Membakar Langit ~ Bab 2156

  

Bab 2156

 

Mendengar kata-kata itu, Roni menjadi agak tidak sabar.

 

Kalau dulu, Roni akan dengan sopan mengelak, menjaga harga diri pihak lain dan menunjukkan sikap seorang pangeran.

 

Namun, sekarang, dia sangat terburu-buru, bahkan malas untuk melakukan hal-hal yang dangkal.

 

"Aku sudah mendengar tentang Saka, tapi apa yang dia lakukan semuanya masuk akal. Kalau aku membantu, berarti aku menghalangi keadilan."

 

"Aku masih nggak ingin dicemari," ujarnya dengan sikap tenang dan tegas.

 

"Kak Roni, aku akan membantunya dan nggak akan melibatkanmu!" kata Novea sambil menggertakkan giginya.

 

"Diam!"

 

Roni mengerutkan keningnya dan tidak memperhatikan ekspresi cemas Marina dan Cecil. Lalu, dia berkata kepada Novea dengan suara dingin,

 

"Masalah ini sampai di sini saja!"

 

"Tapi..."

 

"Aku bilang, masalah ini sampai di sini saja!"

 

Suara Roni tidak besar, tetapi tidak dapat disangkal!

 

"Yang Mulia Pangeran Keempat, aku belum selesai berbicara..."

 

Saat itu, Marina tiba-tiba berkata, "Ini hadiah dari Saka untuk kalian berdua..."

 

Sambil berkata, dia mengeluarkan sebuah tas penyimpanan.

 

Alis Roni terangkat. Dia mengambil tas itu, lalu melihat isi di dalamnya dan merasa agak tergerak.

 

Di dalamnya terdapat berbagai bahan obat langka, bahkan ada tiga Buah Dendam Darah ...

 

Benda-benda ini membuatnya sangat tertarik.

 

"Saka memang nggak main-main, kali ini dia sudah mencapai prestasi besar dan mendapatkan beberapa hadiah. Mungkin dia sudah mengeluarkan semuanya, 'kan?" katanya dengan mata berbinar.

 

Melihat situasi itu, Marina tahu bahwa Roni tergerak. Lalu, dia menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Hadiah yang sederhana ini nggak sebanding dengan rasa hormat. Selain itu, Saka juga sudah berjanji!"

 

Sambil berkata, dia mengeluarkan sebuah toen kayu wangi, lalu menatap lawan bicaranya dan berkata, " Token kayu wangi ini adalah sebuah tanda. Asalkan itu orangmu, bawa dia untuk mencari Saka."

 

"Saka akan membantumu tanpa syarat, melakukan hal yang nggak melanggar norma sesuai dengan kemampuannya!"

 

"Tolong, Pangeran Keempat ... Hmm? Pangeran Keempat?"

 

Sambil berbicara, dia merasa bahwa sikap Roni agak aneh. Tatapannya terpaku pada token kayu wangi di tangannya, seolah-olah tidak mendengar kata-katanya.

 

Roni menatap token kayu wangi itu, sepertinya dia agak tidak percaya dan... tertegun!

 

Dia merasa agak bingung, lalu berkata, "Pangeran Keempat... apa kamu sudah mendengarnya?"

 

Saat itu, seolah baru terbangun dari mimpi, di tengah tatapan bingung orang-orang di sekitarnya.

 

Dia justru meraih token kayu wangi itu dengan cepat dan membolak-balikkannya dengan saksama. Tatapannya dipenuhi dengan ekspresi ketidakpercayaan yang makin mendalam. " Bagaimana mungkin, nggak mungkin ... Ini, ini."

 

Token kayu wangi ini... orang lain mungkin tidak tahu, tetapi dia tahu.

 

Itu adalah barang yang unik milik Guru Negara, yang konon dibuat langsung oleh Guru Negara. Ayahanda pernah menyuruhnya untuk bertanya kepada Guru Negara dan meminta satu, tetapi ditolak oleh Guru Negara!

 

Namun, bagaimana bisa... muncul di tangan Saka?

 

Tiba-tiba, seolah ada kilat yang menyambar di dalam pikirannya.

 

Guru Negara pernah menyelamatkan Saka. Guru Negara tidak puas dengan hukuman Jayub. Guru Negara juga memberikan Saka token kayu wangi Apa mungkin alasan Guru Negara datang untuk mencari masalah adalah karena... Saka?

 

Dia mulai merasa kesulitan bernapas. Tangannya yang memegang token kayu wangi agak bergetar,

 

Link Lengkap Langsung Membeli Novel: https://lynk.id/novelterjemahan

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2156 Membakar Langit ~ Bab 2156 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on March 14, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.