Membakar Langit ~ Bab 2192

 

Bab 2192

 

"Kenapa kamu menanyakan ini kepadaku? Aku yang ingin tahu, apa keuntungan yang ingin kamu dapatkan dari Sekte Master Langit?" tanya Roni dengan penasaran.

 

Saka melihat ke luar jendela, tersenyum santai, lalu berujar, "Aku nggak mau terus ditekan oleh keluarga Atmaja. Aku hanya menginginkan status sebagai murid sejati."

 

"Murid sejati? Kamu ini cukup berani, ya."

 

Roni menggelengkan kepala sambil tertawa kecil, lalu melanjutkan, "Sekte Sulos nggak mungkin memberikan keuntungan sebesar itu kepadamu. Lagi pula, mereka memiliki terlalu banyak orang berbakat. Hmm, mungkin saja Sekte Master Langit mau, tapi jangan terlalu berharap ... "

 

Saka yang masih melihat ke luar jendela, bertanya dengan rasa ingin tahu, "Kita sebenarnya mau ke mana?"

 

"Untuk menjembatani komunikasi antara dua dunia, nggak hanya diperlukan sumber daya yang sangat besar, tapi juga dibutuhkan seorang master ilahi tingkat tujuh atau yang lebih tinggi untuk membuka jalur komunikasi. Aku akan membawamu menemui orang itu."

 

Saat membicarakan hal ini, Roni berhenti sejenak, lalu melanjutkan, "Aku akan membawamu menemui Guru Negara."

 

Saka terkejut, lalu berkata, "Kenapa harus menemui Guru Negara? Tetua Liana juga bisa membantu."

 

Guru Negara adalah orang yang sangat angkuh. Terakhir kali Liana datang, dia bahkan tidak diberi kesempatan untuk bertemu. Saka tidak ingin mempermalukan dirinya sendiri, apa lagi berutang budi kepada Guru Negara.

 

Roni menatap Saka dengan tatapan yang dalam, lalu berkata, "Percayalah padaku. Dia akan mau bertemu denganmu..."

 

Sementara itu, di makam kerajaan.

 

Di tengah hutan, Jayub tampak duduk di depan sebuah meja batu, dengan teko teh kecil yang dipanaskan di atas tungku kecil. Uap tipis tampak mengepul ke udara.

 

Di hadapannya, Lorian berlutut di tanah dengan kepala tertunduk, wajahnya penuh rasa bersalah." Leluhur, aku bersalah. Aku sudah berdosa!"

 

Dalam perjalanan ke sini, Lorian sudah menceritakan seluruh kejadian kepada Jayub.

 

Dia sudah siap menerima amarah dan hukuman dari leluhurnya!

 

Namun, Jayub justru mengulurkan tangan untuk membantunya berdiri, sambil memandangnya dengan penuh kasih dan perhatian. "Sudah sepuluh tahun kamu nggak pulang, ya. Aku hampir nggak mengenalimu lagi. Bagaimana kehidupanmu selama sepuluh tahun ini di Sekte Tersembunyi? Apa kamu menderita? Apakah ada yang mengganggumu? Apakah obat-obatan dan makanan yang aku kirimkan untukmu cocok?"

 

Hidung Lorian terasa perih, hampir saja dia meneteskan air mata.

 

Di saat seperti ini, leluhurnya masih memikirkan hal -hal kecil seperti itu.

 

"Leluhur, aku pantas mati! Aku nggak seharusnya bertindak semaunya sendiri!"

 

Lorian melanjutkan, "Aku nggak menyangka kalau Saka akan begitu nekat, sampai ingin mengorbankan segalanya bersamaku! Bagiku nggak masalah, tapi aku nggak ingin keluarga Atmaja ikut terseret. Aku... "

 

Jayub hanya tersenyum kecil, menggelengkan kepala, lalu memberi isyarat agar Lorian duduk. Namun, Lorian tetap berdiri diam di tempat dengan wajah muram, mengepalkan tinjunya.

