Bab 2143
Namun, wanita itu masih
memegang token kayu wangi itu sambil menatap Saka dengan tenang.
Saka tidak punya pilihan
selain mengambil token kayu wangi itu dan menggantungkannya di lehernya.
"Terima kasih...
"
Saka hendak mengucapkan
terima kasih, tetapi dia hanya melihat punggung wanita berbaju putih yang pergi
dengan anggun...
"Dia sangat cantik,
tapi sayang sekali dia bisu dan mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Eh, dia
juga agak pelit."
Saka menggelengkan
kepalanya pelan, mengangkat kakinya dan pergi langsung menuju ke Kediaman Guru
Negara.
Namun, Saka tidak
menyadari bahwa setelah dia berbalik, wanita berbaju putih itu sedang menuju ke
Istana Kekaisaran...
Hanya dalam beberapa
langkah, sosoknya sudah sampai di depan Istana Kekaisaran!
Ada banyak penjaga, baik
yang terlihat atau yang tersembunyi di depan gerbang Istana Kekaisaran.
Mereka tidak menunjukkan
ekspresi apa pun ketika Jayub datang untuk berlutut di sini sebelumnya. Mereka
adalah penjaga gerbang untuk Kaisar dan
sudah terbiasa dengan
jajaran orang penting yang
datang berlutut di sini.
Namun, saat melihat
wanita berbaju putih datang, ekspresi dari pemimpin penjaga tiba-tiba berubah!
"Buka pintu utama,
buka pintu utama!"
"Laporkan kepada
Yang Mulia secepatnya!"
Jayub hanya bisa masuk
melalui pintu samping ketika dia datang ke sini. Akan tetapi saat ini, pintu
masuk utama Istana Kekaisaran justru terbuka lebar.
Dalam sekejap, terjadi
kekacauan di depan Istana Kekaisaran yang megah itu.
Suara panik datang dari
dalam Istana Kekaisaran. Hanya terlihat Pangeran Keempat, yang sebelumnya
tampak sangat bermartabat dan serius, tidak rendah hati atau sombong di hadapan
Jayub, langsung mengubah ekspresi wajahnya dengan tatapan tidak percaya dan
berjalan dengan tergesa-gesa.
Saat dia melihat wanita
berbaju putih itu, Pangeran Keempat tiba-tiba merasa makin tidak bisa
dipercaya. Namun, dia tidak terlalu peduli dan buru-buru membungkuk sambil
berkata, "Maaf, aku terlambat menyambutmu. Maafkan aku!"
Dari awal sampai akhir,
wanita berbaju putih itu hanya mengabaikan mereka.
Meskipun ekspresinya
datar, ada rasa ketidakpedulian dan keterasingan yang luar biasa. Di mana
ekspersi tawar-menawar yang dia tunjukkan pada Saka sebelumnya?
Sekarang, tidak ada
sedikit pun jejak wanita muda menawan di mata Saka sebelumnya.
Ini jelas merupakan Dewi
tingkat tinggi yang tidak terpengaruh dengan dunia fana.
Wanita itu menatap
diam-diam melalui pintu masuk utama Istana Kekaisara, seolah dia bisa melihat
ujungnya dalam sekejap.
"Ayahanda sudah
menunggumu..." ucap Pangeran Keempat dengan hati-hati.
Di sampingnya, Novea
bahkan tidak berani menarik napas. Dia bahkan merasa sulit percaya dalam
hatinya.
Orang ini... sudah lama
tidak keluar, apa lagi ke Istana Kekaisaran. Kenapa hari ini dia tiba-tiba
muncul?
"Itu... maaf. Apa
aku sudah salah bicara?"
Melihat wanita berbaju
putih yang tidak berbicara, Pangeran Keempat merasakan tekanan besar. Dia
merasakan aura yang berwibawa yang sangat menyesakkan dari wanita itu.
Keringat dingin mengalir
di dahinya.
Bahkan Kaisar tidak akan
bisa menyinggung sosok yang agung ini!
Setelah beberapa saat,
wanita berbaju putih itu akhirnya berbicara, tetapi suaranya jauh seperti
kabut, tidak seperti manusia biasa. Dia berkata dengan lembut, "Aku nggak
puas dengan hasil hukuman Jayub."
Begitu kata-kata itu
jatuh, hati Pangeran Keempat tiba-tiba terasa seperti tenggelam ke dalam jurang
yang dalam!
Apakah dia... datang
untuk menekan istana secara langsung?
Guru Negara dan Kaisar
secara terbuka menyatakan ketidaksetujuan mereka!
Blokir pintu Istana
Kekaisaran secara langsung!
Ini masalah besar!
"Kenapa? Apa karena
Jayub pernah menyinggung perasaanmu?"
Dia bertanya dengan
suara bergetar.
Menurut Pangeran
Keempat, satu-satunya alasan mengapa tokoh-tokoh besar dunia tidak jatuh karena
kejahatan mereka adalah karena perebutan kekuasaan!
Oleh karena itu, Guru
Negara tidak akan datang karena keadilan. Mungkin saja Jayub sudah menyinggung
Guru Negara di suatu tempat!
Namun, tempat sialan apa
itu!
Hal keterlaluan apa lagi
yang sudah dilakukan Jayub?
Wanita berbaju putih
tidak menjawab. Dia hanya menatap Buah Dendam Darah di keranjang, lalu teringat
interaksinya bersama dengan Saka sebelumnya...
Kemudian, dia tiba-tiba
berkata dengan tenang, Beri aku penjelasan."
Link Lengkap Langsung Membeli Novel: https://lynk.id/novelterjemahan
No comments: