Bab 2161
"Ayo," sahut
Saka.
Saka menatap Roni, lalu
meminta Cecil dan yang lainnya untuk mundur lebih dulu.
Kemudian, Saka pergi
keluar sendirian dengan Roni.
Mereka masuk ke sebuah
kantor yang sebelumnya merupakan tempat milik pejabat muda keluarga Atmaja.
Di sini masih tersisa
meja yang penuh dengan barang-barang pribadi untuk bekerja serta beberapa
dokumen, sayangnya pejabat muda itu tidak akan pernah kembali lagi.
Saka melirik Roni dan
berkata, "Terima kasih atas pertolongan Pangeran Keempat."
"Hanya masalah
kecil saja."
Sambil berbicara, Roni
melambaikan tangannya, tiba -tiba dia membolak-balik sebuah berkas, lalu dia
tersenyum dan berkata, "Kak Saka, ini adalah berkas yang menunjukkan bahwa
keluarga Atmaja menjebakmu."
Sambil berbicara, dia
melambaikan tangannya, lalu energi sejati bergetar dan langsung menghancurkan
berkas ini menjadi serbuk.
"Anggota keluarga
Atmaja yang menangkapmu telah aku kirim ke Perbatasan Kota Glacier. Jika Kak
Saka punya niat, sangat mudah untuak membunuh seseorang di tempat terkutuk
itu..." ucap Roni sambil tersenyum santai.
Mahir dalam tipu
muslihat dan permainan kekuasaan, seolah semuanya berada di bawah kendalinya.
Namun, Saka tahu bahwa
tidak ada apa pun di dunia ini yang gratis. Jika memang ada, pasti ada
seseorang yang diam-diam membayarnya untukmu.
"Yang Mulia
Pangeran Keempat, sepertinya kita belum pernah bertemu sebelumnya, 'kan? Kali
ini aku berutang budi besar kepadamu "ucap Saka.
Saka menatapnya dan
langsung berkata, "Aku nggak tahu apa yang membuat Yang Mulia Pangeran
Keempat begitu menghargaiku."
"Kak Saka adalah
orang yang lugas, jadi aku juga nggak akan bertele-tele," balas Roni.
Roni tersenyum dan
langsung mengeluarkan sebuah token kayu wangi. Dia meletakkannya di atas meja,
menatap mata Saka dan bertanya, "Kenapa Kak Saka bisa memiliki barang
ini?"
Saka melihat token kayu
wangi itu dan merasa agak tertegun.
Ternyata karena ini?
Dia seketika teringat
akan wanita muda yang sangat cantik itu, serta tiga Buah Dendam Darah yang
dimintanya...
"Aku membantu orang
di jalan, lalu orang itu memberikan token itu padaku... " jawab Saka
dengan jujur.
Begitu Saka selesai
bicara, Roni tercengang!
Membantu orang lain bisa
mendapatkan token kayu wangi ini?
Bolehkah aku pergi
membantu orang setiap hari?
Siapa yang coba kamu
bohongi!
Dia terus-menerus
menatap Saka, lalu berkata, " Aku juga orang yang lugas dan berbicara apa
adanya. Jujur saja, aku sangat menghargai barang-barang yang kamu bawa. Aku
mungkin bisa menyelamatkanmu, tapi nggak sampai harus mengerahkan semua tenaga
untuk membantumu."
"Bagaimanapun,
menyinggung keluarga Atmaja dan Raja Andres juga merupakan tekanan
bagiku."
"Aku menyelamatkanmu,
murni hanya karena token kayu wangi ini. Mohon jangan ada yang kamu sembunyikan
dan katakan padaku yang sebenarnya. Siapa yang memberikan barang ini
padamu?" tanya Roni.
Saka meliriknya, lalu
menjawab, "Nggak tahu. Orang itu meminta tiga Buah Dendam Darah dariku,
lalu memberiku token kayu wangi sebagai gantinya.”
Roni agak tertegun dan
menunjukkan ekspresi bingung. Dia tidak bisa menahan diri dan berkata, "
Nggak mungkin! Tiga Buah Dendam Darah nggak mungkin bisa menukar barang seperti
ini!"
Jika Guru Negara
membutuhkan Buah Dendam Darah, ada ribuan cara untuk mendapatkannya dari Saka.
Mengeluarkan sebuah
token kayu wangi sudah terlalu berlebihan!
Namun, Roni juga dapat
melihat bahwa Saka memang tidak berbohong...
"Siapa orang
itu?" tanya Roni segera.
"Aku nggak
tahu," jawab Saka sambil mengangkat bahu. Kemudian, dia mengingat dan
berkata, "Dia adalah seorang wanita, seorang ibu muda, sangat
cantik..."
Guru Negara!
Roni terkesiap dan
merasa terkejut.
Ternyata ini...
diberikan oleh Guru Negara kepada Saka secara langsung!
Namun, apa kelebihan dan
kemampuan Saka sehingga bisa mendapatkan pengakuan dari Guru Negara?
"Kenapa? Token Kayu
Wangi ini sangat penting?" tanya Saka dengan bingung, lalu dia
menambahkan, "Aku benar-benar hanya membantu orang dan orang itu
memberikannya padaku ... "
Bukan hanya penting!
Sangat banyak orang yang
suka membantu orang lain, jika diberikan satu per satu, apakah Guru Negara bisa
memberi semuanya?
Hanya bisa dikatakan
bahwa Guru Negara sangat menghargai Saka!
Namun, karena Guru
Negara tidak mengungkapkan identitasnya kepada Saka, Roni juga tidak berani
mengambil keputusan sendiri dan tidak berani menjelaskan kepada Saka.
Selamat Membaca, Bagi yang mau kasi THR, ditunggu donasinya ke Dana 089653864821
Link Lengkap Langsung Membeli Novel: https://lynk.id/novelterjemahan
Sudah ada Novel Baru yaa
No comments: