Membakar Langit ~ Bab 2131

 

Bab 2131

 

Jayub duduk di dalam mobil yang terparkir tidak jauh dari Departemen Kehakiman. Melalui kaca jendela, dia menyaksikan suasana penuh tangisan dan amarah di luar, senyum dingin menghiasi wajahnya.

 

Orang-orang yang memohon keadilan itu tidak hanya datang ke Departemen Kehakiman, tetapi juga menuju ke kabinet, bahkan sampai ke luar Istana Kekaisaran, berlutut untuk menyampaikan petisi mereka!

 

Di antara tujuh keluarga besar, sudah ada keluarga Romli, keluarga Syahrir, keluarga Dimasta, keluarga Minjana, serta keluarga Elyora yang bersuara.

 

Hanya keluarga Dinata yang belum muncul. Dari tujuh keluarga besar, enam di antaranya telah bersatu dalami pernyataan mereka!

 

"Keuntungan ada di pihakku!" pikir Jayub

 

Bagaimanapun juga, kali ini Saka benar-benar telah melanggar hal yang tabu!

 

Tatapan Jayub menunjukkan kilatan meremehkan. " Liana, kamu mendukung seorang pengecut yang gila seperti itu. Aku ingin tahu apakah kamu akan menyesal nantinya. Dia berani melawanku, mencoba mengguncang dunia... Tapi apakah dia memiliki kekuatan yang cukup?"

 

Jayub membiarkan para orang tua di luar menangis sambil mengajukan tuntutan, tetapi dia tetap acuh tak acuh, menunggu perintah kaisar untuk menghardik Saka.

 

Orang-orang yang hadir makin banyak, seperti gunung berapi yang siap meletus.

 

Sementara itu, sebuah mobil mewah lain datang.

 

"Itu mobil keluarga Dinata. Akhirnya mereka datang juga?"

 

Jayub melihat ke arah itu dengan senyuman simpul di bibirnya.

 

Saat ini, di dalam mobil keluarga Dinata.

 

Seorang pria tua yang memancarkan aura berwibawa sedang menyetir. Namun, wajahnya menunjukkan ekspresi rumit. Dia menoleh ke arah kursi belakang, tempat Julio duduk, lalu berkata dengan nada berat, "Tuan Muda, kamu diperintahkan untuk datang sendiri ke sini, lalu meminta maaf kepada leluhur keluarga Atmaja. Menurutmu

 

Julio menjawab dengan wajah dingin, "Sudah berapa kali aku katakan? Kali ini, aku berada di pihak Saka!"

 

"Tapi Saka terlalu sombong. Dia ingin menantang tatanan yang ada. Enam keluarga besar lainnya sudah menentukan posisi mereka, sementara Kaisar masih belum mengirim orang untuk memulai persidangan. Kita nggak bisa terus menunggu. Kalau kita mengambil posisi terlalu lambat, keluarga kita akan dikucilkan oleh keluarga keluarga lain. Kalau keuntungan kita berkurang karena hal ini, bukankah kita akan mengecewakan leluhur kita?" ujar pria tua itu sambil tersenyum pahit.

 

Mata Julio menunjukkan tekadnya, lalu dia berkata dengan nada dingin, "Leluhur keluarga Dinata kita dulu juga sangat mirip dengan Saka."

 

Pria tua itu tertegun sejenak. Sejarah keluarga Dinata sebenarnya tidak terlalu panjang, hanya sekitar 100 tahun. Dulu leluhur keluarga Dinata berasal dari wilayah selatan, tetapi dengan semangat yang membara, dia melawan kekuatan korupsi, hingga akhirnya menyerahkan nyawanya di tiang gantungan.

 

Berkat warisan dan pengorbanannya, keluarga Dinata bisa berdiri sampai sekarang.

 

"Tujuh keluarga besar telah menindas rakyat sampai nggak bisa bergerak. Dunia ini menjadi kolam air mati. Sekarang ada seseorang yang bersedia berdiri untuk mengguncang keadaan. Meskipun kita nggak berani menjadi yang terdepan, kita juga nggak boleh berada di pihak yang menentangnya ... Jangan biarkan api ini padam!"

 

Julio mengepalkan tinjunya erat-erat, matanya menunjukkan tatapan penuh kebencian. "Jadi, yang mengecewakan Leluhur bukan aku, tapi anggota keluarga Dinata lainnya!"

 

Pria tua itu menghela napas panjang, tatapannya penuh dilema.

 

Tiba-tiba, Julio mengangkat pandangannya ke kejauhan, lalu berkata dengan penuh kegembiraan, " Akhirnya ada tanggapan dari atas!"

 

Pada saat ini, semua pandangan di tempat itu serentak tertuju ke satu arah.

 

Mereka melihat ada iring iringan mobil kerajaan yang mendekat, dengan dua barisan penjaga yang berdiri tegak di sisinya. Kemudian, sebuah sosok turun dari salah satu mobil.

 

Itu adalah Novea!

 

Semua pandangan yang tertuju padanya penuh dengan ketegangan, menunggu perintah yang dia bawa.

 

Novea menatap Saka dengan ekspresi rumit, menarik napas dalam-dalam, lalu berkata, " Ayahanda sedang melakukan meditasi. Kabinet akan mengambil alih tugasnya untuk sementara.

 

Keputusan yang dibuat oleh kabinet, Guru Negara, serta Tetua Agung adalah untuk mengirim perwakilan, melakukan sidang bersama secara terbuka!"

 

Bum!

 

Kata-kata itu mengguncang seluruh tempat, suara tarikan napas penuh keterkejutan terdengar di mana -mana!

 

Mereka menyetujuinya!

 

Akhirnya, tekanan itu membuat mereka menyerah. Mereka menyetujuinya!

 

Selain itu, ini adalah sidang dari tingkatan tertinggi, bahkan dilakukan secara terbuka!

 

"Dia berhasil!"

 

Julio tampak sangat bersemangat.

 

Jayub sedikit menyipitkan matanya ketika memandang Saka.

 

Para orang tua yang berlutut di tanah tampak tertegun dengan ekspresi penuh keterkejutan.

 

Link Lengkap Langsung Membeli Novel: https://lynk.id/novelterjemahan

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2131 Membakar Langit ~ Bab 2131 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on March 14, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.