Membakar Langit ~ Bab 2209

  

Bab 2209

 

Menurutnya, Saka adalah orang baik, tetapi untuk mengikat Saka di pihaknya, dia harus memaksa Saka melakukan hal yang tidak ingin dilakukannya.

 

Kelly tahu bahwa hal seperti ini bagi orang yang tidak tahu malu adalah suatu kenikmatan yang tak terduga.

 

Namun, bagi Saka yang baik hati, ini merupakan sebuah penghinaan.

 

Lagi pula, orang seperti Saka jika merendah diri untuk menjadi menantu, mengapa harus menjadi menantu keluarga Atmaja yang sedang merosot?

 

Ada banyak keluarga lain yang menginginkannya

 

Baik dari segi moral maupun keuntungan, Saka mengalami kerugian karena dimanfaatkan oleh dirinya!

 

"Sudahlah, sudahlah," ujar Saka.

 

Saka mencibir dan berkata, "Hanya satu kali ini aja, jangan ada kejadian seperti ini lagi yang terjadi. Aku akan menganggap hal ini nggak pernah terjadi, tapi aku tetap nggak bisa menjadi menantu keluarga Atmaja."

 

Tidak sia-sia sebagai perampok di Kota Silas, bisa membalikkan fakta dengan begitu tegas.

 

"Nggak! Kak Saka, aku mohon, asalkan kamu menjadi menantu keluarga Atmaja, aku akan memenuhi semua permintaanmu!" ujar Kelly.

 

Tubuh Kelly bergetar dan memeluknya sambil berkata.

 

"Nona Kelly! Kamu membuatku harus mengkhianati keyakinanku. Keluarga Atmaja sungguh sangat nggak berperasaan!" ujar Saka.

 

Saka mengeluh dengan penuh rasa sakit, melihat ekspresi cemas di wajah Kelly, dia tiba-tiba menghela napas dan berkata, "Sudahlah, aku akan memberimu kesempatan. Aku akan lihat bagaimana kamu berperforma ke depannya..."

 

Karena dirinya bukanlah orang yang sembarangan, jadi dia tidak bisa hanya memanfaatkan orang lain tanpa memberi imbalan.

 

"Terima kasih, Kak Saka!" ujar Kelly dengan gembira.

 

"Masih memanggilku Kak Saka?" ujar Saka tersenyum tipis sambil memeluknya.

 

"S-Saka..." tutur Kelly dengan malu-malu dan bersandar di pelukannya.

 

Saat ini, di ruang tamu.

 

Lorian mendengar suara di kamar telah berhenti.

 

Kini dia menghela napas lega seperti beban di pundaknya telah hilang. Akhirnya telah berakhir.

 

Sudah satu jam ...

 

Lorian menggelengkan kepala tak berdaya, lalu berkata, "Bagaimana bisa begitu berlebihan di usia yang masih muda ini? Aku harus mencarikan suami untuknya..."

 

"Kelly, apa kamu sudah siap?" tanya Lorian.

 

Sambil berbicara, dia bangkit dan berjalan menuju kamar.

 

"Jangan! Aku nggak pakai baju!" ujar Kelly.

 

Suara Kelly terdengar agak panik.

 

"Kelly, kamu tetap harus menghadapi pernikahan dengan keluarga Syahrir. Jangan menghindar lagi!" kata Lorian.

 

Lorian dengan serius mendesak, "Kalau kamu nggak keluar, aku akan masuk!"

 

"Jangan! Aku keluar!" jawab Kelly.

 

Dengan suara terburu-buru berpakaian, kini Kelly membuka pintu dan keluar. Wajahnya merah merona, dahinya penuh dengan keringat, terlihat seperti baru saja berolahraga dan sangat kelelahan.

 

"Kamu..." kata Lorian.

 

Lorian meliriknya dengan tak berdaya dan hanya berpura-pura tidak melihatnya. Lalu dengan baik hati dia mengingatkannya, "Kelly, menikah itu juga merupakan hal yang baik. Setelah menikah, ada beberapa hal yang nggak perlu kamu lakukan sendiri..."

 

Kelly tahu bahwa Lorian mendengar sesuatu. Sambil menekan rasa malu di dalam hatinya, dia berkata dengan ekspresi dingin, "Aku nggak akan setujui pernikahan dengan keluarga Syahrir. Kalian sebaiknya menyerah saja."

 

"Kelly! Suatu hari nanti kamu juga harus menikah. Bukankah menikah dengan siapa pun itu sama saja? " ujar Lorian.

 

Lorian berkata dengan serius dan berat hati, " Keluarga Syahrir memiliki satu dari Lima Genius, mengandalkan mereka keluarga Atmaja baru bisa...

 

Kelly langsung memotong ucapannya, lalu berkata dengan suara dingin, "Aku juga menemukan seorang genius! Dia nggak lebih buruk dari Lima Genius!"

 

Lorian agak tertegun, menghala napas dan berkata, "Kelly, meskipun kamu nggak ingin menikah, kamu juga nggak perlu berbohong seperti ini, 'kan? Bagaimana mungkin ada orang seperti itu di Kota Sentana ..."

 

"Ada!" kata Kelly.

 

Kelly menggertakkan giginya dan tiba-tiba berkata, "Lihatlah dia siapa!"

 

Lorian bingung dan segera dia melihat dengan ekspresi yang terkejut.

 

Saka keluar dari kamar dengan wajah ceria, sambil tersenyum ramah dia menyapa, "Kak Lorian, sudah menunggu lama, ya? Maaf, maaf."

 

PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Sudah ada Novel Baru yaa

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2209 Membakar Langit ~ Bab 2209 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on March 22, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.