Bab 2140
"Apa kamu yakin
Buah Dendam Darah ini bisa dipercaya? Waktu aku makan pil yang kamu berikan
terakhir kalinya, aku merasa nggak nyaman seharian," gumam Julio dengan
ekspresi aneh.
Pil yang diberikan Saka
sebelumnya berhasil mengobati racun iblis di tubuhnya, tetapi juga membuat
tubuhnya panas membara.
"Kalau nggak mau,
kembalikan saja," balas Saka sambil memutar matanya.
"Siapa bilang aku
nggak mau? Ini adalah hakku. Mulai sekarang, aku pasti akan makan apapun yang
kamu punya. Apa pun itu, setengahnya adalah punyaku!" kata Julio dengan
percaya diri sambil segera menyimpan Buah Dendam Darah itu.
Dia telah membelot dari
keluarganya demi Saka. Bahkan pria tua yang biasanya menemaninya pun, kini
harus kembali ke keluarga Dinata.
"Kecuali
wanita."
Saka memutar matanya
lagi. Dia menatap Shawn sambil mengeluarkan tiga Buah Dendam Darah, lalu
berkata, "Kamu juga dapat."
Buah Dendam Darah yang
dia berikan pada Shawn sudah dicampur bahan khusus yang bisa mengatasi racun
iblis.
Racun iblis itu cukup
berbahaya, bahkan di Negara Elang, hanya sedikit orang yang bisa mengobatinya.
Meskipun hubungan mereka
sebelumnya tidak begitu dekat, Shawn telah membantu dirinya. Jadi, sudah
seharusnya Saka membalas budi.
Shawn dengan ekspresi
yang tampak tenang memandang Saka, dia berkata dengan nada acuh tak acuh,
"Apa yang aku lakukan adalah kewajibanku, nggak perlu memberiku Buah
Dendam Darah itu."
"Sok tampan sekali
pria ini!" pikir Saka.
Saka memutar matanya
lagi, langsung melemparkan Buah Dendam Darah itu ke arah Shawn tanpa banyak
peduli.
Namun, tiba-tiba suara
dingin yang tajam terdengar, "Siapa yang butuh Buah Dendam Darah dari
orang yang akan mati sepertimu? Apa kamu ingin mendekati Shawn hanya dengan
pemberian kecil ini? Mimpi!"
Seseorang yang sangat
cantik dan sudah berumur datang menghampiri. Dari matanya yang tajam, jelas
terlihat kebencian. Dia melemparkan Buah Dendam Darah itu kembali kepada Saka,
seperti melempar benda tidak berguna.
Dia adalah Ibu dari Shawn,
Fara.
Lagi-lagi wanita ini ...
Fara berpikir bahwa Saka
ingin menggunakan Buah Dendam Darah ini untuk menjalin hubungan dengan Shawn.
Saka merasa kesal, malas
untuk berdebat dengannya. "Aku nggak tertarik untuk mendekati anakmu. Aku
hanya membantunya sebagai bentuk balas budi."
"Jangan terlalu
sering berhubungan dengan anakku, itu sudah cukup membantu!"
Fara menatapnya dengan
penuh amarah, seperti sedang melihat musuh. Dia pun berkata, "Kamu sudah
menyinggung tujuh keluarga besar, bahkan orang-orang berkuasa di puncak negara.
Siapa pun yang berhubungan denganmu, nasib buruk pasti akan menimpa mereka!
Shawn yang membantumu kali ini sudah bisa dibilang mengambil risiko besar! Tapi
hanya sekali ini saja! Mulai sekarang, Shawn nggak akan berhubungan lagi
denganmu. Jangan lagi mengganggu masa depan anakku! Shawn, ayo kita
pergi!"
Setelah mengatakan itu,
dia menarik tangan Shawn untuk pergi.
Saka memutar matanya.
Ini adalah pertama kalinya dia bertemu dengan seseorang yang menolak Buah
Dendam Darah. Fara benar-benar seorang yang hebat. Shawn bisa berkembang
menjadi seorang genius di bawah pengaruh ibunya yang kuat.
"Besok orang-orang
dari Sekte Tersembunyi akan datang untuk memilih murid. Kalau kamu benar -benar
ingin membantuku, sembuhkan dulu lukamu, lalu ikutlah ke Dunia Roh Kosong
bersamaku. Nantinya, kita bisa menjadi lawan, saling membantu untuk
berkembang," ujar Shawn dengan nada tenang sambil melangkah pergi.
"Benar-benar tukang
pamer," cibir Julio.
Namun, pada saat itu,
seorang pria paruh baya yang penuh aura cendekiawan datang mendekati mereka. Di
sampingnya, ada pria tua yang sebelumnya diusir kembali ke keluarga Dinata oleh
Julio.
Ketika melihat pria ini,
ekspresi Julio langsung berubah. "Ayah?"
Ayah?
Saka menoleh untuk
melihat pria itu.
Ternyata pria ini adalah
kepala keluarga Dinata saat ini, Mahrez Dinata ...
Dia melihat Julio, lalu
berkata dengan tenang, "Apa kamu sudah selesai membalas budi?"
Julio tertegun sedikit.
"Apa maksudmu?"
"Sebelumnya aku
nggak muncul, itu karena aku ingin kamu membalas budi. Sekarang semuanya sudah
jelas, kamu bisa kembali bersamaku."
Mahrez kembali berkata
dengan tenang, "Kalau nggak, apakah kamu benar-benar ingin melepaskan diri
dari keluarga Dinata?"
"Aku ... "
Julio terlihat bingung, tampak terombang-ambing.
Mahrez tidak peduli
padanya, hanya menatap Saka sambil berkata dengan acuh tak acuh, "Guru
Negara bisa membantumu untuk sesaat ini, tapi dia nggak akan bisa membantumu
selamanya. Tujuh keluarga besar adalah pohon yang selalu hijau. Kamu bisa bilang
aku orang yang mementingkan kekuasaan, tapi dunia ini memang begitu. Tanpa
latar belakang dan kekuatan, sulit untuk bisa menonjol. Pada akhirnya, kamu dan
Julio memang nggak berasal dari dunia yang sama. Jangan menjerumuskan
Julio."
Pandangan Mahrez tidak
jauh berbeda dengan Fara. Saka tidak akan memiliki masa depan. Jika berhubungan
dengan orang seperti ini, itu malah akan menjadi beban.
"Ayah, aku...
"
Julio terlihat cemas,
hampir ingin berkata sesuatu.
Namun, Mahrez bergerak
sedikit, menggunakan energi sejati dalam tubuhnya untuk berkomunikasi secara
telepati. Seketika, tubuh Julio bergetar, ekspresinya tampak tak percaya.
Mahrez berkata, " Benar-benar..."
Link Lengkap Langsung Membeli Novel: https://lynk.id/novelterjemahan
No comments: