Bangkit dari Luka ~ Bab 541

 

Bab 541

 

Kalimat ini tak ubahnya seperti sebuah bom atom.

 

Nindi merasa kepalanya berdengung akibat ledakan ini. Rasanya ini tidak benar.

 

Dia melihat Sania tidak menunjukkan perlawanan. Di kehidupan sebelumnya, bukankah Sania sengaja menikahi Yanuar untuk menjadi istri orang kaya?

 

Kenapa sekarang dia berubah?

 

Darren tampak sedikit marah, "Witan, apa yang kamu lakukan? Semua orang tahu Sania itu adik angkat kita. kalau kamu tinggal bersamanya, bukankah itu akan membuat gosip?"

 

Dia tahu bahwa Yanuar menyukai Sania sebelumnya, tetapi Witan mengira setelah berpisah selama bertahun-tahun, perasaan itu sudah hilang.

 

Sania menundukkan kepalanya dan tidak mengatakan apa pun.

 

Sekarang satu-satunya orang yang bisa diandalkannya adalah Witan.

 

Tidak ada kabar dari ayahnya, jadi dia juga tidak bisa mengandalkan Witan saja dan Sania harus menyiapkan rencana cadangan.

 

Untungnya, Witan masih menyukainya.

 

Witan berkata terus terang, "Sania hanya seorang adik angkat. Dia nggak memiliki hubungan darah dengan Keluarga Lesmana. Aku sudah menyukainya selama bertahun-tahun. Kalau kakiku nggak terluka, aku nggak akan menunggu sampai hari ini untuk mengatakan perasaanku."

 

Nindi hanya merasa ada yang janggal.

 

Berdasarkan yang dia tahu tentang Sania selama ini, wanita itu sama sekali tidak tertarik pada Keluarga Lesmana dan hanya ingin menikah dengan anak keluarga kaya.

 

Sekarang kenapa dia setuju hidup bersama Witan?

 

Kecuali ... dia ingin menghindari masalah penggelapan dana yayasan. Perempuan licik ini benar-benar menghalalkan segala cara.

 

Darren tampak agak bimbang. "Ini nggak pantas."

 

"Apa yang nggak pantas? Aku dan Sania saling suka. 11

 

Darren menatap Sania dengan heran, "Bukannya dia pernah berkencan dengan bocah busuk dari keluarga Gunawan itu sebelumnya?"

 

Sania segera menjelaskan, "Yanuar dan aku sudah putus. Semua yang dia katakan sebelumnya hanyalah kebohongan untuk menipuku."

 

Pada saat ini, Sania tentu tidak akan mengatakan bahwa dia masih menjalin hubungan dengan Yanuar.

 

Darren masih tidak percaya kata-kata perempuan licik ini.

 

Nindi juga merasa alasan ini agak dibuat-buat. 1

 

Namun Witan menatapnya dan berkata, "Nindi, Sania akan jadi kakak iparmu nanti dan dia juga akan menjadi anggota keluarga Lesmana kita. Kamu nggak boleh begitu bersikap kejam terhadap keluargamu sendiri, 'kan?"

 

Setelah mendengarkannya, Nindi bertepuk tangan dan berkata, "Sungguh luar biasa!"

 

Dia benar-benar tidak menyangka Sania bisa bersilat lidah selihai itu.

 

Sebenarnya, dia benar-benar ingin memberi tahu Witan secara langsung bahwa dia telah menandatangani perjanjian pemutusan hubungan dengan Keluarga Lesmana sejak lama, dan mereka tidak memiliki hubungan apa pun. Dia tidak peduli dengan siapa Sania bersama.

 

Namun, itu dulu.

 

Bagaimanapun, dia kembali ke dalam Keluarga Lesmana untuk memancing orang di belakang Sania muncul. Jika dia menyerah di tengah jalan, semua usahanya akan sia-sia.

 

Nindi memasang ekspresi kosong di wajahnya, " Tapi ini nggak ada hubungannya denganku. Dia nggak akan menikah denganku."

 

"Nindi, kalau kamu setuju untuk nggak meneruskan masalah ini, maka kejadian di masa lalu saat kamu diam-diam memberi izin kepada dokter untuk mengamputasi kakiku akan dihapus begitu saja!"

 

Nada bicara Witan tegas dan penuh percaya diri.

 

Mata Sania memerah, dan terbata-bata, "Kak Witan, bagaimana mungkin aku membiarkanmu menderita seperti itu? Karena itu salahku, aku akan menerima hukumannya."

 

"Nggak! Sania aku nggak akan membiarkanmu pergi ke kantor polisi dan dipenjara. Aku pasti akan melindungimu. Kamu harus percaya padaku."

 

Witan menggenggam tangan Sanía erat -erat. Dia terlihat sangat mencintai Sania.

 

Dia berbalik dan berkata kepada Nindi, "Apa kamu

 

sudah memikirkannya?"

 

Nindi tidak mengatakan apa-apa, dia tidak pernah menyangka bahwa Kak Witan menyukai Sania.

 

Namun, Leo langsung angkat bicara, "Kak Witan, kenapa aku nggak tahu? Apa hubungannya amputasimu dengan Nindi? Jelas sekali karena Kak Darren nggak mau bertanggung jawab, jadi dia sengaja mengabaikan panggilan Nindi dan memaksanya menandatangani surat perintah amputasimu."

 

Pernyataan Leo bagaikan bom.

 

Nindi berkata dengan tidak percaya, "Apa benar begitu?"

 

Dia berkata bahwa situasinya sangat mendesak saat itu, kenapa Darren tidak menjawab telepon? Alibinya sama sekali tidak masuk akal.

 

Darren tahu dengan jelas bahwa Witan sedang menjalani operasi saat itu. Apa yang lebih penting daripada nyawa saudaranya sendiri?

 

"Tentu saja itu benar. Kak Nando sendiri yang menceritakannya padaku. Dia nggak mungkin berbohong."

 

Nindi menatap Darren dengan tatapan sins.

 

Ekspresinya itu langsung membuat Darren marah dan dia pun membanting cangkir itu ke arah Leo, " Omong kosong apa yang kamu maksud? Kapan aku pernah melakukan hal seperti itu?"

 

Nindi mencibir, "Atau panggil saja Kak Nando langsung."

 

PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 541 Bangkit dari Luka ~ Bab 541 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on April 05, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.