Bab 533
Begitu masalah pembalut kedaluwarsa
itu terungkap, hampir semua orang langsung melihat ke arah itu.
Nindi segera mengambil satu bungkus
pembalut yang sama. Setelah dicek, tanggalnya memang sudah kedaluwarsa.
Sofia langsung bertanya, "Siapa
yang ceroboh sampai membeli pembalut kedaluwarsa atau hampir kadaluarsa? Kalau
sampai media tahu, apa kalian sadar konsekuensinya?"
Semua yang hadir langsung terdiam.
Sofia bertanya lagi, "Siapa yang
beli pembalut merek ini?"
Nindi berkata sambil menggenggam
pembalut di tangannya, "Yayasan kami yang membeli merek ini, tapi kami
nggak mungkin beli barang yang sudah kedaluwarsa."
Sejak awal, dia sudah memastikan
bahwa barang sumbangan tidak perlu yang termahal, tetapi harus yang paling
sepadan dengan harganya.
Serena langsung mencibir, "Jadi
ini pembalut kedaluwarsa yang kamu beli? Masih mau menyangkal? Jangan-jangan
kamu menggelapkan dana itu, makanya beli barang murah!"
Nindi menatap Sofia dengan tajam,
lalu menjawab, " Kami bukan satu-satunya pihak yang beli merek ini.
Semuanya sudah tercampur, jadi gimana cara membuktikan kalau ini dari yayasan
kami?"
Dia tidak akan tinggal saat jika
dituduh tanpa bukti yang jelas.
Sofia mengangguk, lalu berkata,
"Ya, kita memang harus menyelidikinya dulu. Jangan khawatir Nindi, aku
nggak akan asal menuduh.",
Serena ingin mengejek Nindi lagi,
tetapi Sofia langsung menghentikannya.
Ketika Nindi menoleh, dia tidak
menemukan Sania. Dia pun bertanya pada Serena, "Sania di mana?"
"Tadi kamu menyiramnya dengan
air, jadi dia ke kamar mandi buat merapikan bajunya. Sekarang kamu mau cari
kambing hitam, ya?"
Tanpa memedulikan perkataan Serena,
Nindi langsung mengirim pesan kepada kepala yayasan, " Siapa yang beli
pembalut ini dan beli di mana?"
Nindi merasa ada sesuatu yang tidak
beres.
Dia menduga Sania akan memanipulasi
pembukuan dan mengambil keuntungan untuk dirinya sendiri. ' Tapi, gimana kalau
gadis licik itu benar-benar bodoh dan serakah?' pikir Sania.
Tak lama kemudian, seorang staf
membawa kotak lain. "Nona Serena, setelah kami periksa, ternyata semua isi
kotak ini adalah pembalut yang sudah kedaluwarsa."
Orang-orang di tempat kejadian
langsung gempar.
Nindi melangkah maju dan melihat
bahwa di kotak itu tertulis nama yayasan amal miliknya.
Pada saat ini, Nindi merasa kepalanya
berdenyut karena merasa marah.
Ternyata dugaannya benar.
Sofia berjalan mendekat dan berkata
dengan wajah serius, "Nindi, sumbangan ini bukan hal sepele. Apa yang akan
terjadi kalau kita nggak cek tanggal produksinya, lalu ada orang yang pakai dan
mengalami masalah?"
Nindi menarik napas dalam dan
berkata, "Aku benar -benar minta maaf. Aku juga baru tahu soal ini. Aku
pasti akan menyelidikinya sampai tuntas."
Dengan nada pasrah, Sofia berkata,
"Ini bukan masalah yang bisa diselesaikan hanya dengan melakukan
penyelidikan."
Orang-orang mulai berkomentar,
"Betul, acara amal ini cuma menerima peserta yang terpercaya. Kalau bukan
karena rekomendasi dari Serena, kamu nggak akan bisa ikut."
"Sayangnya, ada yang nggak
menghargai kesempatan ini dan malah beli barang kedaluwarsa. Kalau sampai
tersebar, bukannya ini sangat memalukan?"
Sofia buru-buru menghentikan
perdebatan itu, " Sudah cukup, kalian tenang dulu."
Nindi tidak bisa berkata apa-apa.
Faktanya sudah jelas di depan mata, dia tidak bisa menyangkalnya.
Riska berkata, "Nindi, coba
selidiki siapa yang bertanggung jawab atas masalah ini. Kadang, orang-orang di
bawahmu hanya pura-pura mengikuti perintah."
Riska mencoba meredakan situasi,
Nindi pun mengangguk dan berkata, "Aku akan menyelidikinya secara
menyeluruh."
Serena mendengus dan mencibir,
"Menurutku, pasti ada yang menyalahgunakan dana amal itu. Sekarang uangnya
dibekukan, jadi dari mana dia bisa dapat uang untuk beli barang
sumbangan?"
Nindi menatap Serena tajam dan
berkata, "Serena, setiap perkataan ada konsekuensinya, termasuk secara
hukum."
"Kenapa? Kamu sendiri yang
berbuat, tapi melarang orang lain membahasnya?"
Serena tentu tidak mau menyia-nyiakan
kesempatan untuk merendahkan Nindi. Mana mungkin dia melewatkannya?
Sofia menarik adiknya ke samping,
lalu berkata, " Nindi, sesuai aturan, karena ada masalah dengan barang
sumbangan yang kamu siapkan, kamu nggak bisa ikut acara amal ini."
PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Bab Lengkap
No comments: