Bab 2155
"Baik, Yang Mulia
..."
Pak Wilson terdiam
sejenak sebelum menjawab." Hanya saja, aku merasa Saka adalah orang yang
berbakat. Dengan situasi ini, kita malah memusuhinya. Padahal, sebenarnya kita
bisa menjalin hubungan baik dengannya..."
Namun, sebelum dia
menyelesaikan kalimatnya, suara di telepon memotong dengan dingin. "Kalau
dia tumbuh besar, lalu apa? Apakah dia akan sekuat keluarga Atmaja?"
"Yang aku butuhkan
hanyalah dukungan penuh dari keluarga Atmaja. Hal lain nggak ada artinya,"
lanjutnya.
"Baik ... "
jawab Pak Wilson dengan suara yang lebih pelan.
Sementara itu, di dalam
Istana Kekaisaran.
Pangeran Keempat, Roni
Arlon, berjalan tergesa -gesa keluar dari istana, diikuti oleh Novea dan
sekelompok pengawal. Wajahnya tampak serius dan gelisah.
Baru saja, Ayahanda
memerintahkannya secara langsung untuk menyerahkan Batu Jiwa ke Kedjaman Guru
Negara dan memberikan tugas rahasia tambahan.
Tugas itu adalah
menyelidiki alasan di balik tindakan mendadak Guru Negara yang tampaknya
menentang istana.
Dari ketiga raja ilahi
yang tinggal di Kota Sentana, perhatian Kaisar paling besar tertuju pada Guru
Negara. Alasannya... bahkan Roni sendiri tidak tahu.
Dalam pikirannya, sebuah
dugaan liar muncul. Jangan-jangan, Ayahanda tertarik pada kecantikan Guru
Negara?
"Kak Roni, apa kita
benar-benar harus menyelidiki Guru Negara?" tanya Novea, suaranya
terdengar agak pusing dan gugup.
"Dia itu bukan
orang sembarangan. Apa kita benar-benar berani?" pikirnya dalam hati.
"Perintah Ayahanda
harus dilaksanakan," jawab Roni dengan mata yang berbinar.
"Kalau aku berhasil
menyelesaikan ini, aku akan mendapat nilai tambah besar di mata Ayahanda."
Sebagai pangeran, nilai
dirinya hanya diukur dari seberapa besar pengaruhnya di mata Kaisar.
Roni tampak optimis.
Baginya, tugas sulit ini adalah peluang besar untuk membuktikan dirinya.
Tiba-tiba, Novea yang
melihat ponselnya mengernyitkan dahi. "Kak Roni, aku baru saja mendapat
pesan dari kepala keluarga Atmaja. Mereka bilang Saka telah ditangkap oleh
Kantor Inspeksi karena menyerang anggota keluarga kerajaan."
Dia melanjutkan dengan
nada serius, "Semua prosesnya sesuai hukum. Kalau ada yang mencoba meminta
bantuan kita, kepala keluarga Atmaja meminta kita untuk tidak menghalangi penegakan
hukum."
Saka?
Roni tertegun sejenak
sebelum mengernyit. "Apa yang terjadi dengan dia? Berani-beraninya
menyerang anggota keluarga kerajaan? Apa dia sudah bosan hidup?" ujarnya.
Sebenarnya, Roni cukup
tertarik pada Saka. Bahkan, dia sempat mempertimbangkan untuk menjalin hubungan
baik dengannya.
Bagaimanapun, Saka
memiliki keberanian yang jarang dimiliki orang lain. Ditambah lagi, dia
beruntung mendapatkan keputusan yang adil dari Guru Negara.
Dalam kondisi normal,
Roni mungkin tidak keberatan membantu Saka, sekaligus menanam hubungan yang
menguntungkan.
Namun sekarang
"Jadi, kita harus
membantunya?" tanya Novea dengan ragu.
"Apa yang mau
dibantu?" jawab Roni dengan nada tidak sabar. "Jelas-jelas ini adalah
jebakan yang dirancang oleh keluarga Atmaja. Tapi mereka melakukannya dengan
sangat rapi dan sesuai hukum. Lagi pula, ini juga melibatkan keluarga kerajaan.
Bahkan Liana sekali pun nggak punya alasan untuk campur tangan."
Dia melanjutkan,
"Mereka sudah menyiapkan semuanya dengan sempurna. Siapa tahu berapa
banyak trik lagi yang mereka simpan? Aku sendiri sudah cukup sibuk dengan
urusan penyelidikan tentang Guru Negara. Mana sempat membantu Saka?"
Dibandingkan dengan
Saka, penyelidikan alasan Guru Negara bertindak jauh lebih penting bagi Roni.
"Tapi... "
Novea mengernyit, wajahnya terlihat sedikit gelisah. Dia masih merasa berutang
nyawa pada Saka dan ingin mencoba membujuk kakaknya lagi.
Namun, sebelum dia bisa
melanjutkan, Roni tiba-tiba mengangkat kepalanya, pandangannya tertuju pada
seseorang. Dia mengernyit, tampak tidak senang.
Yang dilihatnya adalah
Marina yang datang bersama Cecil mendekati mereka dengan langkah cepat.
"Putri Mifa ...
Hmm? Pangeran Keempat juga di sini? Wah, kebetulan sekali! Saka sedang dalam
masalah besar. Tolong, aku memohon agar kalian mau membantunya!" seru
Cecil dengan nada penuh harap.
Novea segera menoleh ke Roni, wajahnya terlihat memohon.
"Kak Roni, Saka
pernah menyelamatkan nyawaku. Bisakah kamu membantunya sekali ini saja?"
mohonnya.
Link Lengkap Langsung Membeli Novel: https://lynk.id/novelterjemahan
No comments: