Bab 2145
Inilah kekuasaan!
Semua orang di Kota
Sentana tahu bahwa pemenang dari pertarungan ini sebenarnya adalah keluarga
Atmaja. Setelah kejadian ini, reputasi keluarga Atmaja justru makin meningkat
pesat.
Bagaimanapun, melalui
kejadian ini, semua orang tahu bahwa meskipun keluarga Atmaja benar-benar
melakukan kejahatan serius dan menimbulkan dampak besar pada opini publik.
Kaisar akan tetap melindungi keluarga Atmaja.
Saat ini, di vila
keluarga Atmaja.
Ada banyak tokoh penting
keluarga Atmaja yang sedang berkumpul. Mereka seolah telah memenangkan
pertarungan dan merasa cukup bangga.
"Walaupun Leluhur
nggak dihukum, anak sialan itu berani menyinggung keluarga Atmaja. Itu
merupakan kejahatan serius dan harus disingkirkan! “
Seorang tetua berseru
dengan suara yang dalam.
Semua orang setuju dan
berbagi kebencian yang sama. Siapa pun yang berani memprovokasi keluarga Atmaja
harus ditindas untuk mencerminkan reputasi keluarga Atmaja!
Kelly juga hadir. Makin
dia mendengarkan kata-kata ini, wajahnya menjadi makin jelek.
"Sekelompok orang
bodoh!"
Namun, seorang pria
paruh baya yang duduk di kursi utama, tiba-tiba berseru.
Kelly sedang berdiri di
sebelahnya. Pria paruh baya ini adalah kepala keluarga Atmaja saat ini yang
bernama Jalu Atmaja. Dia juga Ayah dari Kelly.
Saat leluhur keluarga
Atmaja pergi ke makam kerajaan, Jalu-lah yang memegang tanggung jawab.
Banyak anggota keluarga
Atmaja yang agak terkejut dan menatapnya dengan bingung.
Bahkan Kelly tercengang
dan agak bingung. Ayahnya adalah orang yang paling tegas dalam membunuh.
Bagaimana dia bisa membiarkan Saka pergi begitu saja?
Jalu berkata dengan
wajah muram, "Kaisar akan memberikan wajah kepada Leluhur, tapi dia
mungkin nggak memberikannya untuk yang kedua kalinya. Hubungan antara Leluhur
dan Kaisar itu berkurang sekali, kalau digunakan sekali. Kaliang
mengerti?"
Semua orang terdiam.
Bagaimanapun, leluhur
adalah seorang menteri, bukan sosok seperti Guru Negara atau Guru Kaisar yang
merupakan orang terakhir yang diandalkan oleh Kaisar. Jika dibilang secara
kasar, leluhur hanyalah sebuah alat di tangan Kaisar.
"Apa kita akan
membiarkan dia pergi begitu saja? Besok, Sekte Tersembunyi akan datang untuk
memilih kandidat. Bagaimana kalau ... " ujar seseorang dengan nada tidak
puas.
Jalu menyahut dengan
dingin, "Kenapa harus repot-repot turun tangan sendiri? Selain kita, masih
ada banyak orang yang nggak ingin Saka bergabung dengan Sekte
Tersembunyi..."
"Apa maksudmu?"
tanya seseorang dengan tatapan terkejut.
"Besok adalah rapat
pemilihan...."
Jalu mengamati kerumunan
dengan acuh tak acuh dan berkata, "Di Kota Sentana ini, sangat mudah bagi
tujuh keluarga besar untuk menyakiti seseorang. Bergabung dengan Sekte Tersembunyi
? Saka sedang bermimpi ... "
Pada saat yang sama.
Saka sudah duduk di
hadapan Liana di sebuah kedai teh.
"Guru Negara nggak
muncul. Dia cuma meminta seseorang untuk mengirim pesan. Batu Jiwa akan segera
dikirimkan padamu... "
Liana menyesap tehnya,
lalu berkata dengan penuh penyesalan, "Sayang sekali, awalnya aku ingin
kamu tetap tinggal di dunia fana dan menjadi muridnya."
"Oh? Apa kamu nggak
ingin aku bergabung dengan Sekte Sulos? Kenapa kamu tiba-tiba berubah
pikiran?" tanya Saka dengan nada bingung.
"Sederhana
sekali... " Liana menyipitkan matanya dan berkata, "Warisan Guru
Negara lebih kuat dari delapan sekte besar!"
"Hah? Omong-omong,
aku masih belum tahu latar belakang Guru Negara ini. Dia berasal dari
mana?"
Saka menjadi makin
penasaran, merasa bahwa Guru Negara menjadi makin misterius...
Liana menggelengkan
kepalanya pelan dan menjawab, "Jangankan kamu, aku bahkan juga nggak tahu.
Sekte Tersembunyi lainnya pun juga nggak tahu."
"Tapi kejadian ini
sendiri sudah cukup untuk menggambarkan misteri dan kekuatan Guru Negara. Coba
pikirkan, betapa besar kekuatannya yang bahkan membuat kita nggak bisa tahu
tentang warisan dan latar belakangnya?"
Misteri sering kali
berarti kuat.
Guru Negara begitu
misterius sehingga mudah bagi orang-orang untuk berimajinasi tentangnya ...
"Selain itu, Guru
Negara masih terlalu muda, tapi dia sudah berada di tingkat raja ilahi. Aku pun
nggak bisa menandinginya. Cuma karena hal ini, orang -orang nggak berani
meremehkannya..."
Liana menghela napas
ringan dan berkata dengan nada penyesalan, "Awalnya, aku pikir dia sudah
membantumu, jadi aku ingin menjalin hubungan baik dengannya dan membuatmu
menjadi muridnya.”
"Kalau demikian,
siapa yang akan berani mengincarmu?"
"Hasilnya...
orang-orang nggak akan tertarik padamu."
Mendengar ini, Saka agak
terkejut. Dia tidak menyangka ada buaya raksasa seperti itu yang disembunyikan
di Kota Sentana ...
Dibandingkan dengan
Liana, Jayub hanyalah seorang yang tidak penting...
Saka tersenyum, dia
memiliki warisan Tabib Agung dan dia tidak tertarik dengan warisan lainnya.
Guru Negara sudah sangat
baik terhadap Saka, tetapi Saka juga tidak merasa terhina atau diremehkan.
"Kalau nggak
tertarik, ya biarkan saja. Kalau mereka sudah mau menghargai jerih payahku, aku
juga sudah merasa cukup puas. Yang paling utama ada Batu Jiwa... kapan akan
dikirim?" tanya Saka.
Di mata Saka, Batu Jiwa
adalah hal yang terpenting.
"Guru Negara nggak
terlalu tertarik pada benda asing. Dia juga nggak menyimpan harta penting
seperti Batu Jiwa. Sepertinya dia harus mendapatkannya dari suatu tempat
..."
Liana mengatakan ini
dengan santai, tetapi kemudian dia berkata dengan nada serius, "Yang utama
adalah rapat pemilihan besok. Kamu harus mempersiapkan diri dengan baik,
membuat kejutan dan membuat Sekte Tersembunyi terkesan. Pada akhirnya, kamu
harus bergabung dengan Sekte Sulos!"
Link Lengkap Langsung Membeli Novel: https://lynk.id/novelterjemahan
No comments: