Bab 2239
Sejak dulu, dunia
persilatan bukan hanya tentang pertarungan dan pembunuhan, tetapi juga tentang
hubungan antar sesama manusia.
Melihat ekspresi tegas
Saka, Damar merasa sangat tersentuh. Dia menerima dua botol Api Ilahi tingkat
tujuh itu dengan penuh keyakinan, lalu berkata dengan suara mantap, "Mulai
sekarang, urusan adik iparku adalah urusanku juga. Kita akan menjadi satu
kesatuan!"
"Jangan bicara
dengan ambigu, siapa yang satu kesatuan denganmu? Aku hanya satu kesatuan
dengan wanita..." gerutu Saka dalam hati.
Namun, Damar sebagai
penerus keluarga Dimasta, mampu bersumpah seperti itu. Ini membuat Saka makin
menghargainya.
Membantu orang memang
harus membantu mereka yang tahu berterima kasih.
Sementara itu, Faraz
yang menyaksikan situasi ini mengepalkan tinjunya dengan penuh kebencian.
Keluarga Dimasta yang
tidak mengancam Saka, justru bisa mendapatkan Api Ilahi tingkat tujuh!
"Ayo pergi!"
Día hampir muntah darah
karena amarah. Para bawahannya segera membantunya pergi.
Lorian yang menyaksikan
kedekatan antara Saka dan Damar menatap mereka dengan tatapan dingin sambil
berkata perlahan, "Saka, saat Kompetisi Kota Sentana nanti, aku harap kamu
nggak mundur dari tantanganku..."
Saka tersenyum ringan
sembari menjawab, "Aku akan menunggumu."
Pertarungan antara
dirinya dan Lorian memang tidak bisa dihindari!
Lorian mendengus dingin,
berbalik untuk meninggalkan tempat itu.
Setelah kepergiannya,
suasana tegang yang menyelimuti area itu perlahan-lahan menghilang.
Namun, baik para master
ilahi yang datang untuk mendaftar maupun para penonton lainnya, semuanya masih
diliputi rasa takjub.
Dalam waktu singkat,
Saka tidak hanya berhasil meningkatkan kekuatannya, tetapi juga mengalahkan
master ilahi tingkat dua meski dirinya hanya seorang master ilahi tingkat satu!
Hal ini sangat
mengguncang mereka, terutama situasi di mana Saka menggunakan batu prasasti
besar untuk memukul orang, membuat mereka merinding.
Mereka memandang Damar
yang tampak bersemangat dengan tatapan penuh iri.
Keluarga Dimasta
berhasil mendapatkan Saka hanya dengan mengorbankan Cecil saja. Mereka
benar-benar mendapatkan keberuntungan besar...
Beberapa bahkan merasa
iri, berpikir mengapa saat itu Saka tidak menikahi putri dari keluarga mereka.
Eril merasa wajahnya
berubah merah. Dia merasa seperti baru saja menerima tamparan dari Saka.
Sebelumnya, dia dengan angkuh menguliahi Saka. Sekarang, dia menyadari dirinya
sama sekali tidak pantas melakukan itu..
Hanya Damar yang merasa
puas. Dia tertawa keras, merasa dirinya adalah pemenang terbesar dari acara
pendaftaran ini!
Di masa depan,
pencapaian Saka jelas bukan sesuatu yang bisa dia tandingi!
Dengan menjalin hubungan
erat dengan Saka, keluarga Dimasta akan memiliki pilar yang kokoh dalam
beberapa dekade mendatang!
"Seseorang, bawa
adik iparku kembali ke keluarga Dimasta!" seru Damar dengan penuh
semangat.
"Tunggu sebentar.
Masih ada satu urusan yang belum aku selesaikan," ujar Saka sambil
tersenyum.
Dia memandang Eril
sembari berkata, "Eril, tadi aku bilang setelah mengalahkan Faraz, aku
akan memukul siapa lagi? Apa kamu sudah siap?"
Eril yang kini menghadapi
Saka, sama sekali tidak berani berbicara sembarangan. Dia hanya berkata dengan
wajah canggung, "Apa maksudmu? Aku juga pengabdi keluarga Dimasta. Pak
Damar, lihatlah ... "
Nanıun, Damar hanya
meliriknya, langsung tertawa dingin. "Serahkan Api Ilahi tingkat tujuh itu
padaku! 11
"Apa?" Eril
membelalakkan mata tak percaya. "Tapi aku seorang master ilahi tingkat
dua!"
"Kamu adalah
seorang master ilahi yang nggak mematuhi perintahku, apa gunanya kamu bagi
keluarga Dimasta? Terlebih lagi, kamu juga bersikap nggak sopan terhadap adik
iparku!" bentak Damar dengan nada meremehkan.
Sudah lama dia merasa
kesal dengan tingkah Eril. Kini, Saka secara terang-terangan tidak menyukai
Eril, jadi dia akan langsung memutuskan hubungan!
Dalam pandangan Damar,
menyingkirkan Eril untuk mempererat hubungan dengan Saka adalah langkah yang
sangat menguntungkan.
"Kamu!"
Wajah Eril menjadi
muram. Sebagai master ilahi tingkat dua, diusir dari keluarga sungguh merupakan
penghinaan besar baginya.
Dia mengepalkan tinjunya
dengan rasa malu yang luar biasa, lalu berkata, "Roda itu terus berputar,
kadang di atas, kadang di bawah. Kamu jangan ... "
"Apa? Kamu masih
mau berteriak agar jangan meremehkan orang yang sedang di bawah sekarang?
"balas Saka dengan
santai.
PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Sudah ada Novel Baru yaa
No comments: