Bab 531
Perkataan Sania mengandung sindiran
yang begitu gamblang.
Nindi menyeringai dan langsung
menjawab, "Jadi maksudmu aku menyalahgunakan dana sumbangan? 11
"Bukan itu maksudku. Aku cuma
mau mengingatkan kalau dana sumbangan itu nggak boleh sembarangan dipakai.
Kalau sampai tersebar, bisa mencoreng nama keluarga kita, 'kan?"
Sania memasang ekspresi polos dan
buru-buru melambaikan tangan, "Kak Nindi, kalau kamu tersinggung, anggap
saja aku nggak pernah bilang apa-apa."
Nindi mendecakkan lidah, "Anggap
kamu nggak pernah bilang apa-apa? Kamu sudah bilang semuanya. Masih mau
akting?"
"Kak Nindi, aku melakukan ini
demi kebaikanmu sendiri, Kak."
Mata Sania langsung berkaca-kaca. Dia
melihat ke arah Riska dan berkata, "Anda ada di sana waktu acara amal,
pasti tahu jumlah dana yang berhasil dikumpulkan, 'kan?"
Riska mengangguk santai, "Aku
tahu, tapi apa hubungannya sama verifikasi dana Nindi hari ini?"
Sania tidak menyangka Riska akan
membela Nindi sedemikian rupa. 'Dia nggak curiga sama wanita jalang ini sama
sekali?' pikirnya.
Sofia memandang Nindi dan berkata,
"Kalau diverifikasi, dana ini mungkin akan dibekukan selama beberapa hari
dan nggak bisa dipindahkan."
Tindakan ini bertujuan untuk
menghindari oknum yang sengaja meminjam uang demi lolos verifikasi, lalu
menariknya kembali begitu kartu anggota diterbitkan.
Sebelum Nindi sempat menjawab, Sania
sudah menangis, "Kak Nindi, yayasan harus terus mengeluarkan dana untuk
acara. Uang ini nggak boleh dibekukan!"
Perkataannya terdengar seolah
memastikan bahwa dana di kartu Nindi berasal dari sumbangan dari acara amal.
Sofia menyimpan pikirannya sendiri
tanpa menunjukkan ekspresi apa pun. Dia hanya bertanya, "Nindi, apa ada
kendala kalau dana ini dibekukan beberapa hari?"
Nindi menjawab, "Nggak
masalah."
Bagaimanapun juga, uang ini bukan
hasil sumbangan.
Uang ini dia perolehnya dari hasil
siaran langsung serta dividen proyek AI.
Sebentar lagi proyek ini resmi
diluncurkan, jumlah uang yang diperolehnya akan semakin besar.
Sania segera berlari ke arahnya dan
menarik tangannya, "Kak Nindi, jangan ulangi kesalahanmu. Toh kamu kenal
semua orang di sini. Kalau kamu mau mengaku, nggak akan ada yang akan
mempermalukanmu."
Nindi langsung mendorong Sania dan
menjawab, " Apa kamu gila? Uang ini bukan dana sumbangan. Aku nggak
sejahat itu!"
"Kak Nindi, keadaannya sudah
begini, jangan keras kepala. Tadi Tante Riska dan Nona Serena mau pinjamin
uang, kenapa nggak kamu terima saja?"
Mata Sania yang penuh air mata itu
memerah, bagaikan mata kelinci. Namun, dia memasang ekspresi bijak dan penuh
pengertian.
Nindi meraih segelas air di
sebelahnya dan langsung menyiramkannya ke wajah perempuan licik itu.
Sania berteriak kaget,
"Apa-apaan? Karnu tahu nggak seberapa mahal rok ini?"
Nindi menepuk tangannya dengan
santai, lalu berkata, "Aku cuma sedang menolongmu."
"Menolongku?"
"Iya, tadi kamu bicara ngawur
seperti orang kerasukan. Sekarang sudah sadar?"
Dengan tatapan penuh sindiran Nindi
berkata lagi, " Aku ulangi sekali lagi, uang di kartuku bukan uang hasil
sumbangan. Kalau pendengaranmu bermasalah, periksakan ke dokter. Sekalian cek
otakmu juga."
Sania menjawab dengan marah,
"Tapi mana mungkin kamu punya uang sebanyak itu? Kalau bukan uang
sumbangan, terus uang apa?"
"Apa aku perlu repot-repot
menjelaskan ini padamu?"
Nindi pun mengabaikan Sania.
Sofia agak terkejut melihat ketegasan
Nindi, apalagi di depan Tante Riska. Namun, dia tetap berbicara dengan tenang,
"Oke, kalau Nindi bilang itu bukan dana amal, mungkin memang bukan. Kita
nggak boleh asal menuduh tanpa bukti."
Sania memang tidak punya bukti. Lagi
pula, sekarang dia tidak bisa melihat berapa banyak uang di rekening itu.
Namun, besok dia berencana pergi ke yayasan dan memastikan semuanya. Dia tidak
akan membiarkan Nindi hidup tenang.
Saat melihat Sania diam saja, Sofia
langsung tahu bahwa dia tidak punya bukti. 'Benar-benar nggak berguna, pikir
Sofia dalam hati.
Tidak lama kemudian, manajer
menyerahkan kartu ke Nindi, "Nona Nindi, selamat menjadi bagian dari klub
kami."
"Terima kasih."
PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Bab Lengkap
No comments: