Bab 2217
Lorian berdiri kaku di
tempat. Tangannya yang diulurkan untuk menerima hadiah masih terhenti di udara.
Roni membuka matanya
lebar-lebar, tangannya memegang kotak hadiah panjang dan tidak berdaya.
Semua orang langsung
tertegun dan tidak percaya.
Lorian tiba-tiba
melangkah maju, aura di sekelilingnya menguat dan dia menatap dengan dingin
kepada Davina.
Jalu mengangkat tangan
untuk menghentikan Lorian. Dia menatap Davina dengan agak suram, lalu bertanya
dengan perlahan, "Putri Tertua, apa maksudmu ini?"
Ekspresi Roni juga
berubah, dia menarik Davina dan berkata dengan suara kecil, "Bibi kecil,
jangan gegabah... "
Hari ini Roni diejek
oleh keluarga Atmaja dan hatinya juga dipenuhi kemarahan. Namun, hari ini
adalah pesta pertunangan yang diberikan oleh Ayahanda. Selain itu, keluarga
Atmaja sedang berada di puncak reputasi, dia berencana untuk menahan diri
meskipun sangat marah.
Davina tersenyum sinis
dan bertanya, "Percayakah kamu kalau aku bisa membuat mereka berlutut di
depanmu dalam satu detik?"
"Apa?" tanya
Roni balik dengan terkejut.
"Sungguh
keterlaluan! Aku akan melaporkan hal ini kepada Yang Mulia Kaisar. Kecuali,
jika Putri Tertua bersedia meminta maaf di depan umum," ucap Jalu.
Jalu tidak bisa menahan
kemarahannya dan berkata dengan marah. Dia ingin mempermalukan Davina.
Lagipula, Kaisar juga tidak menyukai anak-anak dari Kaisar Pendahulu.
"Putri Tertua masih
nggak minta maaf?"
"Sudah terlambat
jika menunggu titah Yang Mulia Kaisar datang!" seru Jalu.
Satu kalimat demi satu
kalimat diucapkan dengan nada tinggi dan semua orang terus mendesak.
Semua orang tersenyum
sinis sambil menatap ke arah Roni dan Davina.
Namun, saat ini, Davina
membuka kotak dengan cepat dan mengeluarkan salah satu gulungan di dalamnya.
Energi sejati dipicu, seketika, gulungan ini bersinar dengan cahaya emas dan
bayangan naga harimau sejati melesat keluar!
Kuasa Dewa yang luar
biasa!
"Apa? Ini perintah
kekaisaran? Juga ada segel kaisar! "seru Lorian dengan terkejut.
Bahkan kepala keluarga
Syahrir yang selalu tenang tidak dapat mempertahankan ketenangannya. dan
menunjukkan ekspresi terkejut.
"Bagaimana mungkin
kamu punya perintah kekaisaran?" tanya Jalu dengan tidak percaya.
"Apa urusanmu?
Dengan adanya perintah kekaisaran, bagai kehadiran sang Kaisar, siapa yang
berani nggak berlutut?" teriak Davina dengan meremehkan.
Sekelompok orang
tertegun dan wajah mereka menjadi merah.
"Masih nggak
berlutut? Apakah ingin memberontak?" tanya Davina dengan nada meremehkan.
Pertanyaan yang santai
ini membuat sekelompok orang marah, bahkan napas Jalu menjadi cepat dan
wajahnya menjadi merah karena menahan emosi.
"Pak Jalu, ini,
ini... " gumam Lorian yang juga terkejut.
Jalu menggertakkan gigi.
Dia benar-benar tidak menyangka akan muncul situasi seperti ini, tetapi
sekarang perintah kekaisaran di depan mata...
"Berlutut!"
seru Jalu dengan terpaksa.
Dengan suara keras, dia
berlutut dan berseru, " Hidup Yang Mulia Kaisar, Yang Mulia Kaisar panjang
umur!"
Wajah Lorian tampak
suram dan dia juga berlutut. Sementara itu, orang-orang lainnya juga berlutut
secara bergiliran, tetapi wajah mereka semua menjadi merah karena sangat malu
dan marah.
Keluarga Atmaja
sebenarnya ingin memberikan Davina pelajaran, tetapi malah membuat diri mereka
sendiri berlutut.
Davina berkata dengan
tenang, "Sebenarnya aku nggak ingin pura-pura hebat, tapi kalian yang
memaksaku."
Wajah Jalu sangat muram
dan merasa sangat terhina. Namun, dia hanya bisa terdiam.
Roni merasa sangat lega
ketika melihat situasi ini. Dia berkata dengan penuh semangat, "Ternyata
Bibi kecil punya senjata sehebat ini..."
"Putri Tertua sudah
bisa membacakan titah Yang Mulia Kaisar, 'kan?" teriak Jalu dengan marah.
Davina tidak
terburu-buru, dia menatap Roni sambil tersenyum lembut dan bertanya, "Apa
kamu ingin bermain?"
"Apa?" tanya
Roni balik dengan bingung.
"Kamu yang
bacakan," ucap Davina sambil dengan santai melemparkan perintah kekaisaran
yang dianggap semua orang sangat berharga kepada Roni. Lalu, dia menatap semua
orang dan berkata dengan tenang, "Berlutut sekali lagi pada Roni."
Dia sebenarnya tidak
akrab dengan orang-orang keluarga Kerajaan seperti Roni, tetapi karena dia
telah membantu Saka, jadi dia membawanya untuk berpura-pura sekali.
Semua orang terkesiap,
Jalu berteriak dengan ekspresi marah, "perintah kekaisaran nggak boleh
diperlakukan seperti permainan anak-anak!"
PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Sudah ada Novel Baru yaa
No comments: