Bab 2107
"Tua Bangka, ambil
alih tubuhku! Hentikan dia!"
Saka menatapnya dengan
tatapan marah sambil berteriak dengan liar.
Suara desahan tua yang
lembut terdengar di dalam hati Saka. "Walaupun kamu ingin berjanji, kamu
nggak punya kekuatan untuk melakukannya. Kalaupun kamu setuju, tapi nggak dapat
memenuhi janji, kelak akan terkena rintangan batin... "
Angin bertiup kencang,
petir menggema, dan nyala api berkobar-kobar. Dalam latar belakang yang megah
ini, seorang wanita yang tiada tara dan mandiri terangkat oleh kekuatan yang
besar, menghadapi pedang iblis sendirian.
Namun, wajahnya sangat
pucat, vitalitasnya juga dengan cepat terkuras.
Saka berteriak marah,
dia menggunakan metode komunikasi rahasia dari warisan Tabib Agung dan
membangun koneksi dengan Dahlia. Seketika, suara kesedihan bergema di hati
Dahlia!
"Kak Dahlia!"
Begitu nama itu
terlintas dalam hatinya, hati Dahlia bergetar hebat. Lalu, dia mendongak ke
arah Saka dengan tatapan kaget dan berkata, "Kamu ... "
"Aku Adriel, aku
nggak mati! Kamu nggak perlu merasa bersalah!"
Suara Saka menggema di
dalam hati Dahlia, mengungkapkan kesedihan yang luar biasa.
Saat ini, Dahlia akan
mati, apa lagi yang perlu disembunyikan dari identitasnya?
Dia menatap Saka, lalu
perlahan menunjukkan rasa lega dan puas,. Dia tersenyum lembut dan berkata,
" Ternyata begitu... "
"Saka, waktu itu
aku nggak bisa menyelamatkanmu dan nggak bisa membalas budi Tabib Agung...
Untungnya kali ini, aku berhasil melindungimu ..."
Seolah-olah tidak
memiliki penyesalan lagi, dia tiba -tiba berbalik, lalu memandang ke arah
pedang iblis itu sambil tersenyum tanpa penyesalan dan membuka kedua tangannya!
Seketika, tiga bencana
besar meledak bersamaan!
Retakan di atas pedang
iblis itu makin banyak!
Tiba-tiba, terdengar
suara ledakan, pedang iblis itu benar-benar hancur.
Kekuatan yang besar
langsung menyerang Jaykel.
Dia berteriak marah,
tubuhnya mundur dengan liar, tetapi disambar oleh petir. Lalu, dia berteriak
kesakitan, punggungnya hangus terbakar oleh petir dan langsung jatuh ke tanah!
Sementara itu, Feriza
hanya terkena dampak. Dia berteriak kesakitan dan pingsan karena tekanan yang
kuat itu.
Suara desahan lembut
terdengar di dalam kabut hitam, gelombang ruang samar-samar bergetar dan sebuah
sosok menghilang!
Akhirnya, semuanya
berhenti. Di langit, kabut hitam yang menutupi pengamatan telah menghilang.
Sinar matahari yang hangat kembali menyinari, menerangi medan perang yang penuh
dengan noda darah yang mengerikan ini!
"Sudah berakhir...
Nggak disangka, Dahlia adalah orang terkuat di antara kita."
Adair seperti mimpi. Dia
tiba-tiba terlepas dari krisis hidup dan mati, sehingga membuatnya merasa
segala sesuatu di depannya begitu tidak nyata!
Sosok Dahlia bagaikan
bunga putih yang terjatuh dari udara di tengah angin kencang.
Saka memeluknya dengan
erat dan merasa Dahlia begitu ringan. Dia sama sekali tidak terlihat seperti
kekuatan yang mengendalikan bencana dan kekuatan yang tak terkalahkan
sebelumnya.
"Uhuk."
Dahlia memuntahkan
seteguk darah, menodai pipinya yang putih, kondisinya sudah sangat lemah. Namun,
saat memandang Saka, dia tersenyum santai dan berkata, "Sepertinya, aku
berhasil."
"Jangan bicara!
Jaga napasmu!"
Saka memandangnya dengan
mata merah. Dia mengangkat tangan untuk menghalangi pandangan dunia luar dengan
energi sejati, mengembalikan penampilannya yang dulu, lalu mengeluarkan jarum
emas dan menerapkan Teknik Jarum Takdir dari warisan Tabib Agung!
Dulu, dia pernah
menggunakan teknik jarum ini untuk menyelamatkan nyawa Diana!
"Nggak usah
membuang tenaga, aku tahu kondisi tubuhku sendiri. Untungnya, kematianku nggak
sia-sia."
Seolah-olah mengetahui
pemikiran Saka, Dahlia hanya tersenyum sambil berkata dengan ekspresi puas,
"Waktu itu, aku nggak bisa menyelamatkanmu dan itu menjadi penyesalan
seumur hidupku. Untungnya kali ini, aku berhasil
Dahlia seolah-olah
mendapatkan semangat, tetapi Saka terus merasa tertekan!
Link Lengkap Langsung Membeli Novel: https://lynk.id/novelterjemahan
No comments: