Bangkit dari Luka ~ Bab 301

  

Bab 301

 

Keringat dingin Sania langsung bercucuran di kening dan telapak tangannya. Ponselnya bahkan sampai hampir meluncur dari genggamannya.

 

Dia berlari panik meninggalkan meja Nindi.

 

Namun, Leo mengadang di depannya. "Kamu belum jawab pertanyaanku. Sedang apa kamu?"

 

Tangan Sania gemetaran dan matanya tidak berani menghadap Leo.

 

"A-aku ... aku melakukannya agar Kak Darren menang tender. Patera Akasia adalah pesaingnya. Aku cuma ingin membantu." ujar Sania dengan terbata-bata.

 

"Boleh saja kalau kaniu mau bantu. Tapi yang kamu lakukan ini melanggar hukum dan sangat merugikan Nindi!"

 

Leo tidak menyangka Sania berani berbuat seperti ini!

 

Dia tiba-tiba teringat perkataan Nando. "Jadi, soal rekaman CCTV di kafe waktu itu benar?"

 

"Nggak, Kak."

 

Namun, Leo tidak mau mendengarkan. Dia menggenggam tangan Sania dan menariknya pergi. "Cepat mengaku dan minta maaf kepada Nindi!"

 

Dia sendiri memang sempat berkonflik dengan Nindi. Bahkan sampai menghalangi Nindi bergabung dengan tim Mario.

 

Namun, dia tidak akan berbuat hal sejahat Sania!

 

Sania banjir keringat dingin dan suaranya memelas. "Kak Leo, aku begini untuk Kak Darren. Tolong jangan beri tahu siapa-siapa."

 

Jika Nindi tahu, tamatlah riwayatnya.

 

Nindi yang bertemperamen keras itu tidak mungkin memaafkan pengkhianatannya!

 

Leo sedikit termangu. "Maksudmu, Kak Darren yang suruh kamu mencuri data Nindi?"

 

"Iya. Lagian, buat apa aku mengambil risiko sebesar ini? Nggak ada gunanya bagiku."

 

Dalam keadaan panik, Sania tidak punya pilihan selain membawa nama Darren sebagai tameng.

 

Leo tertegun. Dia tidak menyangka Darren bisa meminta Sania berbuat curang.

 

Kalau dilihat dari sifat Darren, memang sangat mungkin. Apalagi, Darren saat ini sangat membenci Nindi.

 

Bahkan sampai ingin menghancurkan Patera Akasia!

 

Sania buru-buru memanfaatkan kesempatan selagi pikiran Leo goyah. "Kak Nando sudah menginvestasikan separuh hartanya di proyek ini agar mendapat pijakan kuat di Yunaria. Kalau proyek ini gagal, Kak Nando juga akan terpukul berat!"

 

"Tapi itu tetap nggak bisa membenarkan taktik licik semacam ini. Nggak bisakah kalian mengandalkan kemampuan? Memangnya harus Kak Darren menghancurkan Nindi seperti ini?"

 

Leo masih merasa seperti ada kejanggalan, tetapi tidak bisa menunjukkan secara pasti apa yang janggal.

 

"Kak Leo, Kak Darren bukannya mau menghancurkan Nindi. Dia merasa Nindi nggak cocok di bidang bisnis. Apalagi, Nindi sudah punya masalah dengan keluarga Morris. Jalan ke depannya pasti akan sangat sulit."

 

"Kalau Nindi hari ini gagal, dia selanjutnya akan belajar dengan serius dan nggak akan berbuat macam-macam lagi."

 

Nindi terdiam tanpa kata.

 

Sania melanjutkan, "Kamu sendiri lihat, Nindi semakin nggak menganggap keluarga Lesmana lagi setelah jadi terkenal. Dia bahkan mau bergabung dengan tim Mario, musuh bebuyutan Kak Darren. Dia jelas-jelas semakin nggak menganggapmu keluarga."

 

"Kak Darren cuma mau membuat Nindi menderita sedikit. Biar Nindi tahu betapa baiknya keluarga Lesmana."

 

"Mungkin nantinya dia nggak akan bergabung dengan tim Mario dan tetap di timmu."

 

"Apa pun yang terjadi, kita semua satu keluarga!"

 

Leo berpikir, apakah Nindi benar-benar akan tetap di timnya?

 

"Sedang apa kalian bisik-bisik di sini?"

 

Nindi tiba-tiba datang.

 

Sania tersentak kaget dan cepat-cepat menjelaskan, "Nggak, kok. Aku sedang diskusi masalah tim dengan Kak Leo. Kamu 'kan kapten tim Universitas Yasawirya sekarang, apa kamu masih perlu bergabung dengan tim Mario?"

 

"Nggak ada salahnya. Tim Mario punya kekuatan dan bayarannya tinggi. Prospeknya menjanjikan!"

 

Nindi kembali ke mejanya. Dia melirik ke arah laptopnya dan menyeringai dingin.

 

Dia mendongak. "Kalian buka-buka laptopku, ya?"

 

"Nggak, kami sedang ngobrol di sini. Mungkin orang lain yang buka laptopmu! Ya 'kan, Kak?"

 

Sania menatap Leo dengan jantung berdegap kencang.

 

Jangan katakan! Jangan katakan!

 

Leo mengangguk lemah.

 

Dia menatap Nindi dengan serius. "Kak Darren bertekad memenangkan tender proyek ini dan rela melakukan segala cara. Kamu cuma pekerja, jadi sebaiknya cepat pergi selagi masih bisa."

 

"Siapa bilang aku cuma pekerja? Kalau tender proyek ini berhasil, aku bisa dapat opsi dan saham Perusahaan Patera Akasia."

 

PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 301 Bangkit dari Luka ~ Bab 301 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on April 03, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.