 

Jayub tidak memaksanya. Dia hanya mengalihkan pandangannya ke hutan di sekitarnya, lalu dia berkata sambil tersenyum, "Makam seorang kaisar biasanya ditanami pohon pinus. Tahukah kamu kenapa di sini ditanami pohon buah-buahan?"

 

Lorian tertegun sejenak, lalu menggelengkan kepala pelan.

 

"Dulu saat aku dan Kaisar Pendahulu pergi berperang, kami dikepung oleh musuh. Kami kelaparan dan kehausan. Untungnya, kami menemukan sebuah hutan. Kami makan buah-buahan di sana, sementara Kaisar memimpin kami untuk menghancurkan musuh, sehingga kami bisa selamat. Kaisar Pendahulu dengan sengaja menanam pohon buah-buahan di depan makamnya sebagai pengingat masa-masa sulit itu. Haha, waktu berlalu begitu cepat. Itu sudah tiga puluh tahun yang lalu. Kaisar Pendahulu telah tiada, sementara aku juga sudah tua..."

 

Jayub memandang jauh ke arah makam yang menjulang tinggi, matanya penuh kenangan.

 

Kemudian, dia tiba-tiba berbalik menatap Lorian, lalu berkata dengan nada tenang, "Aku, Jayub Atmaja, bersama Kaisar Pendahulu, keluar dari tumpukan mayat. Kedudukan keluarga Atmaja diperoleh dengan darah dan nyawa! Dulu ayahmu juga gugur dalam pertempuran di hutan persik itu!

 

Posisi yang kamu miliki hari ini adalah hasil pengorbanan leluhur! Saka hanya orang kecil, apa yang membuatnya berpikir dia bisa menggoyahkan fondasi keluarga Atmaja, yang dibangun dengan darah dan tulang ini? Apa yang membuatnya berpikir dia bisa merusak masa depan yang susah payah kamu raih?"

 

Ketika melihat wajah tua Jayub yang masih memancarkan ketegasan serta aura mengintimidasi, Lorian tertegun. Rasanya seperti, apa pun yang terjadi, meski langit runtuh, leluhurnya ini bisa menahannya!

 

"Jadi, maksudmu adalah ... " Lorian berkata dengan ragu.

 

"Kalau kamu mau melakukan sesuatu, lakukan semuanya sampai tuntas!"

 

Jayub menatapnya dengan tatapan tajam, lalu melanjutkan, "Kalau langit runtuh, aku yang akan menahannya!"

 

Melihat ekspresi penuh tekad dan aura mematikan di wajah tua Jayub, hati Lorian yang gelisah perlahan kembali tenang. Dia mengepalkan tinjunya dengan erat, mengangguk tegas, lalu berbalik pergi.

 

Pada saat yang sama, kendaraan Saka dan Roni hampir tiba di kediaman Guru Negara.

 

"Nanti saat bertemu dengan Guru Negara, kamu yang akan bicara," ujar Roni.

 

"Hah?"

 

Saka merasa bingung. "Ini nggak perlu, 'kan? Aku bahkan nggak kenal baik dengannya. Selain itu, aku nggak punya cukup pengaruh. Dia mungkin nggak akan peduli padaku... "

 

"Aneh kalau dia nggak peduli padamu ... " pikir Roni.

 

Roni diam-diam mendengus, tetapi tetap tersenyum sambil berkata, "Orang lain mungkin nggak akan dipedulikan olehnya, tapi kamu... hmm?

 

11

 

Tiba-tiba, Saka merasa ada sesuatu yang tidak beres.

 

Pada saat itu, dia melihat jalanan di depan mereka tiba-tiba menjadi kosong.

 

Hanya ada jalan yang sepi tanpa seorang pun di sekitarnya...

 

PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Sudah ada Novel Baru yaa

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2192 Membakar Langit ~ Bab 2192 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on March 22, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.