Membakar Langit ~ Bab 2144

 

Bab 2144

 

Mulut Pangeran Keempat kering dan dia bahkan tidak memiliki keberanian untuk memohon belas kasihan.

 

Di antara tiga petarung teratas di Negara Elang, Tetua Agung adalah anggota keluarga kerajaan, sedangkan Guru Kaisar berasal dari Sekte Sulos. Melihat nama sekte ini saja, bisa mengetahui dengan jelas bahwa Guru Kaisar adalah seorang pendukung setia monarki.

 

Namun, Guru Negara berbeda. Yang lain berpikir bahwa Guru Negara melayani Negara Elang, tetapi dia sendiri tahu bahwa Guru Negara sebenarnya adalah mitra kerja sama dengan Kaisar.

 

Tidak ada yang tahu dari Sekte Tersembunyi mana Guru Negara berasal. Hanya saja, pada suatu hari, bertahun-tahun yang lalu, Guru Negara datang ke Kota Sentana dan memasuki gubuk jerami di istana.

 

Kemudian, dia menjadi Guru Negara di Negara Elang.

 

Tidak ada yang tahu, apa yang dia bicarakan dengan Kaisar.

 

Namun, tidak ada keraguan tentang status khusus dari Guru Negara ...

 

Namun, sekarang sepertinya Guru Negara sudah tidak ingin bekerja sama lagi?

 

"Kamu ingin penjelasan... seperti apa?" sahut Pangeran Keempat dengan suara serak.

 

Guru Negara menyahut dengan tenang, "Kamu nggak layak untuk bertanya padaku."

 

Ini bukanlah suatu penghinaan dan Pangeran Keempat juga tidak merasa terhina. Dia hanya tersenyum pahit di dalam hatinya. Wanita ini menyatakan fakta dengan sederhana.

 

Apa artinya seorang pangeran di hadapan Guru Negara?

 

Pada saat ini, tiba-tiba, seberkas cahaya keemasan melesat dari dalam Istana Kekaisaran. Guru Negara langsung menangkapnya dengan santai, lalu cahaya keemasan itu jatuh ke tangannya dan berubah menjadi kain sutra kuning.

 

Terdapat pola naga sebagai hiasan, emas dan batu permata sebagai dasar!

 

Sangat memancarkan keagungan dan kemewahan!

 

Kain sutranya terbentang, tetapi benar-benar kosong. Hanya ada segel merah yang tercetak di bagian bawah dan terlihat sangat menarik perhatian.

 

Itu adalah segel permata!

 

Pangeran Keempat merasa sulit bernapas!

 

Ini adalah sebuah dekrit kosong!

 

Tidak peduli kompensasi apa yang diinginkan Guru Negara, dia bisa menulisnya sendiri.

 

Inilah penjelasan yang diberikan Kaisar kepada Guru Negara!

 

Secara teoritis, Guru Kaisar dapat menggunakan dekrit kekaisaran ini untuk meminta hukuman mati pada Jayub!

 

Namun, Guru Negara hanya memasukkan dekrit kekaisaran yang kosong ke dalam keranjang dengan santai, kemudian berkata dengan tenang, "Itu nggak cukup, tambahkan Batu Jiwa satu lagi."

 

Pangeran Keempat agak terkejut, lalu langsung menyahut, "Nggak masalah! Aku akan mengantarkannya ke rumahmu nanti."

 

Batu Jiwa adalah harta yang berharga. Pangeran Keempat tidak memenuhi syarat untuk membuat keputusan, tetapi dia merasa bahwa ayahnya tidak akan keberatan dengan hal ini...

 

Guru Negara baru hendak berbalik dan pergi, tetapi tiba-tiba langkah kakinya terhenti. Hal ini langsung membuat Pangeran Keempat merasa cemas, takut wanita itu akan mengajukan permintaan lagi...

 

Pada akhirnya, Guru Negara hanya berkata dengan tenang, "Apa delapan sekte besar akan datang untuk memilih kandidat besok?"

