Bab 2115
Novea tiba-tiba berdiri
pada saat ini.
Dia berteriak dengan
tatapan dingin, "Setidaknya aku juga seorang putri kerajaan yang bisa
mewakili otoritas kerajaan. Beraninya kamu terang-terangan menyakiti genius
Negara Elang di depanku!"
Jayub menatapnya dan
ekspresi wajahnya langsung menjadi suram.
Adair terkejut.
Bagaimanapun, Novea juga
merupakan keturunan kerajaan dan dia juga sudah berpihak pada Saka. Hal itu
sangat berarti ...
Hanya saja, apakah Novea
sudah gila?
Kenapa tiba-tiba
berpihak?
Bahkan Saka juga melihat
wanita ini dengan ekspresi terkejut. Kenapa Novea tiba-tiba bertindak
untuknya...
"Eh, kita sepihak,
kenapa kamu harus..."
Ujar Adair sambil
mengerutkan keningnya.
"Siapa yang sepihak
denganmu?" jawab Novea.
Novea menatap dingin ke
semua orang sambil berkata, "Dalam dunia pemerintahan, saling
menguntungkan dan hubungan sosial adalah hal yang sangat normal, tapi
setidaknya harus ada batasnya!"
"Saka sudah
mengalah dan menyatakan akan kerjasama, tapi kalian masih nggak puas dan ingin
mengambil lebih! Pak Jayub, aku sebenarnya hanya ingin menyaksikan dari jauh,
nggak membantu siapa pun, tapi tindakanmu sudah terlalu berlebihan! Aku nggak
bisa biarkanmu menghancurkan seorang genius, itu akan merugikan keluarga
kerajaanku!" ujar Novea.
Melihat Novea yang
begitu tidak menghargai, Jayub hanya bisa tertawa marah dan berkata,
"Novea, banyak pangeran dan putri di dalam keluarga kerajaan. Sejak kapan
kamu yang masih muda berhak untuk mewakili kerajaan?"
"Roni bahkan harus
menghormatiku, apa hakmu untuk bernegosiasi denganku?"
"Percaya atau
nggak, Kak Roni kamu juga nggak akan mendukungmu!" ujar Jayub.
Pada keluarga kerajaan
juga ada pembagian faksi. Para pangeran berjuang keras untuk memperebutkan
posisi pewaris raja dan Novea termasuk dalam faksi pangeran keempat.
"Itu nggak perlu
kamu urus!" ujar Novea.
Setelah itu, Novea
langsung mengambil tiga Api Ilahi tingkat sembilan dan melemparkannya kepada
Saka dan Julio, lalu berkata dengan suara rendah, " Peti es hitam dan
darah nadi naga aku kuberikan kepadamu nanti. Sekarang kalian pergi ke Kota
Sentana, aku akan menjaganya di sini! Selama ada aku, dia nggak berani langsung
menyerang kalian!"
Saka menatapnya sambil
berkata, "Terima kasih."
Tidak perlu banyak
berbicara. Sekarang Novea juga berada di bawah tekanan besar, mungkin dia juga
sedang melakukannya tanpa izin, jadi dia harus memanfaatkan waktunya.
Kemudian dia segera
menyimpan jasad Dahlia ke dalam tas penyimpanan dan pergi bersama Julio.
Jayub tidak lagi
menghalanginya, hanya bisa melihat Saka bawa pergi Api Ilahi. Dia menatap tajam
ke arah dua orang yang pergi dengan ekspresi yang susah ditebak.
"Pak Jayub,
bagaimana ini?"
Adair berkata dengan
panik.
Kejadian Jalan Kejayaan
kali ini benar-benar sangat berlebihan dan menarik perhatian semua orang. Jika
berita ini tersebar, dia juga tidak berani membayangkan akibatnya!
"Aku akan mengawasi
kamu, sebaiknya kamu jangan menyerang mereka, kalau nggak ... "
Ujar Novea sambil menatap
Jayub dengan tajam.
Tatapan Jayub tiba-tiba
menunjukkan niat membunuh, tetapi dia hanya diam sambil mengedipkan matanya.
Tidak bisa langsung
membunuhnya, jadi dia harus memikirkan cara lain...
Namun, di sisi lain.
Dalam perjalanan Saka
dan Julio.
"Tindakanmu kali
ini benar-benar menyinggung Jayub, ini mungkin akan membuat keluarga Dinata dan
keluarga Atmaja bermusuhan, apa kamu nggak menyesal?" tanya Saka.
Bagaimanapun, keluarga
Dinata masih memiliki perbedaan kekuatan dibandingkan dengan keluarga Atmaja.
Julio secara sembrono
menyinggung Jayub, dia pasti akan disalahkan oleh keluarganya.
Link Lengkap Langsung Membeli Novel: https://lynk.id/novelterjemahan
No comments: