Bab 2214
"Aku nggak..."
Di tengah protes tak
berdaya Saka, wanita berbaju putih itu makin menjauh, sosoknya yang tinggi dan
samar perlahan-lahan menghilang di kejauhan.
Kabut mulai menghilang.
Saat baru menyadari bahwa dirinya berdiri tepat di depan pintu rumahnya, Saka merasa
sangat terkejut.
Dia tidak berjanji untuk
menjadi murid wanita itu!
Namun, senior ini masih
melakukan pemaksaan terhadapnya!
Terlalu dominan, ya!
"Hmm? Kamu sudah
kembali! Kenapa kamu berdiri di sini?"
Saat itu, Marina keluar
dan melihat Saka dengan tatapan bingung.
Saka dengan lesu
berkata, "Sedang memikirkan sesuatu..."
"Oh..." Marina
mengangguk bingung dan berkata, " Bukannya kamu pergi mencari Tetua Sekte
Master Langit bersama Pangeran Keempat? Bagaimana keadaannya?"
"Si tua bangka
Jayub itu menghalangi, nggak ada yang mau membantuku," ujar Saka.
"Ah? Lalu,
bagaimana? Kalau Jayub menyerang ... " Ekspresi Marina langsung berubah.
Jayub?
Saka berkata dengan
tatapan aneh, "Untuk sementara nggak usah khawatir soal ini."
Wanita berbaju putih
berkata jika dia dibunuh oleh orang-orang dari tingkat yang sama, dia tidak
akan peduli. Namun, bagaimana jika Jayub yang turun tangan sendiri?
Namun, wanita berbaju
putih itu berkata bahwa setengah bulan kemudian, dia akan menghadapi bahaya
yang berkaitan dengan hidup dan mati...
Dia menarik napas
dalam-dalam dan berkata, "Cecil ada di rumah?"
"Di ... dia belum
bangun," tutur Marina.
"Suruh dia bangun,
jangan tidur!" Saka menarik napas dalam-dalam dan dengan tegas berkata,
" Selama setengah bulan ke depan, bantu aku berlatih dengan sepenuh
hati!"
Bertempur sendirian
selama lima belas hari, tombak baja haus akan air wanita!
"Hah?"
Wajah Marina langsung
memerah, hatinya bergetar.
Saat ini, wanita berbaju
putih itu telah kembali ke kediaman Guru Negara. Saka beberapa kali datang ke
sini, tetapi tidak bisa masuk.
Namun, sebenarnya,
setelah melewati aula depan yang megah dan tiba di halaman belakang, terdapat
ladang yang ditanami buah-buahan dan sayuran. Ada juga beberapa gubuk
sederhana.
Jika Roni bisa datang ke
sini, dia akan terkejut melihat bahwa tempat ini tidak ada bedanya dengan gubuk
jerami yang baru saja dibangun oleh ayahnya beberapa tahun yang lalu.
Davina memegang cangkul,
mengurus ladang, tanpa menunjukkan statusnya sebagai putri.
Saat melihat wanita
berbaju putih mendekat, dia segera meletakkan cangkulnya dan dengan hormat
memberi salam, "Guru."
Wanita berbaju putih itu
berkata dengan tenang," Mulai sekarang, Saka adalah majikanmu."
Hati Davina terasa campur
aduk, tetapi dia segera berkata, "Selamat, Guru. Apa aku harus
menjemputnya dan menerima beberapa sumber daya?"
"Sumber daya yang
dia butuhkan bukanlah hal yang kamu pikirkan, melainkan lawan yang dapat
membantunya berkembang," kata wanita berbaju putih itu.
"Lawan?"
Davina agak tertegun dan berkata, "Tapi, orang-orang yang lebih kuat di
kalangan generasi muda, semuanya ada di Dunia Roh.'
"Kalau begitu,
suruh mereka kembali."
Davina seketika
tertegun. Guru Negara sudah masuk ke dalam gubuk jerami, hanya saja di
belakangnya, sebuah gulungan jatuh ke tangan Davina.
Melihat gulungan ini,
Davina menarik napas dingin.
Melihat isi di dalamnya,
pupilnya menyusut dan tangan yang memegang gulungan itu mulai bergetar
sedikit...
PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Sudah ada Novel Baru yaa
No comments: