Membakar Langit ~ Bab 2176

 

Bab 2176

 

Saka melangkah ke atas arena tanpa banyak bicara. Dengan tatapan dingin, dia menatap lawannya. Aura di antara keduanya seperti hendak meledak kapan saja.

 

Melihat itu, Lionel tertawa lepas sambil menepuk sandaran kursi rodanya. Dia terlihat sangat puas." Saka, kamu benar-benar cari mati!" katanya.

 

Orang-orang seperti Adair dan yang lainnya pun tak tahan untuk ikut tertawa.

 

Saka benar-benar berniat melewati rintangan ini?

 

Tapi lawannya adalah Davina!

 

Sosok genius sepuluh tahun lalu, yang kini telah menjadi master ilahi tingkat lima. Bagaimana mungkin Saka bisa menang melawannya?

 

Roni hanya bisa menghela napas dalam hati. Makin dia memikirkan ini, makin bingung. Apa yang sebenarnya dipikirkan bibi kecilku? Mengapa dia harus mempersulit Saka seperti ini...

 

Di sisi lain, Kelly mengepalkan tinjunya dan merasa sangat tidak puas.

 

Sementara itu, Marina merasa hatinya makin berat. Ini... benar-benar terlalu keterlaluan. Tidak ada sedikit pun celah untuk membiarkan Saka hidup!

 

Davina, dengan tatapan tenang, sedikit mengangkat alis dan berkata, "Kam cukup berani. Baiklah, aku akan sedikit mengalah padamu."

 

Dia melanjutkan, "Aku akan menekan kekuatanku hingga master ilahi setengah langkah. Mungkin dengan begini, kamu akan punya sedikit peluang."

 

Begitu kata-katanya selesai, auranya langsung menyusut dan stabil di master ilahi setengah langkah.

 

"Benar-benar seorang putri yang berkelas!"

 

"Hahaha, mengalahkan dia dalam tingkat yang sama, itu baru akan membuat dia benar-benar menyerah. Putri Agung memang luar biasa!"

 

Pujian terus berseru dari kerumunan. Tatapan mereka penuh kekaguman.

 

Genius selalu menjadi sosok yang dikagumi, apalagi jika jenius tersebut memiliki status yang sangat tinggi. Davina memiliki popularitas yang luar biasa di kalangan para bangsawan.

 

"Bagaimana kalau kita buat taruhan?"

 

Adair dengan santai melirik ke arah Julio dan berkata, "Kalau Saka menang, aku akan memberikan sebatang tanaman obat berusia sepuluh ribu tahun."

 

Lionel tertawa keras lalu berkata, "Bagus, bagus! Aku akan memberikan tiga batang tanaman obat sepuluh ribu tahun. Tapi kurasa nggak ada yang berani menerima taruhan ini," katanya sambil melirik Julio dengan tatapan mengejek.

 

Dia ruelanjutkan, "Bagaimanapun, Saka hanya punya beberapa teman sepertimu. Kalau kalian nggak mendukungnya, betapa malangnya dia..."

 

Melihat ekspresi sombong di wajah lawannya, Julio menatap tajam ke arah Adair dan berkata, "Aku setuju. Tapi kalau Saka menang, selain memberikan tanaman obat, kamu juga harus menirukan suara anjing!"

 

Adair tertegun sejenak sebelum tertawa kecil, lalu dia berkata, "Kamu ini seperti anak kecil saja. Itu kan Putri Agung!"

 

Namun, Julio tetap bersikeras dan bertanya, " Bagaimana kalau dia menang?"

 

Adair mengejek, "Nggak mungkin."

 

Julio langsung memotong ucapannya, "Hanya katakan, berani atau nggak?"

 

Adair mengangkat alis dan berkata, "Baiklah, terserah kamu."

 

"Apa ini nggak terlalu berlebihan ?" tanya Marina dengan terkejut.

 

"Ah, siapa peduli! Yang penting kita harus menaikkan semangat dulu! Lagi pula ... "

 

Julio menatap serius ke arah arena dan melanjutkan, "Karena aku yakin dia nggak akan kalah!"

 

"Kenapa?" tanya Liana dengan bingung. Dia sendiri bahkan tidak seoptimis itu terhadap Saka.

 

Julio sambil menatap sosok Saka, perlahan berkata, "Karena aku menyadari sesuatu. Bocah ini selalu punya kemampuan misterius. Setiap kali melawan pangeran, putri, atau orang dari tujuh keluarga besar, kekuatannya seperti bertambah!"

 

Liana terdiam dan tak tahu harus berkata apa.

 

Di atas arena.

 

Davina memandang Saka dengan santai dan berkata, "Silakan kamu yang memulai."

 

Ini bukanlah kesombongan, melainkan keyakinan yang kuat. Meskipun dirinya diperlambat dalam hal tingkatan, dia sudah memulai kariernya lebih awal dan merasa bahwa dirinya adalah senior dari Saka.

 

Namun, Saka tak menganggap enteng lawannya. Dia menatap Davina dengan serius dan melangkah maju.

 

Dalam sekejap, kekuatan master ilahi setengah langkah meledak dari tubuhnya. Cahaya emas memancar dan tubuhnya berubah seperti kilatan petir emas yang melesat di arena. Dalam waktu singkat, dia sudah berada di depan Davina dan melayangkan pukulan keras ke arahnya!

 

Saat tinjunya meluncur, terdengar suara ledakan di udara. Pukulan itu melampaui kecepatan suara.

 

"Serangan yang biasa saja," ujar Davina sambil menggelengkan kepala.

 

Dengan langkah ringan, dia sedikit memiringkan tubuh dan membiarkan pukulan itu melintas di samping wajahnya, hanya membuat beberapa helai rambutnya beterbangan.

 

Namun, di saat yang sama, tiba-tiba sebuah pedang muncul di tangan Saka. Dengan gerakan balik, dia mengayunkan pedang itu ke arah Davina!

 

Pukulan tadi hanyalah umpan. Ayunan pedang inilah serangan sebenarnya.

 

"Trik yang terlalu kuno."

 

PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Sudah ada Novel Baru yaa

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2176 Membakar Langit ~ Bab 2176 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on March 22, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.