Membakar Langit ~ Bab 2253

  

Bab 2253

 

Ferdi terdiam cukup lama sebelum akhirnya berkata dengan ragu, "Leluhur, apakah kita perlu mempertimbangkan ini lagi? Pangeran Ketiga dan Pangeran Keempat masih belum menunjukkan pemenangnya. Kita sudah mengamati begitu lama, seharusnya nggak membuat keputusan dengan tergesa-gesa."

 

Pihak Pangeran Ketiga sangat tulus, mereka bahkan mengirim orang kepercayaannya sendiri. Apakah keputusan ini semata-mata karena Saka? Dia hanyalah seorang anak muda yang belum matang, bagaimana mungkin...

 

Namun, kata-katanya terhenti di tengah jalan.

 

Dia tidak sanggup melanjutkan karena tatapan dingin Kendrick sudah menghujamnya seperti belati.

 

Wajah Ferdi memucat. Dengan gugup, dia menelan ludah dan berkata dengan suara pelan, "Maafkan aku, Leluhur. Aku terlalu banyak bicara... "

 

Dia mengira keputusan ini semata-mata karena Kendrick terkesan dengan teknik penyembuhan yang diberikan oleh Saka.

 

Namun, Kendrick dengan suara dingin berkata, " Mulai sekarang, jangan pernah aku mendengar kamu membicarakan Saka. Bukan hanya itu, kamu harus mewakiliku hadir di jamuan keluarga berikutnya dan memperkenalkan Saka kepada seluruh anggota keluarga Dimasta!"

 

Ferdi tersentak. Perintah ini seperti petir yang menyambar di siang bolong. Menghadiri acara atas nama Leluhur dan memperkenalkan Saka di depan semua orang? Ini perlakuan yang sangat tinggi! Bagaimana mungkin seorang menantu keluarga mendapat kehormatan seperti itu?

 

Apakah kamu ingin memberikan pengakuan besar kepada Saka? tanya Ferdi dengan nada tidak percaya.

 

Kamu tahu apa!

 

Kendrick mendengus dingin. Tangan tuanya dengan lembut menyentuh sebuah kotak kayu di depannya, lalu dia berkata dengan nada pelan, "Saat ini, akulah yang sedang membangun reputasinya. Nggak lama lagi, dialah yang akan membangun reputasi untuk keluarga Dimasta!"

 

Ferdi hanya bisa menatap dengan kaget, tidak mampu berkata apa-apa.

 

Sementara itu, Saka dan Damar telah keluar dari ruangan itu.

 

Saka, terima kasih banyak atas teknik penyembuhan yang kamu berikan! Atas nama keluarga Dimasta, aku sangat berterima kasih atas kebaikanmu yang luar biasa! kata Damar dengan nada tulus, ekspresi wajahnya penuh rasa hormat.

 

Saka tertawa kecil, merasa sedikit terkejut. "Aku pikir kamu akan lebih berterima kasih karena posisimu yang sekarang lebih kuat," balasnya.

 

Bagaimanapun, dengan Hak Bertindak Bebas yang diberikan oleh Kendrick, Damar kini memiliki kekuasaan besar yang membuat posisinya di keluarga Dimasta meningkat pesat.

 

Namun, Damar menggelengkan kepala dengan tegas dan membalas, "Itu hanya keuntungan kecil. Tapi teknik yang kamu berikan, itu menyelamatkan nyawa Leluhur! Ini adalah jasa besar yang nggak bisa dibandingkan dengan hal lainnya. Kalau beliau sehat, barulah aku sebagai pewaris keluarga punya arti dan bobot."

 

Kamu benar-benar bijak, ujar Saka sambil tersenyum, makin terkesan dengan sikap Damar. Setelah berpikir sejenak, dia menambahkan, "Kita ini keluarga, jadi kamu nggak perlu terlalu sopan denganku."

 

Kalau dilihat dari urutan generasi, kamu adalah adik bungsu dari kepala keluarga saat ini, tapi kamu terus memanggilku berbicara begitu sopan padaku.

 

Rasanya itu nggak terlalu cocok.

 

Damar tertawa ringan, tidak terganggu sedikit pun. " Saka, dalam keluarga ini, ada banyak yang lebih berbakat dari aku. Kamu tahu kenapa Leluhur memilih aku sebagai pewaris keluarga?"

 

Tanpa menunggu jawaban dari Saka, dia melanjutkan dengan senyum tenang, "Karena aku punya kesadaran diri!"

 

Dengan bakatku yang pas-pasan, aku tahu aku nggak mungkin memimpin kebangkitan keluarga dengan kekuatan. Jadi, satu-satunya jalan adalah memanfaatkan kecerdasan emosionalku.

 

Kelak, kamu akan menjadi pilar terbesar keluarga Dimasta, penopang yang paling kuat. Aku? Untuk menjadi senior bagimu saja, aku jelas nggak layak.

 

Nggak peduli apa panggilanku padamu, itu hanya sebutan kosong. Selama bisa membuatmu merasa dihormati di depan orang luar, itu sudah cukup.

 

Saka tidak bisa menahan tawa kecil.

 

Namun, saat mereka melewati taman menuju aula perjamuan, Saka tiba-tiba berhenti. Matanya menyipit sedikit, seolah menyadari sesuatu.

 

Di taman, seorang pria kurus dan jangkung tengah berjalan santai. Pria itu juga berhenti dan menatap Saka dengan senyuman aneh di wajahnya.

 

Tatapan pria itu seperti tatapan seekor ular, dingin dan membuat Saka merasa sangat tidak nyaman.

 

Kamu Saka? tanya pria itu dengan nada ringan, senyumannya tetap menghiasi wajahnya.

 

Siapa kaum? tanya balik Saka sambil menatap pria itu dengan hati-hati.

 

Namun, pria itu hanya tersenyum kecil tanpa menjawab. Dia kemudian berbalik dan melanjutkan langkahnya, seolah hanya ingin memastikan identitas Saka.

 

Damar juga merasa aneh melihat sikap pria itu. Dia berkata dengan nada curiga, "Dia bukan dari keluarga Dimasta. Sikapnya aneh sekali. Aku akan menyuruh orang menyelidikinya."

 

Namun, Saka menggelengkan kepala dan tersenyum ringan. "Nggak perlu. Lebih baik kamu cari tahu apakah Pangeran Ketiga sedang membuat gerakan apa," ujarnya.

 

Damar tertegun sejenak, merasa sedikit bingung. Namun, dia tidak bertanya lebih jauh. Setelah mengangguk, dia segera berbalik dan pergi untuk menjalankan tugas itu.

 

Saka perlahan melangkah menuju aula perjamuan, senyum tipis dengan makna mendalam bermain di sudut bibirnya.

 

Dia sudah mengetahui identitas pria itu melalui teknik membaca pikirannya. Ternyata, Pangeran Ketiga telah mengirim orang untuk mencoba mempengaruhi keluarga Dimasta.

 

PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Sudah ada Novel Baru yaa

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2253 Membakar Langit ~ Bab 2253 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on March 29, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.