Bab 2245
Saka bertanya,
"Tahu, bukankah kamu genius? Leluhur Dimasta memerintahkan untuk
mengundangmu, bertemu langsung denganmu, dan bahkan ingin menjadikanmu sebagai
menantu keluarga Dimasta."
Clea berkata dengan
sinis, "Kenapa, ingin menggunakan leluhur untuk menekanku?"
Setelah dia mengetahui
tentang Saka, dia merasa marah. Menurutnya, dengan Cecil mencari menantu yang
kualitasnya begitu baik, itu adalah ancaman bagi dirinya.
Oleh sebab itu, sesuai
dengan kebiasaannya selama bertahun-tahun, dia akan meluapkan emosinya kepada
Cecil ketika marah. Hal itu dilakukan juga untuk menegaskan posisinya dalam
keluarga kecil ini.
Lagi pula, dia sudah
melahirkan seorang putra untuk ayah Cecil. Cecil sangat peduli dengan
keluarganya, jadi dia tidak akan berani berbuat apa-apa padanya.
Dia merasa cemburu
terhadap Cecil, memandangi Saka dari atas dengan nada dingin dan berkata,
" Kuberitahu kamu, akulah pemimpin di keluarga ini. Di depan leluhur
Dimasta, jangan membahas hal-hal yang nggak seharusnya dibahas, kalau nggak ...
"
"Ternyata kamu
tahu, ya."
Saka mengangguk,
menghela napas dan berkata, " Orang yang nggak tahu nggak akan dihukum.
Kamu sudah tahu aku akan datang, tapi kamu masih menyulitkanku, itu menunjukkan
bahwa kamu sengaja ingin mengusirku pergi."
"Sekarang, kamu
berhasil."
Saka menggenggam tangan
Cecil dan tersenyum berkata, "Ayo pergi."
Sekejap, beberapa orang
tertegun.
Damar segera
menghentikannya dan dengan panik berkata, "Adik ipar, kamu, kamu harus
tenang dulu..."
Saka tersenyum tipis dan
berkata, "Kamu nggak bisa ikut campur dalam urusan rumah tangga kecil
kami, aku bisa memahaminya. Tapi kalau aku mau pergi, kamu juga nggak bisa
menghalangiku, 'kan?"
Damar terkejut, mengusap
keringat di dahinya, lalu dengan gagap berkata, "Kenapa perlu seperti ini?
Ini semua hanya urusan keluarga saja ... "
Terlihat Saka yang
semakin dingin, Damar merasa sedikit cemas. Dia tahu bahwa Saka benar-benar
akan menepati janjinya!
Dia menggigit giginya
dan berkata, "Kalau begitu, katakan padaku, bagaimana cara menangani hal
ini?
"Kamu nggak
seharusnya menanyakan masalah ini padaku, seharusnya kamu menanyakan dirimu
sendiri. Kamu terlalu pandai bicara sampai-sampai Clea tahu bahwa hubunganmu
denganku cukup baik, dia bahkan berani bersikap semena-mena di hadapanmu."
Saka berkata dengan tenang,
"Sebagai pewaris kepala keluarga, kalau ada yang menargetkan pilar
keluarga kita di masa depan, itu sama saja dengan menargetkanmu. Apa yang
seharusnya kamu lakukan?"
Bagaimana mungkin Damar
yang begitu baik kepada orang lain ini dapat mengendalikan keluarga Dimasta?
Sebagai pewaris
keluarga, dia sangat tidak memenuhi syarat. Masih perlu Saka untuk
mengingatkannya.
Damar mendengar
kata-kata ini dan merasa terkejut. Dia menyadari bahwa dia sepertinya terlalu
memedulikan kekompakan keluarga.
"Clea! Sini
kamu!"
Dia segera berbalik dan
berteriak ke arah Clea.
Melihat situasi itu,
raut wajah Clea juga berubah. Dia merasa sedikit kelagapan, tidak menyangka
Saka begitu tegas.
Namun, setelah diteriaki
oleh Damar, wajahnya langsung memerah, dia merasa sangat kehilangan muka karena
diteriaki di depan anak tirinya yang selalu dia remehkan.
Dia melipat kedua
tangannya di dadanya yang penuh, lalu berkata dengan sinis, "Berpura-pura
apa kamu, kamu hanya menakut-nakutiku, bagaimana mungkin dia akan pergi?"
"Dan kamu, Damar,
jangan berpikir karena kamu menjadi pewaris keluarga, kamu sudah bisa berbangga
diri. Kamu ini belum menjadi kepala keluarga!"
Di matanya, bertemu
Leluhur Jayub adalah kesempatan yang sangat langka, bahkan sulit didapatkan
meskipun sudah memohon, bagaimana Saka bisa menyerah begitu saja?
"Aku akan
pergi!"
Ketika Damar mendengar
ini, wajahnya berubah menjadi ganas. Dia berteriak tajam, mengangkat tangannya,
dan menampar wajah Clea.
Seketika, wajah Clea
menjadi merah bengkak!
"Kamu berani
memukulku? Kamu ... suamiku adalah tetua keluarga!"
Clea sudah terbiasa
bersikap garang di rumah kecil ini. Dia tidak pernah dipukul, jadi dia menutupi
wajahnya dan berteriak dengan marah.
"Tetua nggak ada
artinya, akulah penerus keluarga ini! Dulunya aku selalu mengalah demi kalian,
jadi kalian mengira aku lemah dan bisa dipermainkan, kan?"
Damar sangat marah dan
langsung menendang dengan satu kaki. Clea berteriak kesakitan dan langsung
terjatuh ke lantai.
Dia memegang perutnya,
wajahnya tiba-tiba pucat dan ketakutan saat dia mengangkat wajahnya, lalu dia
disambut oleh sepasang mata yang penuh dengan niat membunuh yang kejam.
Tatapan seperti itu
menghancurkan kesan baiknya terhadap Damar. Pewaris keluarga ini benar-benar
menunjukkan ketegasan hari ini!
"Aku, aku... maaf,
Damar, aku nggak seharusnya ...
"kata Clea dengan
sedikit gagap.
PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Sudah ada Novel Baru yaa
No comments: