Bangkit dari Luka ~ Bab 553

 

Bab 553

 

Nindi juga tidak menyangka dengan kebetulan ini, mereka langsung berpapasan di depan lift.

 

Sesuai dengan dugaan, jika makan di tempat yang sama, kemungkinan untuk bertemu menjadi semakin besar.

 

Di saat itu, suasana seketika menegang, dan tatapan seluruh orang sarat dengan emosi yang sulit dijelaskan.

 

Sofia sempat terkejut. Ia pun tidak menduga akan terungkap secepat ini.

 

Jika hanya ada ia dan Bu Riska, hal itu tidak akan menjadi masalah. Sebab, ia telah mengetahui identitas Nindi. Namun, hal ini berbeda dengan Nyonya Martha.

 

Sial, ini gawat sekali!

 

Nyonya Marta terlihat begitu terkejut.

 

Terlepas dari apa pun, hanya dengan sekilas melihat Nindi dan Cakra bergandengan tangan, mereka segera bisa menyimpulkan bahwa hubungan keduanya begitu spesial.

 

Selain itu, rencana pernikahan antara keluarga Julian dan keluarga Morris sebelumnya tiba-tiba dibatalkan. Kabarnya, Cakra memiliki seorang gadis yang dicintainya di luar sana, tetapi ia menyembunyikan identitasnya dengan sangat rapat, sehingga nyaris tidak ada yang mengetahui siapa gadis itu.

 

Meski penasaran, Nyonya Martha tidak meminta orang untuk menyelidikinya, lantaran takut menyinggung perasaan Cakra.

 

Siapa sangka, sosok gadis itu adalah Nona Besar keluarga Lesmana!

 

Nyonya Martha segera menatap Cakra. Sekarang ia mengerti, Zovan menghubunginya untuk membahas perihal yayasan, tentu ini semua atas perintah Cakra.

 

Nyonya Martha yang tak bisa menahan diri pun akhirnya bertanya. "Ca..."

 

Bu Riska tiba-tiba menyela ucapan Nyonya Martha. "Tadi katanya mau perawatan, 'kan? Masih sempat nggak? Ayo kita cepat berangkat."

 

Ekspresi Bu Riska tampak gelisah. Ia bergegas melangkah lebih dulu menuju lift.

 

Ketika melihat Bu Riska menghampiri, Nindi segera menarik Cakra dan keluar dari lift untuk memberikan ruang kepadanya.

 

Ekspresi Cakra saat ini sukar dipahami. Ia hanya menatap ibu tirinya, tanpa mampu menebak apa yang sedang direncanakan oleh Bu Riska.

 

Awalnya ia sempat berpikir bahwa ibu tirinya akan mempersulit wanita itu.

 

Namun, realitasnya bertolak belakang, ibu tirinya justru menunjukkan sikap yang begitu ramah kepada Nindi.

 

Sebenarnya, pada saat itu Cakra telah merencanakan untuk mengungkap identitasnya kepada Nindi. Namun, yang membuatnya terkejut, ibu tirinya justru memilih untuk berdiam diri.

 

Bu Riska merasa sangat gelisah dan bahkan tidak menoleh ke arah Cakra ataupun Nindi.

 

Sementara itu, Nyonya Martha juga sangat penasaran, tetapi tetap memilih untuk membisu.

 

Sofia sedang merasa sangat bingung. Ia sama sekali tidak menginginkan Nindi mengetahui identitas Cakra saat ini.

 

Oleh karena itu, meskipun ketiga wanita itu merasakan emosi yang kompleks, mereka semua memilih untuk diam.

 

Pintu lift kembali tertutup, dan semuanya pun berakhir.

 

Bu Riska akhirnya menghela napas lega. Setelah meninggalkan lift, ia berkata kepada Nyonya Martha. "Aku harap kamu bisa merahasiakan yang barusan terjadi."

 

Nyonya Martha melirik Sofia, lalu berbisik. "Gadis itu nggak sebanding sama kamu."

 

"Saya tahu, tapi ini bukan sesuatu yang bisa dijelaskan dengan singkat," ucap Sofia.

 

Bu Riska akhirnya menatap Sofia dengan penuh penyesalan. "Aku memang mau kamu jadi menantuku, tapi kamu juga tahu 'kan, nggak ada yang bisa mengubah keputusannya. Kamu juga sudah dewasa, mungkin sudah waktunya kamu coba bertemu sama pria lain lewat perjodohan."

 

Bu Riska menyadari bahwa Cakra tidak menaruh perasaan suka kepada Sofia, sehingga tidak ada gunanya untuk terus membiarkan gadis itu berharap.

 

"Tante Riska, apa saya masih kurang baik, ya?" tanya Sofia.

 

Sofia merasa khawatir, tanpa bantuan dari Bu Riska, mustahil baginya untuk dapat bersama dengan Cakra.

 

"Nggak, kamu baik banget. Tapi Cakra dan Nindi juga nggak bisa bersatu. Karena ... selain aku, Nyonya Andrea juga pasti menentangnya," ucap Bu Riska.

 

Usai menyelesaikan ucapannya, Bu Riska beranjak pergi dengan ekspresi yang sarat beban.

 

Nyonya Martha berusaha menghibur Sofia. "Status mereka nggak setara. Kalau keluarga Julian menentangnya, kamu juga masih punya peluang. Toh, laki-laki biasanya realistis soal pernikahan."

 

Sofia tersenyum kaku, ia memang telah menyadari hal itu sejak dulu.

 

Namun, Sofia merasa sikap Bu Riska sedikit aneh. Jika Bu Riska benar-benar tidak menyukai Nindi, kenapa ia bersikap sangat baik kepada wanita itu?

 

Ia memperlakukan Nindi dengan ramah, tetapi tidak menentang hubungan Nindi dan Cakra. Sikapnya sangat kontradiksi.

 

Pasti ada sesuatu yang belum ia ketahui, dan ia harus mencari tahu kebenarannya.

 

Saat sampai di lantai atas, Nindi tiba-tiba menatap Cakra. "Kamu kenal Sofia?"

 

Cakra merasa cemas. "Iya, kenal."

 

"Kamu ingat nggak saat kita kecelakaan waktu itu? Dia datang bawa kotak bekal buat kamu, katanya Ibumu yang menyuruhnya," ucap Nindi.

 

Sebelumnya, Nindi tidak pernah berpikir untuk banyak bertanya, tetapi kini hubungannya dengan Cakra telah berubah.

 

Cakra menganggukkan kepala. "Iya, Ibuku yang nyuruh dia datang, tapi aku nggak ada apa-apa sama dia."

 

PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 553 Bangkit dari Luka ~ Bab 553 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on April 19, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.