Membakar Langit ~ Bab 2150

 

Bab 2150

 

"Oh, ternyata kamu masih anggota keluarga kerajaan. Nggak heran kalau sikapmu begitu sombong ...."

 

Saka menyipitkan matanya dan mengingat Raja Andres. Apakah dia pernahkah menyinggung perasaannya?

 

Apakah Jayub bisa memenangkan hati seorang pangeran secara langsung?

 

Perlu diketahui, seorang pangeran yang menjalin hubungan dengan seorang mentri adalah larangan besar di istana...

 

Namun, saat ini, Cecil berkata dengan cepat, "Raja Andres sendiri bukanlah apa-apa. Dalam beberapa tahun terakhir, Raja Andres terus menerus kalah dalam pertarungan. Dia telah kehilangan rahmat sucinya, sebagian besar kekuasaan serta statusnya. Popularitasnya sudah nggak sebaik sebelumnya. Orang ini cuma seorang anak orang manja. Istana Andres sendiri sudah nggak punya masa depan."

 

"Tapi Raja Andres ... adalah ayah kandung Dahlia! Yang kamu injak ini adalah kakak kandung Dahlia! Lionel Arlon! Dia datang ke sini untuk Dahlia..."

 

Serangan Saka barusan terlalu cepat dan Cecil baru sempat mengenalkan identitas dari pria itu.

 

"Oh?"

 

Saka agak terkejut, mengangkat kakinya, menatap pemuda tak berguna di depannya dengan bingung dan berkata, "Kamu ternyata adalah kakak dari Dahlia?"

 

Kedua saudara kandung itu memiliki perbedaan yang terlalu jauh...

 

Lionel mengangkat kepalanya dengan susah payah, memuntahkan lumpur bercampur darah, lalu berkata dengan matanya penuh amarah, "Saka, adikku sudah menyelamatkanmu dan aku cuma bermain-main dengan wanitamu. Kamu benar-benar berani menyerangku ... aku... uhuk, uhuk!"

 

Saat berbicara, Lionel terbatuk-batuk dengan keras.

 

Saka mengangkat kakinya dan menatapnya, tetapi matanya tampak gelap dan penuh kebencian. Kemudian, Saka menyahut, "Pergi sana."

 

Dengan temperamen yang dimiliki Saka, meskipun dia melepaskan Lionel, dia pasti meninggalkan beberapa trik tersembunyi.

 

Namun, Lionel adalah kakak laki-laki Dahlia. Meskipun dia seorang pesolek, Saka juga akan menahan diri.

 

"Kamu berani mengusirku begitu saja? Apa kamu sedang bermimpi? Kamu berutang nyawa pada keluarga kanti dan kamu masih berani menyakitiku. Bukannya kamu menganggap kalau dirimu pahlawan? Beginilah caramu menjadi pahlawan!

 

Kamu harus memberiku penjelasan!"

 

Lionel berteriak dengan marah.

 

Saka menatap Lionel sambil menjawab, "Penjelasan apa yang ingin kamu inginkan?"

 

Lionel berdiri dengan susah payah, menarik napas dalam-dalam, menahan amarahnya dan berkata dengan nada dingin, "Apakah mayat Dahlia ada di tempatmu?"

 

Saka mengernyit.

 

Apakah Lionel menginginkan mayat Dahlia?

 

Tidak salah jika ada anggota keluarga yang meninggal, tubuhnya harus dikembalikan dan menguburkannya.

 

Namun, masalahnya Saka masih membutuhkan Dahlia ...

 

"Aku sudah mengawetkan tubuhnya di peti mati es abadi. Untuk sementara, jasadnya nggak bisa dimakamkan. Jadi ..."

 

Namun, Lionel justru menyela dengan kasar, lalu berkata dengan ekspresi jijik di wajahnya, "Kenapa aku butuh mayat dari si pembawa bencana itu? Kenapa kamu berpura-pura bodoh! Semua keuntungan yang dia peroleh di Gunung Reribu juga ada padamu, 'kan?"

 

"Selain itu, kudengar semua hadiahmu sudah dibagikan? Dahlia sudah menyelamatkan hidupmu. Hadiah itu seharusnya menjadi miliknya. Itu juga harus menjadi milik Istana Andresku!"

 

"Lagi pula, bukankah kamu punya hubungan dengan Liana? Beri tahu Liana dan suruh dia menerimaku sebagai muridnya untuk mengajariku keterampilan medisnya!"

 

"Kamu harus melakukan hal ini untukku satu per satu!"

 

Wajah Saka menjadi makin suram. Dahlia sudah meninggal, tetapi Lionel bahkan tidak menginginkan tubuh Dahlia. Dia justru memikirkan hal-hal ini...

 

"Istana Andresmu itu terlalu nggak tahu malu. Suka sekali membual!"

 

Marina yang ada di samping menyahut dengan marah setelah mendengar ini.

 

Memangnya mudah bagi Saka untuk mengumpulkan semua sumber daya tersebut?

 

Lionel justru langsung ingin menguasai semuanya!

 

"Omong kosong! Dahlia mati karena dia. Tahukah kamu seberapa besar nilai yang bisa diciptakan Dahlia untuk keluargaku? Sekarang, semuanya sirna! Tentu saja anak ini harus memberi kompensasi! Apa salahnya kalau aku menginginkan sedikit keuntungan?"

 

Lionel mendengus marah sambil menatap Saka. Sorot matanya menunjukkan perasaan serakah dan semangat yang berapi-api.

 

Saka sudah berutang budi pada keluarganya. Lionel tidak memiliki banyak kemampuan, tetapi Saka ini... dia pasti akan menghabisinya!

 

Link Lengkap Langsung Membeli Novel: https://lynk.id/novelterjemahan

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2150 Membakar Langit ~ Bab 2150 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on March 14, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.