Membakar Langit ~ Bab 2231

 

Bab 2231

 

Orang lain menunjukkan sikap ramah, maka Saka juga akan bersikap santai. Dia menatap Eril sambil tersenyum asimpul, lalu berkata, "Kalau begitu, terima kasih banyak."

 

"Nggak perlu berterima kasih. Demi memberi kehormatan pada Pak Renan, aku akan memberimu satu petunjuk."

 

Eril berbicara dengan nada tenang, "Bakat yang nggak terealisasi sama saja dengan nggak punya bakat. Kali ini kamu nggak meminta Api Ilahi, itu sudah sangat bijak. Kelak, kamu harus terus mempertahankan sikap seperti ini. Setidaknya, tunggu sampai kamu mencapai tingkatanku, baru kamu punya kualifikasi untuk menuntut sesuatu. Kalau nggak, kamu hanya akan terlihat nggak tahu diri."

 

Saka tampak tertegun, kemudian tersenyum geli sambil mengangguk pelan.

 

Baru setelah itu Eril tampak puas. Dia pun mengangguk, memandang ke arah Damar sambil berkata, "Aku adalah seorang pengabdi keluarga Minjana, bukan pelayan keluarga Dimasta. Kelak, kalau ingin bertanya sesuatu kepadaku, keluarga Dimasta harus membayar biaya belajar tambahan."

 

Wajah Damar tampak sedikit canggung, tetapi dia hanya bisa tersenyum sambil mengangguk.

 

Saka mengerutkan keningnya, hendak mengatakan sesuatu.

 

Namun, Damar menariknya, lalu berkata dengan senyum pahit, "Kak Saka, keluarga Dimasta sudah cukup baik bisa mendapatkan seorang master ilahi tingkat dua berusia empat puluh tahun, jadi... "

 

Saka menatapnya dengan simpati sambil berkata, " Keluarga Dimasta sekarang benar-benar hidup semenderita ini?"

 

Damar hanya bisa menghela napas, tampak ingin bicara, tetapi ragu-ragu.

 

Akhirnya, Marina berbisik, "Keluarga Dimasta terkena pukulan besar gara-gara ulahmu di Gunung Reribu. Mereka nggak berhasil membawa keluar sumber daya apa pun, bahkan kehilangan generasi muda yang berbakat. Dulu di antara tujuh keluarga besar, keluarga Dimasta bisa menduduki peringkat keempat. Tapi sekarang... Jadi, jangan sampai kamu membuat mereka makin tertekan... "

 

"Salahku lagi, ya?" pikir Saka.

 

Saka tidak tahu harus berkata apa.

 

Namun, pada saat ini tiba-tiba terdengar suara gemuruh keras!

 

Di tempat pendaftaran, energi sejati di tubuh Faraz meledak. Ternyata dia adalah seorang master ilahi tingkat dua. Dia yang berdiri di tengah langsung menjadi pusat perhatian semua orang.

 

"Master ilahi tingkat dua di usia tiga puluh tahun

 

Orang-orang di tempat pendaftaran memandangnya dengan penuh rasa iri. Mereka mengangkat tangan sambil berkata, "Seseorang, tulis nama Pak Faraz di papan peringkat!"

 

Setelah berkata demikian, seseorang segera bergegas mengubah peringkat. Nama Faraz langsung menduduki peringkat pertama!

 

Seketika, hal ini membuat semua orang iri dan kagum.

 

"Selamat, Kakak, sudah menjadi yang pertama!"

 

Saat itu, Ryan berkata dengan penuh semangat.

 

Lorian juga sedikit mengangkat matanya sambil tersenyum simpul. Faraz sekarang berusia 32 tahun hari ini. Jika dibandingkan dengan dirinya di usia tiga puluh, pencapaian Faraz ini masih tertinggal jauh.

 

Faraz tampak tetap tenang. Di tengah sorotan banyak orang, dia memandang sekeliling dengan santai, hingga matanya tertuju pada Saka yang berdiri bersama Damar.

 

Faraz mengangkat alisnya, lalu memandang orang-orang di sekitarnya sambil tersenyum simpul. "

 

Hadirin sekalian, karena kita semua kebetulan berkumpul di acara pendaftaran ini, aku punya ide untuk disampaikan. Di antara tujuh keluarga besar, keluarga Dimasta menduduki peringkat keempat, sementara keluarga Minjana berada di peringkat keenam. Tapi... "

 

Setelah mengatakan ini, dia berhenti sejenak, tersenyum simpul sambil memandang Damar yang tampak terkejut, lalu berkata dengan santai, "Aku merasa nggak puas."

 

Begitu ucapannya selesai, tempat itu langsung gempar.

 

Keluarga Minjana yang berada di peringkat keenam di antara tujuh keluarga besar, berani - beraninya menghina keluarga Dimasta di depan umum hari ini?

 

Dihina seperti ini di depan banyak orang, wajah Damar langsung berubah dingin. Dia melangkah maju sembari berkata, "Faraz, apa maksud keluarga Minjana ini?"

 

"Hehe, nggak ada maksud apa-apa, hanya merasa peringkat itu nggak terlalu adil... "

 

Faraz tersenyum santai, lalu berkata, "Kalau Kak Damar merasa keberatan, bagaimana kalau kita bertarung saja? Bagaimana menurutmu, Kak Damar?

 

Semua mata memandang dengan tatapan penuh arti.

 

Jelas sekali keluarga Minjana ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk menekan posisi keluarga Dimasta.

 

Mereka ingin membuktikan kepada seluruh Kota Sentana bahwa generasi muda keluarga Minjana telah melampaui generasi muda keluarga Dimasta.

 

Pada saat ini, semua orang memandang ke arah Damar, menunggu apakah dia berani menerima tantangan itu.

 

Wajah Damar berubah dalam sekejap.

 

Dia hanya seorang master ilahi tingkat satu. Jika tidak, dia tidak akan baru ditetapkan sebagai pewaris di usianya yang sudah lebih dari 30.

 

Namun, jika dia hanya menerima penghinaan ini tanpa bertindak, keluarga Dimasta akan kehilangan wibawa mereka!

 

PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Sudah ada Novel Baru yaa

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2231 Membakar Langit ~ Bab 2231 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on March 29, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.