Bangkit dari Luka ~ Bab 537

   

Bab 537

 

Nindi melihat ekspresi bersalah di wajah Sania, lalu berkata dengan ketus, "Berikan ponselnya padaku."

 

"Nggak, kamu nggak boleh lapor polisi."

 

Sania berbalik dan memohon pada Darren, "Kak Darren, aku benar-benar nggak paham soal ini. Kata pemasok, terima suap itu wajar. Aku juga nggak nyangka mereka bakalan kirim barang kedaluwarsa. 11

 

Darren menampar Sania tanpa ragu. "Kamu benar -benar mengecewakanku! Berani -beraninya kamu terima suap. Kapan Keluarga Lesmana pernah memperlakukanmu dengan buruk?"

 

Amarah Darren sudah di ujung tanduk.

 

Sekarang, Darren tidak tahu harus berkata apa lagi di depan Nindi.

 

Setelah ditampar, Sania masih terus menangis dan berkata, "Kak Darren, aku hanya khilaf dan tertipu pemasok itu. Aku benar-benar sadar aku salah!"

 

"Kalau sekarang sadar, kenapa dulu waktu terima suap itu kamu nggak mikir gimana kalau ketahuan?"

 

Darren benar-benar dibuat pusing. "Sania, akhir -akhir ini kamu semakin bikin repot saja."

 

"Kak Darren, aku sadar aku salah. Tolong bantu aku kali ini saja."

 

Sania sama sekali tidak menduga bahwa pemasok itu akan mengiriminya pembalut kedaluwarsa dan membuatnya terlibat dalam masalah besar.

 

Dia juga tidak menyangka Nindi bertindak secepat itu, sehingga dia tidak punya waktu untuk menghancurkan bukti.

 

Darren mendorong Sania dan berkata, "Sekarang Nindi yang bertanggung jawab atas yayasan. Minta tolong padanya, bukan padaku."

 

Darren sudah tidak memiliki wewenang dalam hal ini.

 

Lagi pula, Nindi punya bukti yang kuat.

 

Nindi melirik perempuan licik itu dengari ekspresi dingin, lalu berkata, "Serahkan ponselnya."

 

Sania menggertakkan giginya dan berkata, "Nindi, kita tumbuh bersama. Maafkan aku kali ini, ya? Kalau ini ketahuan, reputasiku akan hancur. Aku akan serahkan semua sumbangan itu dan nggak akan menyentuhnya lagi, oke?"

 

"Nggak bisa!"

 

Dengan cepat, Nindi merebut ponselnya lagi. Dia tidak akan membiarkan uang amal itu hilang begitu saja.

 

Ini belum selesai. Sania masih harus terus ditekan.

 

Sania menatap Darren lagi, lalu berkata, "Kak Darren, apa karena aku bukan anak kandung, jadi sekali saja berbuat salah aku langsung nggak dimaafkan?"

 

Darren terdiam sejenak, "Sania, apa maksudmu?"

 

Dengan air mata berlinang, Sania bergegas keluar dari ruangan itu.

 

Darren mencengkeram dasinya dengan kesal. Dia benar-benar tidak menyangka Sania akan mengatakan hal itu.

 

Nindi mencibir, "Ck... ck... kalau begitu aku akan telepon polisi."

 

"Nindi, kamu benar-benar mau memperbesar masalah ini dengan melibatkan polisi?"

 

"Kalau kita nggak lapor polisi, kamu mau semua orang mengira keluarga Lesmana terima suap dari sumbangan amal dan membeli pembalut kedaluwarsa?"

 

Setelah mengatakannya, Nindi langsung berbalik dan pergi.

 

'Sekarang Sania pasti akan mencari bala bantuan setelah ditolak Darren,' pikir Nindi.

 

Nindi segera menelepon Mia dari tim humas, "

 

Awasi Sania dengan ketat dan tetap perhatikan pemasoknya. Orang-orang di belakangnya mungkin akan bertindak."

 

Namun, kali ini masalahnya tidak bisa selesai hanya dengan menghilangkan bukti.

 

"Kak Nindi, aku rasa kamu juga perlu waspada. Bisa saja mereka cari cara untuk melemparkan kesalahannya padamu."

 

"Kamu benar, peringatanmu masuk akal juga."

 

Setelah mempertimbangkannya, Nindi memutuskan untuk kembali ke kediaman keluarga Lesmana selama beberapa hari.

 

Dia kembali ke kampus untuk mengemasi barang barangnya, lalu berkata kepada Galuh, "Dua hari ini aku nggak nginap di asrama, aku akan pulang ke rumah."

 

"Kenapa pulang ke rumah?"

 

Nindi menyadari bahwa Yanisha juga ada di sana. Namun setelah berpikir sejenak, dia menceritakan kejadian di klub hari ini.

 

PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 537 Bangkit dari Luka ~ Bab 537 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on April 03, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.