Bab 308
Jadi, Sania bertaruh.
Apa pun hasilnya, yang
pasti tidak akan seburuk sekarang.
Dia bertaruh bahwa Nindi
tidak akan bisa menunjukkan rekaman CCTV itu!
Darren mendengus.
"Nindi, maksudmu video rekaman CCTV di bar, 'kan? Aku nggak mau
lihat!"
"Aku mau
lihat."
Leo menatap Nindi. Dia
ingin melihat seperti apa isi rekaman CCTV yang dilihat Nando.
Benarkah ucapan Nando
bahwa Sania menyemprotkan sesuatu kepada Nindi?
Bahkan tanpa melihat
video rekaman itu pun, Leo sudah menyaksikan kebohongan Sania dengan mata
kepala sendiri. Dia sebenarnya sudah mendapatkan jawaban.
Dia seharusnya percaya
kepada Nando sejak awal.
Darren memelototi Leo.
"Nggak usah lihat, apanya yang mau dilihat?"
Sania dalam hati senang
melihat Darren masih membelanya. Itu berarti, taruhan yang diambilnya memang
tepat.
Kalaupun Nindi
benar-benar punya video itu, Darren tidak akan berpihak kepada Nindi.
Sania berkata lemah,
"Kak Darren, aku melakukan semua itu di bar karena dipaksa Serena. Aku
nggak bermaksud melakukannya."
"Aku percaya
padamu."
Darren lalu berkata
kepada Nindi, "Kamu nggak punya apa-apa lagi untuk membela diri. Aku ingin
lihat kamu masih bisa berbuat apa."
Sania diam-diam gembira.
Nindi tidak bisa berbuat apa-apa lagi padanya.
"Siapa bilang aku
nggak punya apa-apa?"
Nindi mengeluarkan
ponselnya dan membuka sebuah video.
Video itu merekam
seluruh proses saat Sania duduk di depan laptop Nindi dan mengambil foto dengan
ponselnya.
Percakapannya dengan Leo
setelah itu juga terekam jelas.
Nindi termenung ketika
mendengar Leo mendesak Sania untuk meminta maaf.
Namun, Leo pada akhirnya
tetap memihak Sania!
Leo ingin dia gagal?
Ingin membuatnya kembali
dengan rasa malu ke keluarga Lesmana?
Haha, jadi ini yang
mereka pikirkan. Mereka ingin terus memanfaatkannya!
Ruangan menjadi hening
setelah video diputar.
Nindi menyeringai kepada
Sania. "Baru tadi pagi Masih ingat?"
Sania sangat ketakutan
sampai terduduk di lantai Seluruh tubuhnya gemetaran dan pikirannya
Dia tidak menyangka
bahwa bukti yang dibicarakan Nindi ternyata adalah bukti rekaman saat dia
mencuri informasi!
Itu artinya, kebohongan
yang dia buat tadi terbukti tidak berdasar!
Sania menatap Darren
penuh panik. "Kak Darren, aku..."
Darren menepis tangan
Sania dan memejamkan matanya beberapa saat sebelum menghadap Nindi. " Jadi
kamu punya rencana cadangan!"
Nindi bisa saja
memberikan bukti ini sejak awal.
Namun, dia menunda semua
ini.
Dia baru mengeluarkannya
sekarang agar menjadi pukulan telak!
Isi kepalanya seperti
diterpa badai topan. Dia tahu dengan bukti video ini, Grup Lesmana akan
benar-benar kalah tender!
Nindi menang!
Pak Aldi akhirnya
berkata, "Pak Darren, ada lagi yang ingin disampaikan?"
Darren menjawab dengan
wajah kaku, "Nggak ada lagi!"
Bukti yang
bertumpuk-tumpuk ini membuat pembelaan keluarga Lesmana tadi jadi terlihat
konyol!
Semakin banyak yang dia
jelaskan, semakin banyak kesalahan yang akan dia perbuat.
"Nindi, kamu
menyiapkan semuanya selangkah demi selangkah dengan penuh kesabaran. Demi
menjatuhkan keluargamu sendiri?"
Nindi menjawab santai,
"Kamu yang mengancamku lebih dulu."
Dia awalnya tidak berencana
sampai sejauh ini.
Tapi keluarga Lesmana
memaksanya bertindak.
Dia menambahkan,
"Lagi pula, kalian bukan keluargaku. Aku nggak sudi!"
Amarah Darren tersulut
dan dia mengangkat tangannya untuk memukul Nindi.
Nindi tidak bergerak
sedikit pun dan meraih pergelangan tangan yang hampir mengenainya itu.
Kemudian, melangkah
miring dan memberi Darren bantingan bahu.
PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Bab Lengkap
No comments: