Bab 2133
Adair berteriak dengan
suara dingin. Dia tiba-tiba mengangkat tangannya, berniat menangkap Saka!
Namun, pada saat itu
Saka mengangkat tangannya, melayangkan tamparan keras. Tamparan itu membuat
Adair terpental jauh!
"Hanya dengan
kekuatan ini, kamu berani menangkapku?" kata Saka dengan nada meremehkan.
Tamparan itu begitu kuat
hingga membuat Adair menjerit kesakitan, lalu sudut bibirnya mengeluarkan
darah.
Adair yang kekuatan
bertarungnya memang tidak sebanding dengan Saka, apa lagi tubuhnya masih
terkena racun iblis, tidak mampu melawan.
Kerumunan yang melihat
kejadian itu langsung gempar, tidak percaya Saka masih berani melawan!
"Berani melukaiku,
kamu cari mati, ya?" Adair mengusap darah di sudut bibirnya sambil
berteriak marah.
"Saka,
kamu..."
Wajah Novea berubah
seketika, mengira Saka ingin mati bersama lawannya. Namun, setelah ragu
sejenak, dia memutuskan untuk diam, hanya melihat saja.
Saka pasti akan mati.
Namun, jika sebelum mati dia bisa menyeret Adair bersamanya, itu juga tidak
buruk.
Hanya saja, para tetua
yang sebelumnya berlutut memohon dari segala arah, kini bangkit berdiri.
Masing-masing dari mereka memancarkan aura luar biasa, bersiap menangkap Saka.
Saat itu, Saka memandang
sekeliling, lalu mendesah pelan. "Nggak ada yang mau membantuku?"
Dia telah mengalahkan Enam
Jalur Puncak Kematian untuk menyelamatkan mereka, tetapi tidak ada seorang pun
yang mau membantunya ...
Di tangannya, dia
menggenggam sebuah jimat batu. Ini adalah Jimat Ruang yang diberikan oleh
Liana. Jimat itu memiliki kemampuan untuk melarikan diri dengan memecah ruang
dalam sekejap.
Saka ingin menggunakan
warisan Tabib Agung untuk mengubah sesuatu demi Negara Elang, tetapi jika
mereka tidak mau menerimanya, dia pun tidak akan memohon untuk membuktikan
dirinya.
"Aku yang akan
membuktikannya!"
Tiba-tiba, sebuah suara
lantang terdengar!
Semua orang yang hadir
terkejut, langsung melihat ke arah suara itu.
Mereka melihat Shawn
yang sedang berjalan mendekat dari kejauhan.
Dengan wajah tenang,
tatapan dingin, serta tubuh yang tinggi serta kuat, dia memancarkan aura yang
luar biasa!
"Shawn... Shawn
Lavali?"
Pada saat ini, kerumunan
tercengang.
Mereka sulit
memercayainya!
"Bagaimana mungkin
dia ..."
Adair tampak sangat
terkejut. Dia tidak percaya Shawn masih bisa muncul di sini, padahal keluarga Lavali
sudah mengendalikan dia sepenuhnya.
Saka pun tampak
terkejut. Dia sama sekali tidak menyangka Shawn akan muncul. Kemudian, Saka
bertanya dengan bingung, "Apa keluargamu nggak mengurungmu?"
Shawn tetap tenang
ketika menjawab dengan acuh tak acuh, "Apa sulitnya? Dengan mempertaruhkan
nyawa, semua masalah bisa terpecahkan."
Saka agak terkejut.
Shawn begitu keras kepala, seolah-olah dia tidak menganggap nyawa sebagai
sesuatu yang berharga ...
"Tidak salah lagi,
dia adalah adikku yang hebat!" pikir Saka.
"Aku akan bersaksi
untuknya. Dulu, dia yang menyelamatkanku."
Shawn menatap kerumunan,
lalu berkata dengan nada tenang.
"Kesaksian tunggal
nggak akan cukup!" teriak Adair dengan amarah. Matanya tampak memerah.
"Kalau begitu,
tambahkan aku. Apakah itu cukup?"
Suara lain tiba-tiba
terdengar. Semua orang menoleh, melihat pintu mobil keluarga Dinata pecah
akibat kekuatan energi sejati yang besar.
Ini segera menarik
perhatian banyak orang. Mereka terkejut ketika melihat yang keluar adalah
Julio. Dia tampak berjalan dengan tertatih-tatih. Tubuhnya penuh dengan darah,
sementara luka-luka tampak jelas di seluruh tubuhnya!
"Maaf, aku
mengalami sedikit masalah. Aku dikendalikan oleh seseorang, jadi aku datang
terlambat! Untungnya masih sempat!"
Julio menatap Saka
sambil tersenyum, meskipun bibirnya penuh darah.
"Lukamu... "
Saka tampak terkejut.
"Aku hanya
dikendalikan oleh keluargaku. Tapi aku terinspirasi oleh perkataan Shawn. Apa
yang sulit kalau hanya perlu mempertaruhkan nyawa?"
Julio tertawa terbahak-bahak,
penuh semangat yang membara!
"Tuan Muda, apa
kamu nggak peduli dengan nyawamu lagi?"
Pria tua di sampingnya
menangis sedih, bingung harus berbuat apa. Dia buru-buru membantu Julio
berdiri, wajahnya penuh kecemasan!
Baru saja, Julio
menggunakan cara penghancuran diri untuk memaksa pria tua itu membebaskannya
dari kendalinya. Ketika melihat Julio bahkan tidak peduli dengan nyawanya, pria
tua itu tidak berani memaksa lagi!
"Jangan banyak
bicara! Aku sudah menjadi orang baik selama lebih dari dua puluh tahun. Hari
ini, aku akan memberontak sekali saja!"
Julio berteriak dengan
lantang, menyapukan pandangannya kepada Adair dan yang lainnya. Dia berkata
dengan tatapan ganas, "Semuanya dengarkan baik-baik! Saka telah difitnah!
Aku sudah mempertaruhkan nyawaku untuk membuktikan ucapanku. Siapa pun yang
nggak memercayainya, pertaruhkan nyawa kalian juga!"
Link Lengkap Langsung Membeli Novel: https://lynk.id/novelterjemahan
No comments: