Membakar Langit ~ Bab 2251

  

Bab 2251

 

Situasi di ruangan itu begitu tegang sehingga tidak ada yang berani sembarangan mengambil tindakan terhadap Saka.

 

Waktu berlalu dengan cepat, dan dalam sekejap, tiga puluh detik sudah berlalu.

 

Kenapa Leluhur belum juga sadar? Beri aku penjelasan! seru Ferdi dengan nada marah.

 

Dia tiba-tiba meraih leher Saka dengan cengkeraman kuat, sorot matanya penuh dengan niat membunuh. "Katakan! Siapa yang mengirimmu ke sini?"

 

Saka hanya memandangnya dengan wajah datar, bahkan tidak berniat menjawab.

 

Kamu! teriak Ferdi makin geram, hendak mengatakan sesuatu lagi.

 

Namun, sebelum dia bisa melanjutkan, Kendrick, yang terbaring di tempat tidur, tiba-tiba melepaskan aura yang sangat kuat. Gelombang energi yang luar biasa mengguncang seluruh ruangan. Dia membuka matanya dengan tajam, pancaran sinar dari matanya seperti pedang yang menusuk.

 

Terkejut oleh aura, itu, Ferdi tanpa sadar melepaskan cengkeramannya dari leher Saka dan berbalik menatap Kendrick dengan ekspresi bingung dan kaget.

 

Aura Leluhur... berbeda? Tampaknya lebih kuat.... Bagaimana mungkin? pikirnya dalam hati, dia merasa jiwanya tertekan oleh energi yang memancar dari Kendrick.

 

Leluhur, apa yang terjadi? tanyanya dengan nada penuh rasa ingin tahu.

 

Kendrick menenangkan dirinya, lalu berkata dengan tenang, "Barusan aku hanya sedang bereksperimen dengan sebuah teknik. Nggak perlu khawatir."

 

Namun, di dalam hatinya, Kendrick merasa sangat terkejut.

 

Pengalaman yang baru saja dia alami sulit dijelaskan. Seolah-olah ada bagian dari dirinya yang tiba-tiba diperbaiki, membuat energi dalam tubuhnya mendidih, bahkan luka-luka lamanya tampak sembuh dengan sendirinya.

 

Namun, keadaan itu hanya berlangsung sebentar sebelum menghilang, meninggalkan rasa penyesalan mendalam di hatinya.

 

Apa yang terjadi barusan ... gumamnya sambil menatap Saka dengan tatapan penuh pertanyaan.

 

Saka, dengan sikap santai, hanya tersenyum dan menjawab, "Nggak ada yang aneh. Mungkin karena usia sudah tua, sedikit saja tekanan bisa membuat tubuh bereaksi seperti itu."

 

Aku juga merasa begitu ... pikir Kendrick dalam hati.

 

Dia masih belum bisa menghilangkan rasa terkejutnya. Dia menatap Saka dalam-dalam sebelum berkata dengan nada ragu, "Bolehkah aku bertanya... apakah kamu tahu nama ini?"

 

Saka menatap balik ke matanya dengan tenang, senyumnya tipis tetapi penuh arti. "Muri Jiara," jawabnya.

 

Kendrick menarik napas panjang, seolah mencoba mencerna apa yang baru saja dia dengar. Namun, tanpa ragu lagi, dia tiba-tiba bangkit dari tempat duduknya dengan niat jelas untuk melakukan sesuatu.

 

Nama itu, Muri Jiara, hanya diketahui olehnya dan mendiang Jeff. Nama ini diwariskan turun-temurun dalam keluarga mereka, menjadi bagian dari rahasia besar keluarga Dimasta.

 

Dalam hatinya, dia sudah yakin siapa sebenarnya Saka. Jika demikian, bagaimana mungkin dia tidak memberikan penghormatan?

 

Namun, bagi seorang tetua seperti Kendrick, memberi penghormatan di depan para juniornya adalah tindakan yang memalukan.

 

Namun, dia tidak peduli lagi. Tradisi keluarga mengajarkan bahwa tidak peduli berapa tahun berlalu, jika sang "tuan" kembali, para pelayan harus berlutut dan memberikan penghormatan. Jika tidak, keluarga akan menghadapi bencana besar yang tak terbayangkan.

 

Reaksi Kendrick membuat Ferdi dan Damar benar-benar terkejut.

 

Ferdi melotot seolah-olah matanya akan keluar dari rongganya. "Apa? Leluhur ingin memberi penghormatan kepada Saka? Ini... ini nggak masuk akal!" pikirnya dalam hati.

 

Apakah Saka pantas menerima penghormatan seperti itu?

 

Namun, sebelum Kendrick benar-benar berlutut, Saka melangkah maju dengan cepat, menopang tubuh sang tetua sebelum dia sempat bersujud. Kendrick akhirnya hanya membungkukkan badan dengan setengah hati.

 

Saka tersenyum tipis dan berkata, "Pak Kendrick, nggak perlu seremonial seperti ini di antara kita. Ini terlalu berlebihan, ya."

 

Dia kemudian menoleh ke arah Damar dan Ferdi yang masih terkejut, lalu menjelaskan dengan santai, "Barusan, aku hanya memberikan teknik penyembuhan saja. Sikap besar seperti ini, aku nggak layak menerimanya."

 

Dalam hatinya, Saka menyadari bahwa dia punya alasan untuk menjaga kehormatan Kendrick. Bagaimanapun, dia pernah memiliki hubungan dengan salah satu wanita keluarga Dimasta.

 

Ini adalah cara Saka menunjukkan rasa hormat kepada keluarga ini.

 

Kendrick mendengar ucapan itu dan langsung merasa terharu. Dia tahu Saka sengaja memberinya jalan keluar agar tidak terlalu kehilangan muka. Dengan nada serius, dia berkata, "Ini... ini nggak sesuai dengan aturan ... 11

 

Ah, aturan nggak penting. Lakukan saja sesukamu, kata Saka dengan santai sambil tersenyum.

 

Melihat ini, Ferdi mengerutkan alis dan berkata dengan nada sedikit keberatan, "Benar juga, Leluhur. Saka sebagai junior, memberikan teknik penyembuhan adalah hal yang wajar. Mengapa harus seremonial seperti ini? Nggak perlu sikap besar seperti itu..."

 

Diam! bentak Kendrick dengan keras sebelum Ferdi bisa menyelesaikan kata-katanya.

 

Matanya memancarkan kemarahan. Dia menatap Ferdi dengan tajam dan berkata, "Jangan pikir aku nggak tahu apa yang kamu lakukan terhadap Saka barusan!"

 

Kendrick tidak menghentikan Ferdi sebelumnya ketika dia berbicara dengan nada tinggi kepada Saka. Sebagai kepala keluarga, itu adalah hak Ferdi untuk bersikap tegas. Namun, sekarang situasinya berbeda.

 

Saka bukan hanya tamu biasa, bukan pula menantu keluarga Dimasta. Dia adalah tuan dari keluarga Dimasta!

 

Lebih dari itu, Saka juga memegang separuh bagian dari Teknik Bayangan Pengalih Langit, salah satu teknik paling penting bagi keluarga Dimasta.

 

PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Sudah ada Novel Baru yaa

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2251 Membakar Langit ~ Bab 2251 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on March 29, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.