Membakar Langit ~ Bab 2154

  

Bab 2154

 

"Baiklah..."

 

Marina menggenggam token kayu wangi itu erat -erat, matanya penuh tekad.

 

Setelah semua rencana disampaikan, Saka menoleh ke petugas muda itu, tersenyum tipis sambil berkata, "Ayo pergi."

 

Petugas itu mengamati Saka, yang tetap tenang meski berada dalam situasi sulit. Dia mengangkat alis dan berkata dengan nada mengejek, "Awalnya, aku pikir kamu akan memanggil Bu Liana untuk membuat keributan. Tapi ternyata kamu cukup punya nyali juga."

 

Dia mengangkat tangannya dan memerintah, "Bawa dia pergi!"

 

Beberapa penegak hukum langsung maju mendekat. Saka tidak melawan sedikit pun dan mengikuti mereka dengan tenang.

 

Marina memandang punggung Saka yang perlahan menjauh, wajahnya dingin. "Ini nggak akan selesai semudah itu," katanya dengan suara tegas sebelum berbalik dan pergi bersama Cecil.

 

Petugas muda itu hanya tersenyum santai, lalu menoleh pada Lionel dan berkata, "Tuan Lionel, kami akan memastikan keadilan ditegakkan. Namun, kami juga butuh Anda datang ke Kantor Inspeksi untuk memberikan keterangan dan menyampaikan tuduhan secara resmi."

 

Lionel yang masih merasa menang berkata dengan penuh rasa puas, "Baiklah, kali ini kalian akhirnya bertindak adil. Kalau begitu, masalah-masalah lama kita aku lupakan saja!"

 

Sebagai anak manja dari keluarga kerajaan, dia sering dipanggil oleh Kantor Inspeksi untuk dimintai keterangan atau bahkan dijatuhi hukuman.

 

Kini, untuk pertama kalinya, dia menjadi "korban" dan merasa puas karena Kantor Inspeksi berpihak padanya.

 

Petugas muda itu tertawa kecil, mengangguk ringan.

 

Di sisi lain, Pak Wilson yang berdiri di samping Lionel menghela napas panjang sebelum berkata, " Tuan Lionel, Anda pergi saja ke Kantor Inspeksi. Sisanya, biar hamba yang urus."

 

"Baik," jawab Lionel dengan suara dingin. " Beraninya Saka menyentuhku! Aku akan memastikan dia nggak punya tempat untuk dikubur!

 

"Tentu, tentu," jawab Pak Wilson dengan senyum lebar.

 

Namun, begitu Lionel pergi, senyum di wajah Pak Wilson perlahan menghilang, digantikan oleh ekspresi penuh kekecewaan. Dia menghela napas pelan dan bergumam, "Tuan Lionel, kapan kamu akan benar-benar tumbuh dewasa..."

 

Petugas muda itu, yang mendengar gumaman itu, tersenyum tipis. "Raja Andres adalah seorang pahlawan besar. Tapi memiliki anak seperti dia kalian sebagai pelayan sungguh harus banyak bersabar, ya?"

 

Pak Wilson mendengus dingin, matanya menyipit saat menatap petugas muda itu. "Sekali pun Tuan Lionel nggak berbakat, bukan berarti kamu punya hak untuk mencelanya! Kalian sudah memanfaatkan Tuan Lionel, jadi berhentilah bersikap seperti ini seakan-akan kamu nggak berutang apa-apa!" balasnya dengan nada serius.

 

"Baik, anggap aku salah bicara," jawab petugas itu sambil tersenyum. "Tolong sampaikan terima kasihků pada Raja Andres. Keluarga Atmaja sangat menghargai bantuannya dalam menjebak Saka."

 

Dia menghela napas, lalu melanjutkan dengan nada mengejek, "Aku sungguh nggak nyangka Raja Andres bisa sekejam itu. Dia bahkan rela menjadikan putranya sendiri sebagai umpan. Membiarkan Tuan Lionel dipukuli oleh Saka agar bisa menyematkan tuduhan menyerang anggota keluarga kerajaan. Sungguh langkah seorang jenderal besar, layaknya pemimpin pasukan tangguh di masa jayanya."

 

Nada suaranya penuh kekaguman palsu, seakan mengolok-olok sambil memuji.

 

Keluarga Atmaja, demi menghancurkan masa depan Saka, memohon bantuan Raja Andres.

 

Sang raja tahu betul bahwa putranya adalah orang yang tidak berguna dan akan dipukul oleh Saka jika dibiarkan berinteraksi.

 

Namun, dia dengan dingin memanfaatkan situasi itu, mengubah pukulan yang diterima putranya menjadi alat untuk menjatuhkan Saka.

 

Rencana itu kejam dan tak kenal belas kasihan, khas seorang pemimpin ulung di medan perang.

 

Ironisnya, hanya anak bodoh Raja Andres sendiri yang tidak menyadari semua ini. Dia benar-benar percaya bahwa dia datang hanya untuk memeras Saka...

 

Pak Wilson mendengar semua ini tanpa ekspresi, lalu menjawab dengan dingin, "Kalau Raja kami sudah memihak keluargamu, keluarga Atmaja juga harus memberikan imbalan yang setimpal."

 

Petugas muda itu tersenyum santai dan membalas, " Tentu saja. Setelah semua selesai, keluarga Atmaja akan mendukung Raja Andres."

 

Selama beberapa tahun terakhir, pengaruh Raja Andres telah melemah. Dengan putra yang tidak berguna, sedikit sekali orang yang bersedia bergabung dengannya, baik dalam pemerintahan maupun militer.

 

Maka, aliansi dengan keluarga besar seperti keluarga Atmaja adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan.

 

Tatapan petugas muda itu tiba-tiba berubah menjadi dingin. "Sekarang, aku harus mengurus Saka dulu," katanya sebelum berbalik dan pergi.

 

Setelah kepergiannya, Pak Wilson mengeluarkan ponsel, wajahnya berubah hormat.

 

Dia berbicara dengan nada hati-hati, "Yang Mulia, semuanya telah berjalan sesuai rencana Anda. Tapi... menggunakan Tuan Lionel seperti ini... apakah ini benar-benar keputusan yang bijak?"

 

Dari seberang telepon, suara seorang pria paruh baya yang tenang terdengar. "Hanya sampah yang tidak bisa dimanfaatkan. Jika dia masih bisa digunakan, maka dia bukan sepenuhnya sampah. Anggap saja ini sebagai cara untuk melatihnya."

 

Link Lengkap Langsung Membeli Novel: https://lynk.id/novelterjemahan

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2154 Membakar Langit ~ Bab 2154 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on March 14, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.