalau begitu, kulawan
langsung!"
Saka bergumam, lalu melompat dan
menyerang!
"Kamu berani melawanku secara
langsung?
Ternyata nyalimu lebih besar daripada
orang-orang Kota Sentana itu!"
Jaykel pun tertawa dengan senang,
lalu kembali memadatkan energi sejatinya menjadi tombak dan bergerak secepat
kilat menuju Saka.
Teknik tombaknya sama persis dengan
Renan, tetapi kekuatan yang dihasilkan berbeda sekali. Serangan tombak Jaykel
itu langsung menembus udara.
Seperti seekor naga beracun yang
meliuk dengan ganas dan mematikan, kekuatannya melonjak hingga ke puncak!
Jaykel dan Saka pun saling beradu.
Gerakan mereka cepat sekali sampai-sampai yang terlihat hanyalah siluet mereka.
Mereka bertarung menggunakan kemampuan dan teknik masing-masing. Setiap kali
saling menyerang, awan hitam bergelora dan sinar emas menyebar.
Semua orang hanya bisa tertegun
menyaksikan adu kekuatan ini!
Dahlia mengepalkan tangannya dengan
ekspresi yang terlihat ragu. "Dengan kekuatan seperti ini sepertinya dia
benar-benar bisa mengejar Adriel."
Shawn menyaksikan pertempuran ini
dengan bersemangat, tetapi pada akhirnya dia hanya bisa menghela napas pelan.
"Sayang sekali aku nggak bisa ikut dalam pertempuran ini."
Wafa yang berada di dalam kabut hitam
juga menonton dengan serius sambil bergumam, "Aku sudah sampai memanggil
Jaykel ke sini. Jadi aku akan merasa sangat kecewa kalau cuma segini batas
kemampuanmu..."
Link Lengkap Langsung Membeli Novel: https://lynk.id/novelterjemahan
No comments: