Membakar Langit ~ Bab 2127

  

Bab 2127

 

Saat itu, dengan suara Gendang Pengaduan yang menggema membuat seluruh tempat terkejut!

 

Sebenarnya, ini baru permulaan. Seiring kabar ini menyebar, seluruh Negara Elang akan dilanda keterkejutan

 

Melihat Saka yang memukul gendang itu, wajah Royzen berubah sangat suram. Dia tidak menyangka Saka akan melakukan hal sekejam ini!

 

Memukul Gendang Pengaduan berarti seseorang telah mengalami ketidakadilan yang sangat besar. Hal ini menjadi aib besar, tidak hanya bagi Departemen Kehakiman tetapi juga bagi Negara Elang secara keseluruhan!

 

Jika berita ini tersebar, reputasi akan hancur!

 

Orang ini sama sekali tidak tahu cara memikirkan kepentingan negara!

 

Selain itu, dengan Gendang Pengaduan yang dipukul, masalah keluarga leluhur mereka juga langsung diumbar ke publik. Dalam tekanan opini publik, pihak berwenang harus memberikan penjelasan kepada Saka

 

Seorang leluhur terhormat dari Keluarga Atmaja harus memberikan penjelasan kepada seorang penduduk dari wilayah selatan...

 

Memikirkan hal ini, Royzen memandang Saka dengan tatapan penuh kebencian, hampir seperti ingin membunuhnya.

 

"Saka! Dengan memukul Gendang Pengaduan, kamu mencoreng wibawa Negara Elang, bahkan bisa menarik perhatian negara lain. Kamu hanya mementingkan dirimu, lalu bagaimana dengan negara ini?"

 

Saka meliriknya sekilas, lalu menjawab dengan tenang, "Aku hanya butuh sidang rapat tingkat tinggi. Kamu siapa? Kamu nggak punya hak mempertanyakanku, Bawa seseorang yang bisa mengambil keputusan, atau bantu aku menyampaikan gugatan ini."

 

"Kamu!"

 

Royzen makin geram. Dengan wajah penuh amarah, dia melangkah maju dan berkata dengan nada sinis, "Kalau begitu, silakan lanjutkan. Tapi aku beri tahu satu hal, Marina dan Cecil sudah kembali ke kota Sentana. Oh, dan dokter sakti wanita juga sudah dibawa ke sini."

 

"Ketika kamu sibuk melapor gugatan, aku akan menghancurkan mereka. Ya, aku mungkin mati, tapi seenggaknya aku sudah menikmati mereka, 'kan?"

 

"Saka, saat kamu melapor, aku bersenang-senang. Bukankah itu menyenangkan? Tapi kalau berani, kamu bisa bunuh aku sekarang juga!"

 

Tatapan Royzen berubah liar, dan dia jelas sedang memancing amarah Saka.

 

Saat ini, Jayub tidak bisa secara terang-terangan membunuh Saka, tetapi begitu pula dengan Saka. Jika dia membunuh Royzen di jalanan, perannya sebagai korban tidak akan bisa dipertahankan.

 

Bagaimanapun, ini adalah kota Sentana, tempat yang penuh dengan aturan dan hukum, bukan hutan liar tanpa aturan!

 

Saka menatap Royzen dengan amarah yang meluap-luap. Namun, dia perlahan menyeringai, dan senyumnya terlihat dingin dan menyeramkan. " Kalau mau membunuh, kenapa harus dengan cara yang begitu mencolok ... " ujar Saka.

 

Dia sendiri telah berhasil mendapatkan banyak bahan obat di tempat Liana, dan bahkan meracik sejumlah racun...

 

Tiba-tiba, sebuah suara malas terdengar, "Tanggal dua November, anggota keluarga Atmaja mengancam korban di jalanan. Ya ngomong-ngomong, siapa namamu tadi?"

 

Semua orang terkejut dan menoleh ke sumber suara.

 

Mereka melihat seorang pria lusuh memegang buku kecil berwarna hitam, mencatat sesuatu di dalamnya. Beberapa orang mengikutinya dari belakang.

 

Begitu melihat pria itu, semua orang langsung diliputi rasa takut!

 

"An ... Andios!"

 

"Murid Guru Kaisar!"

 

Pria itu adalah Andios yang pernah menyelamatkan Saka dari tangan leluhur keluarga Atmaja. Tampaknya dia baru saja kembali ke kota Sentana.

 

Wajah Royzen langsung pucat pasi saat melihat Andios. Dengan suara gemetar, dia berkata, "An... Andios, kamu salah dengar. Aku nggak mengancam slapa pun..."

 

"Oh?"

 

Andios menyeringai, menunjuk ke arah Saka sambil berkata, "Aku sendiri yang menyelamatkan dia dari tangan leluhur keluargamu. Kamu nggak tahu itu?"

 

Royzen tergagap, wajahnya makin pucat. "Nggak ... Aku benar-benar nggak tahu!"

 

Link Lengkap Langsung Membeli Novel: https://lynk.id/novelterjemahan

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2127 Membakar Langit ~ Bab 2127 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on March 09, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.