Bab 2172
Semua orang yang ada di
arena tampak terkejut!
Adair telah sepenuhnya
menyerap darah naga tersebut ke dalam tubuhnya dan melahirkan kekuatan aura
naga.
"Dikatakan bahwa
darah naga dapat mengubah fisik tubuh dan menyebabkan perubahan dalam darah
seseorang, rupanya bukan hanya omong kosong..”
Sambil mendengarkan perbincangan
orang-orang di sekitarnya, Adair tidak terburu-buru untuk bertindak. Dia hanya
mengangkat kepala dan memindai sekitar.
"Aura naga? Siapa
yang belum memilikinya?"
Saat itu, Julio mencibir
dan berjalan ke atas panggung. Dari tubuhnya juga terpancar kekuatan aura naga
yang sangat mengerikan, menyapu seluruh arena dengan kekuatan yang ganas dan
mendominasi!
Tak hanya itu, tubuhnya
juga dilapisi cahaya berkilau yang menunjukkan bahwa tubuhnya kini jauh lebih
kuat.
Itu adalah efek dari
Buah Dendam Darah yang diberikan oleh Saka yang membuat tubuhnya makin kuat.
Di sekitar, semua orang
menarik napas dalam-dalam.
Kali ini, ada tiga orang
yang tampil sebagai sosok besar dan semuanya berusia di bawah enam belas tahun!
Tiba-tiba terdengar
ledakan lainnya, Shawn berdiri di atas panggung, dan sebuah bayangan naga
harimau sejati muncul dari tubuhnya.
Namun, bayangan naga
harimau sejati tersebut berwarna emas berkilau, seolah-olah dipengaruhi oleh
kekuatan fisiknya.
"Tingkat langit
tahap delapan... "
"Dikatakan dia
berada di tingkat langit tahap tujuh di Jalan Kejayaan, tetapi setelah
mendapatkan darah nadi naga milik Feriza, sepertinya dia naik satu tahap...
"
Orang-orang terdiam
sejenak, tetapi mereka tidak berani meremehkan. Ini adalah Shawn, sosok dengan
tingkat langit tahap delapan tak bisa dipandang sebelah mata...
Saka juga melirik Shawn
dan bergumam, "Darah nadi naga itu pastinya milikmu."
Novea dan Darta juga
melangkah maju.
Keduanya adalah master
ilahi setengah langkah dan mereka melepaskan kekuatan aura naga yang
mengerikan!
Mereka semua memang luar
biasa!
Inilah pahlawan -
pahlawan yang lahir dari Gunung Reribu!
Semua orang bersorak
gembira, pandangan mereka penuh semangat dan makin percaya pada masa depan
Negara Elang.
Gunung Reribu kali ini
telah melahirkan darah-darah baru yang luar biasa.
Pemilihan orang kali ini
pasti akan sangat sengit.
Beberapa orang bersiap
untuk menyerang Feriza, mengepungnya dan melancarkan pertarungan sengit
memperebutkan mayatnya!
Namun, pada saat yang
sama, suara lembut terdengar dari kejauhan, "Kalian semua cukup layak
untuk generasi ini."
Semua orang berbalik dan
melihat seorang wanita berpakaian ungu yang entah kapan muncul, melangkah
perlahan menuju samping kereta penjara Feriza.
Dia melirik Saka dan
mengalihkan pandangannya, makin tidak terkesan dengan Saka.
Lalu, dia menatap semua
orang dan berkata dengan santai, "Kalahkan aku dulu, baru bunuh
Feriza."
Seketika itu, semua
orang terkejut.
Siapa wanita ini?
Mereka semua bingung
menatap wanita berbaju ungu itu. Mereka sama sekali tidak mengenalnya
Saka sedikit bingung,
maksudnya apa ini?
Bukankah dia seorang
hakim?
Kenapa dia malah turun
ke arena?
"Kamu siapa?"
tanya Adair dengan alis terangkat
"Kamu belum cukup
layak untuk tahu," jawab wanita berpakaian ungu sambil merengut.
"Ini adalah
pertarungan berkelompok, kalian boleh memilih lawan, aku sarankan kalian
bertarung bersama-sama, kalau nggak, kalian nggak akan punya kesempatan ...
"
"Berani
sekali!"
Adair segera berteriak
keras, mencabut pedangnya yang melepaskan kilat petir dahsyat, dan menyerang
wanita berbaju ungu itu dengan pukulan penuh.
Kekuatan petir yang luar
biasa menyapu sekeliling dan membuat wajah para penonton berubah.
Namun, wanita berpakaian
ungu hanya menatap sejenak, mengangkat jari tangannya, dan melepaskan tekanan
ringan.
Terdengar suara ledakan,
dan dengan tatapan mata orang-orang yang sulit percaya, pedang petir itu
langsung hancur dalam sekejap!
Semua orang ternganga
dan mata terbuka lebar.
Adair sulit
memercayainya, dan dengan marah berteriak, "Tadi aku belum menggunakan
seluruh kekuatanku, sekarang akan kucoba ini..."
Namun, saat kata-katanya
baru saja selesai, wanita berbaju ungu tiba-tiba menghilang secepat kilat,
seperti guntur yang datang dengan cepat, dan dalam sekejap berada di hadapan
Adair.
Pedang yang belum
terangkat di tangan Adair terhenti di udara, dan dia terkejut melihat jari
wanita itu menyentuh lehernya!
Jari itu terasa dingin,
dan hanya dengan satu aliran energi sejati tangan wanita itu bisa menembus
lehernya!
Perasaan itu membuat
tubuh Adair merinding, dan dia hanya bisa terdiam, menatap wanita berbaju ungu
di depannya.
Wanita itu dengan tenang
menarik jari tangannya dan memandang Julio serta yang lainnya lalu berkata,
"Silakan, pahlawan berikutnya tampil."
PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Sudah ada Novel Baru yaa
No comments: