Membakar Langit ~ Bab 2142

 

Bab 2142

 

Saka tampak waspada, tetapi tidak bisa melihat sedikit pun kultivasi dari wanita itu.

 

"Apa kamu ... menjual hiasan rambut?"

 

Saka akhirnya bertanya. Jalanan ini awalnya cukup ramai, beberapa pedagang kecil akan datang untuk berjualan, tetapi mereka semua baru saja diusir

 

Ya, bagaimanapun juga, aku tidak bermaksud mengobrol dengannya hanya karena dia cantik.

 

Wanita berbaju putih itu tidak berbicara. Kedua matanya seperti bintang, hanya menatap Saka dengan tenang.

 

"Kamu mencariku karena ada perlu?"

 

Saka merasa aura wanita ini sangat istimewa. Ada kesan yang agak menyedihkan dan ... pesona yang sangat kuat.

 

Ya, ini adalah aura wanita muda yang paling disukai oleh pria!

 

Wanita berbaju putih tersenyum samar.

 

Senyumannya itu memperkuat pesona di mata Saka yang menjadi makin kuat.

 

Wanita itu mengangkat tangannya, lalu menunjuk pada Buah Dendam Darah di tangan Saka.

 

Itu adalah Buah Dendam Darah yang baru saja dilemparkan kembali oleh Fara.

 

"Kamu menginginkan ini?" tanya Saka dengan ragu.

 

Wanita berbaju putih itu mengangguk pelan.

 

Saka tertegun dan berpikir, mungkinkan wanita secantik ini adalah seorang tuna wicara?

 

Hanya saja wanita itu langsung menginginkan Buah Dendam Darah. Hal ini membuat Saka agak bingung. Nilai Buah Dendam Darah tidak rendah, tetapi wanita itu menginginkannya. Sepertinya dia tidak mengetahui nilai sebenarnya dari Buah Dendam Darah ini.

 

"Buah ini nggak untuk dijual... "

 

Saka menyahut tak berdaya, tetapi dia melihat wanita berbaju putih dan mata seterang bintang itu masih menatapnya.

 

Mulut Saka bergerak-gerak dan dia tidak punya pilihan selain mengeluarkan Buah Dendam Darah, lalu berkata, "Sudahlah, aku akan memberimu satu."

 

Wanita itu langsung mengambil Buah Dendam Darah dan memasukkannya ke dalam keranjang. Kemudian, dia tetap tidak pergi, justru masih menatap sisa Buah Dendam Darah di tangan Saka.

 

"Aduh, begini... apa kamu tahu nilai buah ini? Aku sudah bermurah hati untuk memberimu satu!" sahut Saka dengan nada putus asa.

 

Wanita berbaju putih itu berpikir sejenak, mengangkat lengannya dan menurunkan lengan bajunya. Dia memperlihatkan luka panjang di lengan bawahnya yang seputih batang teratai.

 

Lukanya sepertinya masih baru. Lapisan kering tipis terbentuk di atasnya.

 

"Kenapa bisa terluka? Tapi untuk luka luar seperti ini, satu buah saja sudah cukup..." jawab Saka.

 

Wanita berbaju putih mengangkat lengannya yang lain dengan lembut. Yang terlihat hanyalah lengan lainnya yang juga memiliki bekas tamparan berwarna biru....

 

Saka terdiam. Mata Saka bergerak pelan sambil membatin, "Kak, apa kamu menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga?"

 

Saat memikirkannya kembali, kemungkinan memang benar. Jika tidak, bagaimana mungkin wanita cantik seperti dia bisa menjual perhiasan seperti itu?

 

Sementara wanita berbaju putih itu seolah akan menunjukkan beberapa luka lain.

 

"Cukup, sudah cukup! Lupakan, aku akan memberikan semuanya padamu."

 

Saka memberinya tiga Buah Dendam Darah. Setelah memikirkannya, Saka masih mengeluarkan pil buatan sendiri sambil berkata, "Ini untukmu juga. Habiskan buahnya sendiri. Bawa pil ini ke toko obat dan jual saja, jadi kamu nggak perlu keluar untuk menjual perhiasan lagi."

 

Obat ini diambil dari tas penyimpanan Dahlia. Tidak bisa dibandingkan dengan Buah Dendam Darah, tetapi masih dianggap sebagai barang berkualitas. Terutama di toko obat Kota Sentana, bisa dijual dengan harga tinggi.

 

Toko obat tidak berani menerima Buah Dendam Darah atau produk berkualitas tinggi seperti ini. Mereka juga tidak bisa memakannya.

 

Namun, pil ini cukup untuk membuat wanita itu tidak khawatir dengan kebutuhan sandang dan pangannya.

 

Wanita berbaju putih itu melirik pil tersebut, menggelengkan kepalanya pelan dan memasukkan tiga Buah Dendam Darah ke dalam keranjang

 

Dia tidak tertarik?

 

Saka merasa ini agak lucu.

 

Wanita berbaju putih mengambil token kayu kecil wangi dari keranjang, lalu menyerahkannya kepada Saka.

 

Tiga buah ditukar dengan token kayu wangi. Ternyata si Cantik ini agak pelit, ya?

 

"Sudahlah, nggak perlu repot-repot " ujar Saka sambil melambaikan tangannya.

 

Link Lengkap Langsung Membeli Novel: https://lynk.id/novelterjemahan

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2142 Membakar Langit ~ Bab 2142 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on March 14, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.