Bab 310
Nindi berjalan
menghampirinya dan melihat ke belakang Zovan, ke arah pria yang duduk di sofa.
Cakra ada di sini?
Zovan membuka jalan dan
mempersilakan. "Ayo masuk. Mari kita hentikan semuanya dan beri selamat
kepada wanita cerdas ini atas penampilannya yang luar biasa!"
Nindi masuk ke dalam
dengan wajah penuh senyum. "Grup Lesmana sudah tersingkirkan sekarang.
Kita pasti menang."
"Nindi, seranganmu
tadi keren!"
Nindi tertegun.
"Kamu tahu?"
"Aku nggak lihat
dengan mataku sendiri, tapi aku punya mata-mata."
Nindi menyadari tatapan
Cakra di belakangnya. " Aku memang latihan tinju akhir-akhir ini!"
"Latihan di
mana?"
"Di gym. Aku sudah
langganan kelas jangka panjang!
Cakra ingat, Nindi
memang pernah mengatakan bahwa dia pergi ke gym. Namun, dia tidak sadar bahwa
Nindi pergi ke gym bukan untuk olahraga.
Nindi mengubah topik
pembicaraan. "Grup Lesmana mencuri ide perusahaan kita. Apa kita perlu
menuntut?"
"Itu pasti. Tapi
aku harus mengucapkan selamat dulu kepadamu, karena kamu berhasil menjadi mitra
termuda di perusahaan kita!"
Zovan menyerahkan sebuah
dokumen kepada Nindi. "Periksa dulu. Kamu boleh mengajukan gaji berapa pun
yang kamu inginkan!"
Nindi membaca sekilas
kontrak itu. "Aku jadi mitra?
"Benar sekali.
Setelah penampilan cemerlangmu tadi, pasti banyak perusahaan besar ingin
merekrutmu. Sebelum itu terjadi, aku harus menahanmu lebih dulu!"
Nindi agak terkejut.
Dia membacanya dan
langsung tanda tangan. Tidak ada satu pasal pun yang merugikan baginya.
Zovan menyerahkan
kontrak itu pada Cakra dan berkata, "Oke, sekarang kita rapat."
Nindi melihat Cakra
menerima salinan kontrak miliknya dan berdiri pergi ke ruang rapat bersama
-sama.
Dia juga ikut rapat?
Cakra duduk di kursi
sebelah Zovan, jelas menandakan bahwa posisinya tidak biasa.
Nindi duduk bersama
rekan-rekannya, tepat di seberang Cakra.
Dia masih memikirkan
kenapa Cakra hadir dalam rapat ini.
Bukankah Cakra waktu itu
mengatakan dia datang hanya untuk membantu?
Namun, kini Nindi curiga
bahwa Cakra adalah salah satu pemegang saham.
Pemimpin tim berbisik
kepadanya, "Nindi, kenapa kamu lihat Pak Cakra terus?"
Nindi akhirnya tersadar
dan cepat-cepat memalingkan matanya. Wajahnya bersemu merah.
Dia menjelaskan,
"Aku melamun, kepikiran sesuatu.
Nindi menatap pemimpin
tim. "Kamu tahu Pak Cakra?"
"Tahu, dia
sepertinya konsultan. Identitasnya misterius, tapi yang pasti bukan pemegang
saham. Dia lumayan dekat dengan Pak Zovan."
Konsultan?
Nindi melirik Cakra yang
sedang duduk santai di kursi, memegang kontrak yang baru saja
ditandatanganinya.
Jemarinya yang panjang
dan ramping mengetuk -ngetuk berirama di atas kertas.
Nindi melamun lagi.
Bukankah sekarang anak-anak SMA sudah masuk?
Kenapa dia belum kembali
ke sekolah?
Rapat selesai dan semua
orang keluar, menyisakan mereka bertiga.
Zovan mengusulkan,
"Kalian mau makan malam bersama? Ayo ke Restoran Pyrus!"
Nindi berdiri dari
kursinya. "Aku nggak bisa, masih ada urusan di markas."
Seno meninggalkan banyak
masalah untuknya.
Zovan tidak berkomentar
dan hanya melirik Cakra. " Pak Konsultan, kamu nggak mau bilang apa-apa
tentang ide-ide Nindi?"
Nindi menoleh ke arah
Cakra, hatinya sedikit gugup.
Cakra duduk bersandar di
kursi dan menatapnya. Ide-idemu sangat visioner. Kamu juga sudah memikirkan
cara untuk merealisasikan ide-ide itu di masa mendatang. Sangat bagus."
Pujian dari Cakra
membuat perasaan Nindi sedikit bergejolak.
"Kalau begitu,
kesimpulannya?" tanya Nindi.
"Ketika proyek ini
benar-benar diluncurkan, Patera Akasia bisa menguasai pasar dengan cepat. Pada
saat itu tiba, kita akan menjadi pionir di bidang ini."
Mata Nindi tertuju
padanya. Kata-kata Cakra membuatnya semakin menantikan masa depan dengan penuh
harap.
Dia bahkan tergoda untuk
melakukan sesuatu yang lebih berisiko.
Namun, apa katanya tadi?
Kita?
Nindi menimbang-nimbang
sebentar dan berkata, " Kamu sering sekali pergi ke sini. Kerjamu di
sekolah nggak apa-apa?"
"Aku mengundurkan
diri."
Cakra memegangi kontrak
Nindi. Jarinya menyentuh tepat di atas namanya, mengusapnya perlahan.
Jantung Nindi berdebar
sedikit lebih kencang.
PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Bab Lengkap
No comments: