Bab 130
Cakra maju
dan menghalangi Nando. Dia menurunkan alisnya dan ekspresinya sangat dingin.
"Mungkin, kamu seharusnya belajar menghormati pilihannya."
"Apa
yang kamu tahu? Aku nggak tenang membiarkan dia tinggal sendirian di luar, dan
itu hal yang wajar! Justru kamu, seorang pria yang nggak jelas asal-usulnya
malah begitu baik padanya. Aku rasa kamu-lah yang patut dicurigai!"
Ekspresi
Nando terlihat agak tidak senang.
Cakra
menatapnya dengan dingin dan berkata, "Dia lebih memilih untuk pergi
dengan pria misterius sepertiku dari pada kembali ke keluarganya. Bukankah
seharusnya kamu merenungkan hal ini?"
Selesai
berbicara, Cakra berjalan menuju mobil Zovan dan duduk di kursi depan.
Nindi duduk
di kursi belakang. Melihat Nando yang berada di luar, Nindi pun berkata,
"Aku bisa sendiri."
"Nindi,
aku..."
Belum selesai
berbicara, Nando langsung batuk beberapa kali, tangannya penuh dengan darah.
Nindi
mengatupkan bibirnya saat melihat darah." Kamu tadi seharusnya jangan
minum alkohol."
"Nindi,
Kakak benar-benar..."
Nando
langsung terjatuh di depan mobil.
Nindi
bergegas turun dari mobil. "Kak Nando, kamu baik-baik saja?"
Sekretaris
Candra juga berlari mendekat dan berkata dengan sangat cemas, "Nona,
sebenarnya Pak Nando sedang dirawat di rumah sakit. Dia tahu Anda akan pergi ke
perusahaan cabang dan bersikeras untuk keluar dari rumah sakit. Kami tidak bisa
mencegahnya dan kondisinya sebenarnya sudah agak serius."
Nindi sedikit
kesal. "Kalau begitu, dia harus pergi ke rumah sakit untuk diobati!"
Apa maksudnya
keluar dari rumah sakit demi dirinya?
Dia bahkan
tidak meminta Nando untuk melakukannya.
"Saya tidak
bisa menasihatinya karena sifat Pak Nando yang seperti itu. Sesampainya di
rumah sakit nanti, Nona Besar juga bisa coba menasihatinya."
Sekretaris
Candra memanggil sopir untuk membantu Nando naik ke mobil, lalu berlari kembali
dengan tatapan memelas kepada Nindi. " Nona Besar, ayo kita pergi ke rumah
sakit bersama."
Nindi
terpaku. "Aku bukan dokter, pergi pun juga nggak ada gunanya."
Zovan tidak
bisa menahan diri untuk berbicara saat melihat darah di lantai. "Bagaimana
kalau kita semua pergi melihatnya?"
Nindi
akhirnya mengangguk. "Maaf merepotkan."
"Nggak
repot, kok. Lagi pula kami juga nggak ada urusan, ayo pergi bersama."
Zovan bisa
melihat Nindi sedang ragu. Bagaimanapun, Nando adalah kakak kandungnya. Jika
sungguh sakit parah, tentu saja harus pergi menjenguknya.
Setelah naik
ke dalam mobil, Nindi hanya diam.
Cakra menoleh
dan melihatnya. "Nggak perlu merasa terbebani, bukan kamu
penyebabnya."
"Aku
tahu. Aku hanya akan melihatnya sebentar dan pergi."
Nindi juga
merasa bingung dan kesal.
Zovan
melihatnya melalui cermin spion. "Nindi, walaupun dia kakakmu, kamu nggak
boleh dengan mudah memaafkannya. Apa yang sudah mereka lakukan padamu
sebelumnya, nggak bisa begitu saja dilupakan."
"Aku
tahu. Aku nggak akan menoleh ke belakang."
Nindi sangat
yakin tidak akan memaafkan mereka.
Setiap hal
ada batasnya.
Sesampainya
di rumah sakit, Nando langsung dibawa untuk pemeriksaan.
Dokter utama
yang merawat Nando pun menghela napas. "Terakhir kali, dia juga nggak
menerima perawatan. Begitu keluar dari rumah sakit, langsung minum alkohol,
bukannya cari mati? Kalau terus seperti ini, cepat atau lambat akan menjadi
kanker lambung."
Nindi melihat
hasil pemeriksaan di depannya. Di kehidupan sebelumnya, kakaknya memang
memiliki masalah perut, tetapi selalu di jaga dengan baik dan tidak mungkin
memburuk seperti sekarang.
Nindi keluar
dari ruangan dan mendapati Cakra sedang menunggu di luar.
Nindi
berjalan menghampirinya. "Di mana Zovan?"
"Pergi
ke toilet. Apa kata dokter?"
"Dokter
bilang dia harus menjalani perawatan dan harus minum obat dengan baik. Kalau
nggak, kondisinya bisa memburuk dan berkembang menjadi kanker."
Nindi merasa
terpengaruh oleh keadaan ini.
Cakra tahu
bahwa Nindi sebenarnya sangat baik hati. Jika tidak, mana mungkin dia akan
datang ke rumah sakit.
Cakra ragu
sejenak. "Apa rencanamu?"
"Aku
juga nggak tahu."
Nindi
kemudian menatap pria yang ada di depannya. "Hmm, Pak, kamu sudah punya
pacar secepat itu?"
PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Bab Lengkap
No comments: