Membakar Langit ~ Bab 2160

  

Bab 2160

 

Dia merasa ada yang tidak beres. Yang Mulia Pangeran Keempat ini terlalu bersemangat.

 

Mendengar kata-kata itu, Roni segera berkata, " Menegakkan keadilan untuk pahlawan sebenarnya adalah tanggung jawabku. Ini nggak ada apa-apanya!"

 

Ekspresi Marina dan yang lainnya tampak aneh. Awalnya dia tidak berkata seperti ini...

 

Saka makin bingung, dia ingin menggunakan teknik membaca pikiran untuk melihat apa yang sedang dilakukan Yang Mulia Pangeran Keempat. Namun, dia menemukan bahwa Pangeran Keempat juga terkena larangan yang menghalangi orang luar untuk mengintai.

 

"Tapi, aku sudah melanggar hukum "ucap Saka.

 

"Melanggar hukum?" Roni tertawa tanpa suara dan berkata, "Ini hanya masalah kecil, biar aku yang mengurusnya."

 

Sekarang, Lionel tiba-tiba merasa cemas, lalu segera berkata, "Yang Mulia Roni, Saka sudah melanggar hukum. Buktinya sudah jelas. Kamu nggak bisa..."

 

Roni menatapnya dengan ekspresi dingin dan berkata, "Keputusan ada di tanganmu atau di tangan Kantor Inspeksi? Pak Efren, menurutmu, apa Saka bersalah?"

 

Efren mengedipkan matanya dan segera berkata, " Tentu saja nggak!"

 

Lionel dan Wilson tertegun mendengar kata-kata itu.

 

Apakah Roni bersedia mati demi Saka?

 

"Kak Saka, penjara ini bukan tempatmu, ayo kita keluar dulu," tutur Roni sambil tersenyum lebar.

 

"Nggak! Yang Mulia Roni, dia sudah memukulku! Kenapa dia nggak dihukum?"

 

Lionel tidak bisa menahan diri lagi. Dia merasa sangat tidak masuk akal dan segera berkata, "Yang Mulia Roni, aku adalah anggota keluarga kerajaan, kita ini kerabat. Dia memukulku dan aku juga bermarga Arlon!"

 

Plak!

 

Sebuah tamparan keras terdengar.

 

Roni menatap Lionel dengan tatapan penuh penghinaan dan berkata, "Memangnya kamu pantas bermarga Arlon? Kamu itu hanya cecenguk kecil dan sampah di keluarga kerajaan!"

 

"Apa kamu nggak tahu posisi dan statusmu? Seandainya Paman Raja nggak pernah meraih prestasi di medan perang, sekarang kamu sudah diusir dari Kota Sentana!"

 

"Seorang yang rendah dan bodoh sepertimu, siapa yang memberimu keberanian untuk berteriak padaku?"

 

Ucapan merendahkan itu seperti tamparan baginya, sangat menghina. Hal itu membuat wajah Lionel berubah pucat. Saking marahnya, seluruh tubuhnya bergetar, dan rasa malu yang mendalam muncul di dalam hatinya!

 

Namun, dalam hal status dan identitas, Roni bisa menghancurkannya, jadi dia tidak akan berani bersuara.

 

Pak Wilson menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Yang Mulia Roni, kalian semua adalah saudara seketurunan. Saka adalah orang kalian, jadi nggak perlu merendahkan seperti ini ... "

 

"Berani sekali seorang budak sepertimu mengajariku!"

 

Syut!

 

Roni langsung mengangkat tangannya dan mengeluarkan sebuah belati. Tanpa banyak bicara, sebuah belati ditusukkan ke lehernya.

 

Pak Wilson terkejut dan memuntahkan seteguk darah. Dia tampak tidak percaya.

 

Di tengah tatapan ngeri semua orang, tatapan Roni sangat dingin. "Lancang sekali budak ini! Apa ini yang dilakukan penjaga Istana Andres? Dia pantas dibunuh!"

 

Dia mencabut belati dengan cepat, membuat darah muncrat dari leher Pak Wilson. Lalu, dia jatuh ke tanah dan tidak bersuara lagi.

 

Kerumunan orang menatapnya dengan tidak percaya.

 

Dia adalah kepala pelayan dari Kota Andres dan Roni membunuhnya begitu saja?

 

Ini sama saja dengan mempermalukan Istana Andres!

 

"Kamu, kamu..." Lionel merasa terkejut dan wajahnya pucat. Dia menatap Roni dengan tidak percaya, sementara Roni tiba-tiba menatapnya dengan ekspresi dingin, memancarkan aura kewibawaan yang kuat.

 

Ini membuatnya mundur selangkah derni selangkah.

 

Namun, tiba-tiba, Roni mengangkat kakinya dan menendangnya, membuatnya terhempas dan menabrak dinding. Seluruh tubuhnya terasa sakit, dan dia juga memuntahkan darah.

 

"Dasar,nggak berguna, aib keluarga kerajaan!"

 

Roni menyimpan belatinya, lalu menatapnya dengan tatapan sinis dan berkata, "Pak Efren, budak itu berani menyerangku, dan aku sudah membunuhnya!"

 

"Selain itu, putra mahkota Kota Andres, Lionel, sudah melanggar hukum dan mengancam wanita baik-baik. Saka yang bertindak heroik seharusnya dihargai!"

 

"Kamu buat laporan, aku akan tanda tangan!"

 

Tatapan Efron menjadi makin aneh saat melihat situasi itu. Dia melihat Saka lagi, lalu mengangguk dan berkata, "Aku mengerti."

 

Lalu, dia melambaikan tangannya, dan seseorang mengangkat Lionel keluar.

 

Roni tidak memberikan sedikit pun kesempatan kepada Lionel. Selain untuk menyenangkan Saka, ada alasan penting lainnya, yaitu Raja Andres bukanlah pendukungnya, Raja Andres termasuk dalam faksi Pangeran Ketiga!

 

Jadi, memanfaatkan kesempatan untuk menekan juga merupakan hal yang wajar!

 

Setelah membicarakan semua ini, Roni baru menatap Saka. Semua kewibawaan dan ketegangan tadi menghilang. Sekarang, dia tersenyum ramah dan berkata, "Kak Saka, apa kita bisa mencari tempat untuk berbicara empat mata?"

 

Link Lengkap Langsung Membeli Novel: https://lynk.id/novelterjemahan

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2160 Membakar Langit ~ Bab 2160 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on March 14, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.