 

"Ya ... "sahut Pangeran Keempat tercengang. Dia tidak tahu mengapa Guru Negara menyebutkan masalah sepele seperti itu. Memang benar, bagi Guru Negara memilih beberapa pendatang baru dari Sekte Tersembunyi hanya masalah sepele.

 

"Siapkan satu tempat duduk untukku di kursi penonton," ujar Guru Negara dengan tenang.

 

Wajah Pangeran Keempat menjadi makin bingung.

 

Rapat pemilihan itu akan sangat meriah dan menarik banyak orang untuk menonton, tetapi Guru Negara menunjukkan sifat yang tenang. Apakah dia akan ikut meramaikan suasananya?

 

Namun, Guru Negara sudah berbalik dan pergi.

 

Dengan setiap langkah yang diambilnya, dia bisa menempuh jarak yang jauh. Setelah beberapa langkah, dia langsung menghilang seperti seorang Dewi!

 

Pangeran Keempat akhirnya menghela napas lega, punggungnya sudah dipenuhi keringat dingin. Dia merasakan tekanan yang sangat kuat selama bicara dengan Guru Negara!

 

"Kak, ada apa dengan Guru Negara?"

 

Novea akhirnya berani berbicara.

 

Di masa lalu, Guru Negara tidak akan menunjukkan rasa hormat yang besar kepada Kaisar. Dia juga tidak akan bersikap tidak hormat dengan hanya memblokir pintu. Apa yang terjadi hari ini?

 

"Mana kutahu!" sahut Pangeran Keempat agak kesal.

 

"Jangan-jangan karena Saka?" ujar Novea tiba-tiba.

 

Pangeran Keempat agak terkejut, tetapi menggelengkan kepalanya dan berkata dengan nada bingung, "Di mata Guru Negara, Saka bukanlah sosok yang penting. Nggak layak baginya untuk repot-repot datang ke sini secara langsung! Singkatnya, Saka itu nggak layak ... "

 

"Guru Negara pasti ada di sini karena alasan lain yang kita nggak ketahui..."

 

Novea mengangguk pelan. Apa yang dia katakan itu benar. Status Saka terlalu rendah... dan dia tidak layak menerima usaha keras Guru Negara.

 

"Semuanya, rahasiakan hal ini! Jangan beri tahu sepatah kata pun tentang kedatangan Guru Negara ke sini! Siapa pun yang melanggar hal ini akan dipenggal!" perintah Pangeran Keempat dengan nada tegas.

 

Bagaimanapun, jika berita hari ini tersebar, itu akan membuat orang-orang merasa bahwa tingkat teratas Negara Elang tidak stabil. Pasti juga akan menimbulkan keributan besar!

 

Jangan sampai berita ini tersebar!

 

Semua orang menerima perintah satu per satu.

 

"Aku akan bertanya pada Ayahanda tentang Batu Jiwa. Aku juga akan melihat apa pendapat Ayahanda tentang masalah ini..." ucap Pangeran Keempat tampak bingung dan berbalik untuk pergi.

 

Guru Negara datang dan pergi, tetapi beritanya tetap dirahasiakan dan dunia luar tidak mengetahuinya. Bagi dunia luar, insiden Gendang Pengaduan adalah berita terbesar saat ini.

 

Puluhan tahun kemudian, Gendang Pengaduan ditabuh. Namun, tidak ada yang menyangka kejadian mengejutkan ini akan berakhir begitu cepat.

 

Jayub yang melakukan kejahatan besar dan seharusnya dihukum berat, hanya divonis menjaga makam selama tiga bulan. Hukuman ini terasa begitu ringan dibandingkan dengan semua kejahatan yang dilakukannya.

 

Keluarga Atmaja masih seperti keluarga Atmaja yang dulu, tidak ada yang berubah.

 

Link Lengkap Langsung Membeli Novel: https://lynk.id/novelterjemahan

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2144 Membakar Langit ~ Bab 2144 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on March 14, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.