Bab 2205
Lorian menelan ludah,
lalu dengan suara penuh kesulitan menjawab, "Pak Gideon, izinkan aku
menjelaskan... Saka... dia menolak bergabung dengan Sekte Master Langit
kita."
Begitu kalimat itu
keluar, suasana di tempat itu langsung berubah sunyi, seolah waktu terhenti.
Gideon tidak langsung
berbicara. Dia hanya menatap Lorian dengan tajam, matanya penuh dengan
kemarahan yang hampir tidak dapat disembunyikan. Lalu, dia berkata, "Kamu
bilang ... apa?"
Meskipun jarak di antara
mereka begitu jauh, tekanan yang terpancar dari tatapan Gideon terasa seperti
mengiris jiwa. Lorian bisa merasakan amarah dahsyat gurunya hingga
tulang-tulangnya gemetar.
Setelah beberapa saat,
Gideon akhirnya berbicara dengan nada dingin, "Lalu bagaimana dengan
Shawn?"
Lorian, dengan wajah
pucat pasi, menjawab, "Dia juga... nggak bergabung dengan Sekte Master
Langit kita. Tapi aku bisa menjelaskan!"
"Nggak berguna!"
Suara Gideon menggelegar, seperti guntur yang menghancurkan ketenangan.
"Kamu tahu berapa
banyak upaya yang telah kuhabiskan untuk mendapatkan kuota dunia bawah ini
untuk Sekte Master Langit? Semua itu kulakukan agar Saka dan Shawn bisa
bergabung dengan sekte kita, supaya generasiku punya penerus!" teriaknya
marah
"Tapi apa hasilnya?
Kamu bahkan nggak berhasil membawa satu orang pun! Kamu ini melakukan apa
sebenarnya?" makinya habis-habisan.
Hujan cercaan terus
menghujam Lorian tanpa henti. Kepalanya tertunduk dalam, tidak berani membalas
satu kata pun.
Di sisi lain, Jayub
hanya bisa menghela napas pelan dalam hati. Rasa iba muncul di wajahnya, dan
akhirnya dia memutuskan untuk ikut bicara, " Tetua, izinkan aku memberi
penjelasan. Shawn telah bergabung dengan Sekte Sulos. Kita memang nggak punya
peluang untuk bersaing dengan mereka."
"Lalu bagaimana
dengan Saka?" bentak Gideon dengan nada dingin. "Jangan bilang dia
juga masuk ke Sekte Sulos. Bahkan jika itu benar, aku akan merebutnya kembali!
Nggak semua keuntungan bisa mereka nikmati sendiri!"
Lorian tergagap, menelan
ludah lagi sebelum menjawab, "S-Saka nggak bergabung dengan satu pun dari
delapan sekte."
Gideon terdiam sejenak,
ekspresinya berubah sedikit terkejut. "Nggak bergabung dengan siapa
pun?" tanyanya untuk pastikan.
"Benar, benar
sekali!" jelas Lorian buru-buru. "Dia terlalu sombong, merasa tawaran
yang diberikan oleh Sekte Master Langit terlalu rendah. Dia menolak semua
delapan sekte besar!"
"Oh..."
Gideon akhirnya tampak
lebih tenang. Namun, kerutan di dahinya tetap menunjukkan kebingungan.
"Tapi aku sudah memberimu wewenang penuh. Aku bahkan memberikanmu izin
untuk langsung menawarkan status murid sejati padanya. Sebenarnya, apa yang dia
inginkan?" tanyanya.
Mendengar pertanyaan
itu, ekspresi Lorian langsung berubah tegang. Wajahnya berkedut, jelas terlihat
dia tidak tahu harus menjawab apa.
Itulah alasan utama
Lorian ingin menekan Saka.
Status murid sejati
sekte itu adalah posisi istimewa! Tawaran yang diberikan terlalu menggiurkan,
bahkan sulit dipercaya.
Lorian sendiri
membutuhkan waktu sepuluh tahun untuk mendapatkan status itu.
Dia tahu, jika Saka
benar-benar bergabung dan tumbuh pesat, suatu saat Saka akan mengunggulinya dan
menjadi ancaman besar.
Namun, di hadapan
pertanyaan Gideon yang mendesak, Lorian berpikir cepat, mencari cara untuk
menghindari masalah. Akhirnya, dia berkata, "Dia meminta Teknik Langit
Runtuh Tanah Jatuh!"
Mendengar itu, Gideon
sedikit terkejut. Teknik Langit Runtuh Tanah Jatuh adalah teknik andalan Sekte
Master Langit. Demi menjaga kerahasiaannya, hanya murid dengan integritas yang
sudah teruji selama tiga tahun atau lebih yang diizinkan mempelajarinya.
Lorian yakin, dengan
permintaan itu, Gideon pasti tidak akan menyetujuinya.
"Dia menginginkan
teknik sehebat itu?" tanya Gideon dengan alis terangkat.
"Iya, Pak! Karena
itu, aku pikir permintaan itu terlalu berlebihan. Orang ini serakah, nggak tahu
diri. Dia hanya ingin mengambil keuntungan, dia... "
Lorian segera
memanfaatkan kesempatan ini untuk mencela Saka, mencoba menambahkan bumbu
keburukan sebanyak mungkin.
Namun, sebelum dia
selesai berbicara, Gideon tiba-tiba tertawa keras. "Semakin besar
keinginannya, semakin aku menyukainya! Bagus! Bagus sekali! Itu menunjukkan dia
punya ambisi besar. Aku setuju!" ujarnya.
Lorian dan Jayub
langsung membeku di tempat, wajah mereka dipenuhi keterkejutan.
Gideon hanya tertawa
santai dan melanjutkan, " Semakin besar kemampuan seseorang, semakin besar
pula kebutuhannya. Orang-orang berbakat sejati memang selalu sedikit gila dan
penuh percaya diri. Dia mengingatkanku pada diriku sendiri di masa muda."
Dia memandang Lorian
dengan sedikit cemoohan di matanya, lalu berkata, "Berbeda jauh dengan
kamu. Ingatkah kamu, ketika aku menawarkan hadiah untuk merayakan
pengangkatanmu sebagai muridku, kamu malah berkata bahwa kamu hanya ingin
melayani di sisiku? Haha, dasar pengecut!"
Dia meludah dengan
ekspresi jijik dan menambahkan, "Aku membutuhkan bakat yang bisa bertarung
dan menaklukkan dunia, bukan politisi licik! Kamu pikir tinggi hati dan
manipulasi itu berguna? Omong kosong!"
PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Sudah ada Novel Baru yaa
No comments: