Membakar Langit ~ Bab 2201

   

Bab 2201

 

Setelah mengatakan itu, dia menutup telepon, lalu mengangkat sebuah surat di atas meja dengan lembut. Sambil menggumam, dia berkata pelan, " Anak muda, aku menolakmu sebenarnya demi kebaikanmu sendiri. Kalau dia sudah menjanjikan hal seperti itu untukmu, buat apa lagi kamu repot-repot ke Sekte Tersembunyi... "

 

Surat itu hanya berisi satu kalimat yang ditulis dengan tulisan indah dan rapi, sangat sederhana.

 

"Kekerasan nggak bisa menyelesaikan semua masalah, tapi bisa menyelesaikan sebagian besar masalah. Dalam enam bulan, aku akan membuatnya menjadi anggota master ilahi tingkat sembilan," ujarnya penuh tekad.

 

Sementara itu, di depan pintu rumah Guru Negara.

 

"Apa-apaan ini ... "

 

Ekspresi bingung terlihat di wajah Saka. Suara dari ujung telepon tadi terasa aneh, seperti ada sesuatu yang tidak beres.

 

"Jangan-jangan, Liana... sedang dipaksa oleh seseorang?" gumamnya, rasa khawatir terpancar dari matanya.

 

"Bu Liana juga menolakmu?" seru Roni dengan ekspresi penuh keterkejutan.

 

"Harusnya nggak seperti itu! Liana selalu memperlakukanmu dengan sangat baik. Masak dia nggak mau membantumu sedikit pun?" lanjutnya.

 

"Dia kelihatannya punya alasan yang nggak bisa diungkapkan," jawab Saka sambil menghela napas, " Mungkinkah dia diancam seseorang?"

 

Davina yang berdiri di samping hanya terkekeh ringan, tampak tidak terlalu peduli.

 

Roni mengerutkan alisnya, berpikir sejenak sebelum tiba-tiba berkata, "Ayo! Aku akan membawamu menemui Guru Kaisar!"

 

Namun, Saka malah terlihat merenung sejenak, lalu perlahan berkata, "Saat insiden Dahlia, Guru Kaisar sama sekali nggak memanggilku untuk bertanya. Ketika aku menghadapi masalah, dia juga nggak pernah muncul. Apa artinya ini?"

 

Roni terdiam sejenak. Jawabannya jelas, Guru Kaisar tidak ingin terlibat terlalu jauh dengan Saka dan tidak tertarik merekrutnya ke dalam Sekte Sulos.

 

"Memang benar," gumam Roni dengan suara kecil. " Meski murid Guru Kaisar, Andios, bersikap cukup baik padamu, itu hanya menunjukkan sikap pribadi Andios, bukan niat dari Guru Kaisar sendiri."

 

Saka tersenyum tipis dan berkata, "Kalau begitu, mari kita ke keluarga Dinata saja. Jika mereka bersedia membantu, aku akan bergabung dengan Sekte Tersembunyi di belakang mereka."

 

Keputusan itu sama saja dengan memberikan jasa besar kepada keluarga Dinata.

 

Tentu saja, alasan utamanya adalah hubungan baiknya dengan Julio.

 

Mereka pun hendak pergi. Davina hanya berdiri diam, tidak ikut serta. Dengan senyuman ringan, dia menggelengkan kepala sambil memandang kepergian mereka dan berkata, "Si tua Daniel mungkin sudah mulai bergerak sekarang. Semoga saja keluarga keluarga lainnya tetap buta terhadap potensi ini... "

 

Tak lama kemudian, Saka dan Roni tiba di kediaman keluarga Dinata.

 

"Aku punya hubungan cukup baik dengan keluarga Dinata. Harusnya ini bisa membantumu..." ujar Roni sambil melirik Saka, tetapi sebelum sempat masuk, mereka sudah sampai di gerbang rumah keluarga Dinata.

 

Setibanya di sana, mereka melihat seorang pria paruh baya sudah berdiri di sana, seolah-olah telah menunggu kedatangan mereka. Tatapan pria itu tenang, tak menunjukkan kejutan sedikit pun.

 

Dia adalah Galeno Dinata, kepala keluarga Dinata sekaligus ayah dari Julio.

 

Tentu saja, kehadiran kepala keluarga Dinata di sini bukan untuk menghormati Saka, melainkan karena kunjungan Roni, sang pangeran. Kehadiran bangsawan sekelas Roni jelas tidak bisa dianggap remeh.

 

Roni langsung tersenyum senang. "Pak Galeno, aku..."

 

Namun, sebelum dia sempat menyelesaikan kalimatnya, Galeno hanya meliriknya sekilas dan berkata dengan nada datar, "Nggak."

 

Roni tertegun, sedikit kebingungan. "Tapi aku bahkan belum sempat menjelaskan apa pun," ujarnya.

 

"Aku tahu kamu datang untuk urusan Saka," ujar Galeno dengan nada tenang. "Aku juga tahu kamu baru saja menemui hambatan dengan Guru Negara. Aku menunggu di sini hanya untuk memberikan jawaban ini kepadamu. Nggak, keluarga Dinata nggak akan membantunya."

 

Dia melanjutkan dengan nada tegas, "Keluarga Atmaja sudah mengirim hadiah kepada kami agar menolakmu, dan aku sudah menerimanya."

 

Mendengar itu, Roni tersenyum tipis, tidak terlihat marah sama sekali dan berkata dengan tenang, "Pak Galeno, Saka bersedia bergabung dengan Sekte Tersembunyi di belakang keluarga Dinata. Mengenai hadiah itu ... " Dia berhenti sejenak dan melirik Galeno sebelum melanjutkan, "Itu cuma soal kepentingan. Apa pun yang mereka tawarkan, aku bisa memberimu lebih."

 

Galeno terdiam, menatap Saka beberapa detik sebelum akhirnya berkata, "Aku ingin bicara empat mata dengan Yang Mulia."

 

PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Sudah ada Novel Baru yaa

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2201 Membakar Langit ~ Bab 2201 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on March 22, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.