Bangkit dari Luka ~ Bab 302

  

Bab 302

 

Sania sangat terkejut. Perusahaan Patera Akasia sangat murah hati kepada Nindi?

 

Pantas saja Nindi bersikeras mengambil sendiri data yang ada di tangan Darren!

 

Rasa iri muncul di hati Sania. Dia teringat foto-foto yang baru saja diambilnya dan semakin bertekad ingin menghancurkan masa depan Nindi.

 

Ekspresi di wajah Leo menjadi rumit.

 

Sania benar. Nindi sekarang semakin bersinar dan semakin tidak menganggap keluarga Lesmana.

 

. Jika nanti Nindi tersandung masalah, gadis itu baru akan menyadari betapa baiknya keluarga Lesmana.

 

Pada saat itu terjadi, dia akan membantu Nindi.

 

Sehingga Nindi harus tetap tinggal di keluarga Lesmana dan bergabung kembali dengan timnya.

 

Leo kini menyesal dan ingin mendapat kesempatan untuk mengulang segalanya.

 

Mungkin inilah kesempatan itu.

 

Melihat bahwa Leo tidak bermaksud membeberkannya, Sania segera berkata, "Kak Leo, ayo keluar. Kak Darren sebentar lagi datang."

 

Leo akhirnya diam saja dan mengikuti Sania.

 

Nindi duduk di depan laptopnya. Dia menatap sekilas file presentasi yang ada di layar dan langsung mematikan laptop.

 

Tak lama kemudian, orang-orang dari Patera Akasia juga datang.

 

Orang yang memimpin melihat ke arah Nindi dan berkata, "Pak Zovan sedang ada urusan. Kita tangani sendiri."

 

"Oke."

 

Nindi agak terkejut Zovan tidak datang. Pria itu sendiri yang kemarin mengajaknya datang:

 

Namun, Nindi tidak terlalu memikirkannya. Mungkin Zovan ada urusan mendadak.

 

Segera, satu demi satu orang berdatangan.

 

Darren masuk dengan wajah yakin akan menang bersama sekelompok bawahannya.

 

Nindi berpaling melihat Sania, tapi gadis licik itu menghindari tatapannya.

 

Darren berjalan ke depan Nindi. "Aku dengar, keluarga Morris berhenti memberikan sponsor untuk pelatihan. Baru saja jadi kapten, tapi kamu harus menanggung biaya kebutuhan tim. Berapa banyak uang yang perlu kamu bakar?"

 

"Berapa pun uang yang kupunya, itu bukan urusanmu."

 

Darren meletakkan tangannya di atas meja Nindi. Nada suaranya dingin. "Aku sedang memberimu kesempatan. Kalau kamu mau tunduk dan minta maaf sekarang, aku bersedia membantu keluarga Morris sebagai sponsor latihan timmu."

 

Nindi akhirnya mengangkat kepalanya dan menatap langsung kepada Darren. "Simpan saja tipu-tipuan kecilmu itu. Aku yang dengar saja malu. Kamu nggak malu?"

 

Raut wajahnya teguh, tidak menunjukkan kelemahan sedikit pun.

 

Darren menatap Nindi dalam-dalam. "Bagus. Kamu mau tunggu sampai kehilangan segalanya, baru mau menyerah? Kalau begitu, aku akan memberimu pelajaran yang terbaik hari ini. Biar kamu benar-benar menyerah!"

 

"Siapa yang akan memberi pelajaran kepada siapa, masih belum ada yang tahu!"

 

Nindi mengangkat dagunya. Sorot matanya berani dan tajam.

 

Darren berjalan ke kursi di seberang dengan langkah gusar, menatap Nindi seolah ingin melahapnya hidup-hidup.

 

Nindi duduk tenang, tidak terpengaruh sama sekali.

 

Orang-orang dari Patera Akasia yang duduk di sekitar Nindi masih menatap penuh rasa terkejut.

 

Mereka telah menyelidiki informasi para pesaing. Memang benar, ada yang berasal dari keluarga kelas atas di Yunaria dan jauh lebih kuat dibandingkan Patera Akasia.

 

Bosnya sangat garang, tetapi Nindi tidak gentar sama sekali.

 

Pemimpin tim Patera Akasia di samping Nindi berbisik, "Apa nggak terlalu sombong? Mereka 'kan perusahaan besar, kekuatan mereka juga besar."

 

"Atau kamu kenal dia? Kalian bermusuhan?"

 

Nindi mengangguk. "Ya, kami bermusuhan!"

 

Darren ingin memaksanya tunduk? Dia tidak akan mau!

 

Para staf pemerintahan pun tiba dan meminta perusahaan-perusahaan yang hadir untuk mempresentasikan ide Al masing-masing.

 

Grup Lesmana mendapat giliran pertama.

 

Darren sendiri yang naik ke panggung. Seseorang yang berdiri di puncak kepemimpinan memiliki auranya tersendiri. Presentasinya profesional dan menarik.

 

Orang-orang dari Perusahaan Patera Akasia seketika tertegun melihat file presentasi yang ditampilkan.

 

"Nindi, kenapa ide mereka mirip sekali dengan punya kita?"

 

Nindi bangkit berdiri dan berkata dengan lantang, " Karena mereka mencuri ide kita!"

 

PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 302 Bangkit dari Luka ~ Bab 302 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on April 03, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.