Bangkit dari Luka ~ Bab 307

  

Bab 307

 

Wajah Darren memucat.

 

Dia tidak menyangka Nindi benar-benar seberani ini!

 

Nindi menyeringai dingin. "Bukti-buktinya sangat kuat dan ada banyak saksi mata. Pembelaan apa pun dari Grup Lesmana nggak akan bisa menghapuskan fakta!"

 

Pak Aldi berjalan ke depan. "Yang lainnya dipersilakan meninggalkan ruangan lebih dulu. Kami janji akan menangani masalah ini dengan baik dan memberitahukan hasilnya."

 

Peserta lain dibiarkan pergi agar masalah ini tidak semakin membesar dan menimbulkan dampak buruk.

 

Setelah ruangan kosong, Pak Aldi memulai pembicaraan. "Pak Darren, saya rasa nggak perlu lagi mengulur-ulur lebih lanjut. Sesuai peraturan, kalian kehilangan kesempatan untuk mengikuti tender!"

 

Meski Grup Lesmana adalah perusahaan besar, peraturan tetaplah peraturan dan tidak bisa dilanggar sesukanya.

 

Darren segera menatap Nindi. "Sudah puas sekarang?"

 

Nindi melirik dari sudut matanya. "Biasa saja. Terima kasih atas pelajaran berharga darimu."

 

Darren naik pitam dan menuding wajah Nindi. " Kamu

 

Nindi menepis tangannya. "Ini yang namanya karma!"

 

Pemimpin tim juga pergi ke depan untuk menghentikan Darren. "Maaf saja, Nindi nggak memaksa kalian untuk mencuri idenya. Apalagi memaksa kalian untuk menggunakannya! Ini semua salah kalian sendiri, kenapa kalian malah menyalahkannya!"

 

Dia awalnya merasa Nindi sedikit keterlaluan saat membicarakan pemutusan hubungan keluarga.

 

Namun, tidak lagi.

 

Memutuskan hubungan adalah jalan terbaik. Memiliki keluarga seperti mereka hanya membawa sengsara!

 

Darren sontak terdiam. "Ini masalah keluarga kami!”

 

"Tapi dia sudah memutuskan hubungan dengan kalian semua. Bukan keluarga lagi."

 

"Tapi, darah keluarga Lesmana tetap akan mengalir di tubuh Nindi seumur hidupnya. Sampai mati pun nggak akan berubah!"

 

Nindi berkata kepada pemimpin tim, "Aku nggak apa-apa. Tolong langsung panggil pengacara kita saja untuk menangani hal ini."

 

"Oke. Kamu yang memikirkan semua ide itu, jadi kamulah yang berhak memutuskan!"

 

Dia juga geram dengan sikap keluarga Lesmana. Mana ada keluarga yang pilih kasih separah ini?

 

Seakan Nindi-lah pencurinya.

 

Jelas-jelas Nindi adalah korban!

 

"Oke, aku cuma bisa mengatakan yang sebenarnya."

 

Sania tiba-tiba bersuara.

 

"Kak Darren, sebenarnya Nindi yang sengaja memberikan dokumen itu kepadaku. Biar aku memberikannya kepadamu. Sehingga dia bisa mengungkapkannya di depan banyak orang, agar Grup Lesmana kalah tender!"

 

Leo membelalak menatap Sania. "Kenapa kamu bohong?"

 

Kenyataannya tidak seperti itu sama sekali!

 

Sania menggigit bibirnya dengan tatapan penuh tekad. "Kak Leo, kamu belum tahu. Ini kesepakatan antara aku dan Nindi. Tapi sekarang, agar perusahaan Kak Darren tetap bisa ikut tender, aku nggak bisa menyembunyikan kebenarannya lagi."

 

Darren tampak terkejut. "Sania, kenapa kamu membuat kesepakatan seperti itu dengannya?"

 

Sania menitikkan air mata. "Karena Nindi mengancamku dengan rekaman CCTV itu. Kalau aku nggak mengikuti perintahnya, dia akan menyerahkan rekaman itu ke keluarga Morris dan mengatakan kalau aku sengaja menyimpan video rekaman kejahatan Serena."

 

"Aku nggak punya pilihan, aku takut!"

 

Nindi tidak tahan mendengar ocehan gadis munafik ini. "Sania, kenapa kamu nggak jadi penulis novel saja sana?"

 

Pandai sekali mengarang cerita!

 

"Kak Nindi, walaupun kamu mengancamku dengan video itu, aku tetap harus mengatakan yang sebenarnya!"

 

Leo menyela Sania. "Mana buktinya?"

 

"Ini buktinya. Dia mengirimkan pesan kepadaku, ' Biar kupikirkan dulu kamu harus apa'!"

 

Sania menunjukkan riwayat obrolan di ponselnya.

 

Darren membacanya sekilas, lalu menatap Nindi. " Mau beralasan apa lagi? Kamu yang mengirim pesan ini, 'kan?"

 

Nindi mengangguk. "Iya, itu pesan dariku."

 

Namun, itu tentang masalah yang berbeda!

 

Dia tidak menyangka gadis licik ini bisa mencari segala macam kebohongan demi menghindari tuduhan!

 

"Nindi, ternyata kamu sekejam ini. Tega-teganya mengancam Sania dengan cara yang sangat hina. Kalau kamu punya masalah denganku, selesaikan denganku. Jangan bawa-bawa Sania!"

 

Sania menarik lengan Darren. "Kak Darren, ini urusanku dengan Kak Nindi. Aku nggak mau menyeretmu juga!"

 

Darren berpaling kepada Pak Aldi. "Nindi yang merencanakan semua ini. Saya nggak tahu menahu sama sekali. Kami nggak terima didiskualifikasi."

 

Pak Aldi terdiam dan melirik Nindi.

 

Nindi tertawa lepas dan menghadap si gadis sok suci yang bersembunyi di belakang Darren. "Ngomong-ngomong, kalian harus lihat sesuatu."

 

Mata Sania membelalak.

 

Dia tidak yakın apakah dia bisa menang dengan mengambil langkah ini

 

Dia mengambilnya karena baru saja menerima pesan dari ayahnya yang berkata, "Nindi nggak punya salinan rekaman CCTV di bar."

 

PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 307 Bangkit dari Luka ~ Bab 307 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on April 19, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.