Bangkit dari Luka ~ Bab 304

  

Bab 304

 

Nindi sengaja meninggalkan laptopnya di sana sebagai umpan!

 

Sania pun terduduk lemas. Bagaimana ini? Apa yang harus dia lakukan?

 

Hancur sudah semuanya.

 

Situasi berubah 180 derajat.

 

Nindi berkata dengan senyuman tipis, "Aku ingat beberapa peraturan dalam proyek ini. Dilarang membuat informasi yang menyesatkan, dilarang menggunakan cara-cara yang tidak terhormat, dan dilarang melakukan persaingan bisnis yang tidak sehat."

 

"Yang melanggar peraturan akan didiskualifikasi."

 

Darren lalu menyadari bahwa dia juga telah diperdaya oleh Nindi.

 

Nindi tadi berpura-pura, agar dirinya terpancing ke dalam perangkap. Sehingga dia kini tidak bisa membantah sama sekali.

 

Darren datang ke sini dengan percaya diri. Bertekad untuk memutuskan asa Nindi.

 

Namun, tindakan Sania yang mencuri ide Nindi memang sangat mencolok. Jadi, dia memasukkan ide Nindi ke dalam presentasinya untuk mencegah sesuatu yang tidak diinginkan.

 

Di samping itu dia ingin memberi pelajaran kepada Nindi!

 

Sayangnya, perusahaan mereka akan didiskualifikasi jika ketahuan melanggar aturan.

 

Darren tidak mau kalah!

 

Dia relá tidak menang tender, tetapi dia tidak akan rela seumur hidup jika kalah dari Nindi.

 

Darren berkata kepada Pak Aldi, "Masih ada yang tersembunyi di balik masalah ini. Saya bisa menjelaskan."

 

"Pak Darren, kamu duduk lagi saja. Perusahaan lain masih belum menampilkan presentasi mereka. Mari kita bicarakan urusan kalian setelah semuanya selesai."

 

Darren pun meninggalkan panggung dengan berat hati.

 

Nindi berjalan ke depan membawa laptop dan berpapasan melewatinya.

 

Gadis itu berkata ringan, "Terima kasih sudah memberi pelajaran secara langsung tentang mengakui kekalahan!"

 

Langkah Darren terhenti sebentar. Wajahnya sangat kelam.

 

Tatapannya kepada Sania sangat menakutkan.

 

Sania menciutkan lehernya penuh panik. Punggungnya banjir keringat dingin dan seluruh tubuhnya menggigil!

 

Dia dalam masalah besar kali ini!

 

Sania menatap Nindi di atas panggung, matanya penuh kebencian. 'Dasar gadis sialan, kenapa Nindi nggak terjebak? Kenapa Nindi nggak kalah sekali ini saja?

 

Kenapa dia tidak pernah bisa menang melawan Nindi?

 

Kenapa Tuhan sangat tidak adil?!

 

Nindi berdiri di atas panggung dan membuka presentasi. Isi di dalamnya sama sekali berbeda dari apa yang dia persiapkan sebelumnya!

 

Nindi membicarakan ide-idenya tentang Al yang lebih maju dari sebelumnya dan sangat inovatif!

 

Darren melihat poin-poin cemerlang dalam presentasi Nindi dan wajahnya semakin tertutup awan kelabu.

 

Nindi rupanya sudah mempersiapkan diri melawan Sania.

 

• Sania sendiri juga terlalu ceroboh dan meremehkan Nindi.

 

Darren memandang Nindi yang tampil memukau tanpa cela di atas panggung. Emosinya campur aduk tak menentu.

 

Nindi benar-benar telah tumbuh dewasa.

 

Dia dulu anak keras kepala. Namun, sekarang, dia adalah wanita tangguh tak terkalahkan!

 

Kedengkian Sania semakin menjadi-jadi.

 

Raut wajah Leo juga sama-sama tidak tenang. Dia menyesal telah bekerja sama dengan Sania untuk mencelakai Nindi. Nindi pasti tidak akan percaya padanya lagi!

 

Ini semua salah Sania!

 

Dua puluh menit kemudian, presentasi brilian Nindi berakhir.

 

Seisi ruangan hening.

 

Pak Aldi berdiri dan memulai tepuk tangan, diikuti tepuk tangan riuh orang-orang. "Nindi, presentasi yang sangat luar biasa. Ide-idemu genius, tapi ada beberapa hal yang masih perlu penjelasan lebih lanjut. Kita harus membahasnya lagi nanti."

 

"Baik, saya siap."

 

Nindi menghela napas lega. Dia sebenarnya belum mempersiapkan yang satu ini dengan sempurna dan naik ke atas panggung mengandalkan improvisasi.

 

Orang-orang dari Patera Akasia juga terpana dengan * penampilan Nindi.

 

Pemimpin tim memandang Nindi tanpa berkedip. " Kapan kamu menyiapkan semua ini?"

 

Penampilan Nindi tadi sungguh luar biasa!

 

"Kejar tayang tadi malam. Dan masih belum sempurna, jadi aku nggak sempat bilang ke kalian. Aku juga nggak nyangka hasilnya bisa berguna hari ini!"

 

Pemimpin tim akhirnya memalingkan kepala dan berkata dengan wajah tanpa ekspresi, "Pak Aldi, bagaimana dengan masalah plagiarisme Grup Lesmana?"

 

Wajah Darren berubah serius dan menatap Nindi.

 

PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 304 Bangkit dari Luka ~ Bab 304 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on April 03, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.