Bab 2162
Saka makin bingung, dia
mengelus token kayu wangi yang tampak biasa ini dan bertanya, "Jadi, apa
keistimewaan dari token kayu wangi ini?"
"Ini, aku juga
nggak tahu... "balas Roni.
Roni melirik Saka dan
menambahkan, "Tapi, aku percaya, jika orang itu sudah memberikan barang
ini kepadamu, kamu pasti bisa menemukan keistimewaannya."
Namun saat ini, Saka
tiba-tiba berkata, "Kalau kamu tertarik dengan token kayu wangi ini, kamu
bisa mengambilnya untuk dimainkan beberapa hari.
Bagaimanapun, Roni tidak
akan membantu dirinya dengan gratis. Karena Roni telah memberikan keuntungan
baginya, dia juga harus membalas dengan memberikan sesuatu yang paling menarik
bagi mereka. Dengan begitu, bisa dianggap tidak berutang satu sama lain ...
Dimainkan beberapa hari?
Roni merasa sangat
bersemangat dan benar-benar ingin langsung menyetujuinya. Namun, dia langsung
menahan hasratnya, lalu menggelengkan kepala dan berkata, "Mungkin aku
nggak seberuntung itu. Barang ini milikmu dan nggak ada yang bisa
merebutnya."
Ketika mengatakan hal
ini, dia terdiam sejenak, lalu tersenyum dan berkata, "Bahkan jika ingin
merebutnya, harus bertanya padaku terlebih dahulu!
Saka agak mengerutkan
kening dan bertanya, "Lalu, apa yang membuat Yang Mulia Pangeran Keempat
tertarik padaku?"
Roni bukan berbuat amal.
Jadi, jika dia telah memberikan sesuatu, pasti harus ada imbalan.
"Aku tertarik ...
"Roni tersenyum, menatap Saka dan melanjutkan, "Denganmu."
Sialan, apa yang terjadi
dengan tatapanmu yang membara itu?
Saka berkata dengan
waspada, "Yang Mulia Pangeran Keempat, aku menjual seni, bukan
tubuh!"
Sudah lama terdengar
bahwa sejak zaman dahulu, banyak kerajaan memiliki kebiasaan memelihara pria
kesayangan, bahkan tidak sedikit kaisar yang memiliki kecenderungan untuk
terlibat dalam homoseksualitas dan perilaku memalukan!
Roni tertegun, wajahnya
langsung menjadi muram dan dia berkata, "Aku juga nggak menginginkan
tubuhmu! Aku hanya ingin... "
Ketika mengatakan ini,
dia menatap mata Saka, ekspresi wajahnya mendadak menjadi serius, lalu dia
berkata dengan suara pelan, "Kak Saka, jujur saja, aku sudah lama
menginginkan bakat yang hebat. Sekarang takhta belum ditentukan dan semua
pangeran mengawasiku... Kamu mengerti maksudku, 'kan?"
Tatapan mata Saka
berkilau, lalu bertanya, " Merebut takhta?"
Roni sedikit mengangguk.
Saka berpikir sejenak,
lalu meletakkan token kayu wangi di atas meja dan berkata, "Yang Mulia
Pangeran Keempat, lebih baik kamu mengambil token kayu wangi ini untuk
dimainkan beberapa hari..."
Masalah yang ada pada
diri sendiri sudah cukup banyak, lebih baik tidak terlibat dalam permainan
perebutan takhta seperti ini ...
Namun, Roni hanya
tersenyum dan berkata, "Kak Saka, mungkin kamu belum terlalu memahami
struktur Kota Sentana. Biar aku ceritakan sedikit."
"Kota Sentana
memiliki struktur yang kompleks Tapi jika diungkapkan, ada tiga raja ilahi di
atas, tiga keluarga bangsawan dan beberapa keluarga kerajaan. Empat keluarga
besar, Minjana, Dimasta, Dinata dan Elyora berada di bawah. Sementara, lebih
jauh di bawah lagi, ada beberapa keluarga kaya biasa. 11
"Ayahanda hanya
diam dan menyaksikan pertempuran semua orang yang kuat. Membiarkan kami
bertarung dan pemenangnya akan menjadi pewaris."
"Sementara kamu,
sekarang sedang bermusuhan dengan tiga keluarga besar, empat keluarga lainnya
juga memiliki pandangan buruk terhadapmu."
"Tapi, jika aku
menjadi pewaris, bahkan kaisar. Kamu di Kota Sentana... siapa yang berani
menyulitkanmu?"
Membicarakan hal ini,
Roni terus menatap Saka dan melanjutkan, "Aku nggak akan menganggapmu
sebagai bawahan, kita adalah rekan. Menurutmu
"
Saka tiba-tiba berkata,
"Kamu bukan ingin merekrutku, melainkan demi pemilik token kayu wangi?
Kamu berpikir bahwa dia mengagumiku."
"Kak Saka adalah
orang yang cerdas," sahut Roni sambil tersenyum, tanpa menyembunyikan apa
pun.
"Kelak jika kamu
mengalami masalah, aku akan membantu. Tapi, aku benar-benar nggak akrab dengan
pemilik token kayu wangi..." ucap Saka.
"Dengan perkataan
Kak Saka, itu sudah cukup," kata Roni.
Roni seolah tidak
mendengar bagian akhir, dia langsung merasa senang dan berkata, "Kak Saka
jangan khawatir. Aku juga bukan orang yang pelit. Mulai sekarang, urusanmu
adalah urusanku!"
"Di konferensi
pemilihan besok, aku akan hadir secara langsung untuk mendukungmu! Aku akan
lihat siapa yang berani melawanmu!" tambah Roni.
Di balik Saka ada Guru
Negara!
Dengan merekrut Saka,
peluang untuk mendapatkan posisi pewaris akan meningkat secara drastis!
Saka tiba-tiba bertanya,
"Apa kamu bersedia mengubah keadaan Negara Elang, melawan pejabat tinggi
dan memberikan kesempatan bagi masyarakat bawah untuk sukses?"
Roni agak tertegun, lalu
tersenyum dan menjawab, " Kak Saka, kamu nggak akan memilih orang yang
salah! Sejujurnya, aku sudah lama nggak puas dengan keadaan saat ini."
"Di bawah kendali
tujuh keluarga besar, Negara Elang berada dalam situasi yang nggak berkembang.
Aku sudah lama ingin mengubah keadaan, sayangnya aku nggak punya pengaruh yang
cukup...
" ujar Roni.
Saka tersenyum dan
tidakRoni agak tidak sabar, dia memberikan banyak janji dan keuntungan kepada
Saka, lalu pergi.
Dia akhirnya menemukan
alasan di balik pemaksaan Guru Negara terhadap istana, tentu saja harus segera
melaporkan informasi ini kepada kaisar.
Setelah dia pergi,
ekspresi Saka tampak aneh, lalu dia bergumam, "Setuju untuk melawan
pejabat tinggi dengan begitu mudah?" berbicara lagi.
PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Sudah ada Novel Baru yaa
No comments: