Membakar Langit ~ Bab 2137

 

Bab 2137

 

Wanita berbaju hitam itu berkata sambil memandang Adair dengan tatapan tenang.

 

Melihat orang ini datang, mulut Adair terasa kering. Dia berkata dengan susah payah, "Pelayan Guru Negara ... "

 

Pelayan ini bernama Stevi, salah satu orang kepercayaan Guru Negara.

 

Kehadirannya sudah cukup untuk menunjukkan sikap Guru Negara.

 

"Bagus."

 

Stevi mengangguk sedikit sambil berkata, "Guru Negara bilang kalau orang ini nggak bersalah."

 

Adair menelan ludah, suaranya terdengar serak, Kenapa ... kenapa begitu?"

 

Bukan hanya dia.

 

Julio, Novea, serta yang lainnya menatap kedatangan pelayan Guru Negara dengan ekspresi terkejut. Jelas bahwa tak seorang pun menyangka Guru Negara akan turun tangan, berpihak pada Saka.

 

Jayub yang berada di dalam kendaraan juga menatap tajani ke arah Stevi, urat di tangannya tampak menonjol. Dengan nada muram, dia berkata, "Liana, bagaimana kamu bisa melibatkan Guru Negara? Ini mustahil..."

 

Jika ada seseorang di Kota Sentana yang tidak bisa diganggu bahkan oleh gabungan tujuh keluarga besar, itu adalah Guru Negara!

 

Bahkan dirinya tidak mampu memengaruhi Guru Negara

 

Jadi, apa yang membuat orang seperti Liana bisa melakukannya?

 

Stevi berkata dengan tenang, "Kalau Guru Negara bilang percaya, artinya dia percaya, nggak butuh alasan."

 

Logika yang begitu sederhana, tetapi sangat penuh dengan kewibawaan.

 

Percaya adalah percaya, tidak perlu alasan.

 

Namun, mulut Adair terasa pahit. Tak seorang pun berani meragukan kata-kata Guru Negara. Guru Negara adalah pilar negara, bahkan pernah melukai seorang aliran Tao dari Enam Jalur Puncak Kematian dengan parah dalam Pertempuran Kota Sentana. Wibawanya sangat besar.

 

Logika Guru Negara mungkin tidak bisa diterima, tetapi juga tidak bisa ditolak.

 

Saka menatap dengan ekspresi aneh, lalu berbisik kepada Liana, "Apa yang kamu korbankan untuk ini?

 

Menurut Saka, Liana pasti telah melakukan sesuatu yang besar untuk mendapatkan dukungan Guru Negara.

 

Namun, Liana tampak sedikit bingung. Dia memandang Saka dengan heran, lalu menjawab dengan suara pelan, "Pertanyaan itu harusnya aku tanyakan padamu. Bukankah kamu yang menyuap Guru Negara?"

 

"Apa?" Saka tampak terkejut.

 

"Aku menghabiskan seluruh simpananku untuk menyuap Tetua Agung. Mana mungkin aku punya uang untuk menyuap Guru Negara juga? Justru Guru Negara yang mengutus orang untuk menghubungiku ..."

 

Liana menatap Saka dengan heran. "Aku malah ingin tahu, bagaimana kamu bisa punya hubungan dengan Guru Negara?"

 

Mereka tidak ada hubungannya...

 

Saka tampak makin bingung. Dia hanya bisa menatap Stevi dengan penuh tanda tanya.

 

"Baiklah... "

 

Pada saat itu, Adair menggertakkan gigi sambil berkata, "Ayo kita pergi!"

 

Sekarang Guru Negara sudah turun tangan, tidak ada lagi peluang untuk menang. Mereka hanya bisa pergi dengan kepala tertunduk.

 

"Tunggu dulu!"

 

Namun, Saka tiba-tiba menghentikan mereka. " Kalian mau pergi? Nggak semudah itu! Sekarang dua lawan satu. Aku dinyatakan nggak bersalah. Jadi, berarti Jayub bersalah, 'kan?"

 

Meskipun Saka tidak tahu mengapa Guru Negara mendukungnya, kesempatan untuk menghajar lawan yang sudah terpojok ini tidak boleh dilewatkan!

 

Pada saat itu, wajah Julio yang berlumuran darah tampak menyeringai kejam. Dia berujar, "Benar! Sekarang mari kita bahas tentang ini. Jayub... dengan tuduhan apa dia harus diadili?"

 

Andios mengangkat alis sedikit, lalu membalas, " Tangkap orang-orang itu! Segel jalanan! Jangan biarkan seekor lalat pun lolos!"

 

Dalam sekejap, orang-orangnya langsung bergerak untuk menutup jalan, mengepung kendaraan Jayub yang sejak awal telah mereka perhatikan.

 

Adair dan kelompoknya tampak putus asa, wajah mereka pucat pasi!

 

"Semua minggir dari hadapanku!"

 

Suara teriakan keras menggema dari dalam kendaraan Jayub. Pintu kendaraan meledak terbuka, sementara Jayub keluar dengan wajah muram. Dia memandang sekelilingnya dengan tatapan dingin. Aura tekanan kuat pun menyelimuti semua orang.

 

Link Lengkap Langsung Membeli Novel: https://lynk.id/novelterjemahan

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2137 Membakar Langit ~ Bab 2137 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on March 14, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.