Bangkit dari Luka ~ Bab 587

 

Bab 587

 

Nindi merasa agak terkejut saat Yanisha mengucapkan kata putus.

 

Tak disangka, Yanisha lebih tegas dibandingkan dirinya.

 

Saat Yanisha menyatakan ingin putus, Darren tertegun, "Kamu serius mau putus?"

 

"Ya, aku nggak nyangka keluargamu bisa seperti ini. Dia pakai gaunku, kamu bahkan berpikir untuk membiarkan dia memakainya, lalu diberikan padaku?"

 

Dengan nada sinis, Yanisha berkata, "Darren, kamu pikir aku kekurangan gaun? Beraninya kamu mempermalukanku seperti ini?"

 

Kata-kata Darren tadi membuat Yanisha sadar bahwa selama ini Darren tidak pernah benar-benar mencintainya.

 

Hubungan mereka selama ini ternyata hanya sandiwara belaka.

 

Meski kakinya cacat, dia tidak akan membiarkan dirinya dibodohi oleh laki-laki.

 

Darren akhirnya sadar bahwa semua perkataannya telah didengar oleh Yanisha. Dia buru-buru menjelaskan, "Yanisha, aku nggak bermaksud seperti itu."

 

Yanisha berkata dengan sangat tegas, "Aku beri kamu kesempatan untuk memperbaiki kesalahanmu."

 

Darren sangat marah hingga wajahnya memucat. Dia berbalik dan berjalan ke arah Sania. Sania sangat ketakutan dan langsung mundur ke belakang.

 

Witan langsung menghadang Darren dan berkata, " Kak Darren, kamu mau apa? Bukannya nggak pantas kalau kamu memaksanya melepas baju?"

 

Darren menatap mereka dengan dingin dan berkata, "Lepaskan gaun itu sekarang! Kalau nggak, kallan berdua akan aku usir dari keluarga ini!"

 

Dia sudah banyak bekerja sama dengan keluarga Ciptadi. Jika Darren putus dengan Yanisha, Lesmana Grup bisa mengalami kebangkrutan.

 

Darren berpikir sejenak, lalu sorot matanya menjadi lebih tajam.

 

Dia menatap Sania, lalu berkata, "Kamu ini cerdas, ' kan? Semoga kali ini pun kamu bisa memilih dengan bijak."

 

Sania merasa geram. Dia tidak menyangka akan bertemu dengan Nona Besar keluarga Ciptadi hari ini? 'Sialan!' pikirnya dalam hati.

 

Tentu saja dirinya tidak bisa membuat Darren marah, apalagi menyinggung Nona Besar keluarga Ciptadi. Sania tahu bahwa Darren telah menerima banyak investasi dan bekerja sama dengan keluarga Ciptadi.

 

Sania mengangguk dengan sedih, lalu berkata, "Kak Witan, tolong suruh seseorang belikan aku satu set baju di sekitar sini."

 

Witan menatap Sania sambil berkata, "Nggak usah merasa tertekan. Aku sudah bilang, kalau bersamaku, kamu nggak akan diperlakukan seperti ini."

 

Sania menggerutu dalam hati, 'Kalau memang berani, kenapa nggak langsung melawan Darren?'

 

Cuma bisa ngomong, tapi nggak bisa berbuat apa-apa. Apa gunanya?' pikir Sania.

 

Nindi tiba-tiba menunjuk ke arah pintu, "Minta saja satu set seragam pelayan Restoran Pyrus, itu bakalan lebih cepat."

 

Setelah Nindi selesai berbicara, Yanisha langsung mengangguk dan berkata, "Betul, seluruh pegawai Restoran Pyrus ambilkan pakaian pelayan."

 

Darren menghela napas lega, lalu berkata, "Oke, aku akan beri tahu mereka."

 

Meskipun Sania enggan, dia terpaksa harus memakai seragam pelayan Restoran Pyrus. Dia sangat kesal hingga hampir menangis.

 

Padahal hari ini dia datang ke Restoran Pyrus dengan mengenakan gaun mewah. Saat kembali ke sekolah nanti, dia bisa menyombongkan diri di depan Serena dan yang lainnya, supaya mereka tidak meremehkan dirinya lagi.

 

Sekarang semua ini hancur karena ulah Yanisha dan Nindi.

 

Begitu melihat Sania kembali dengan pakaian pelayan, Nindi langsung tertawa, "Sebenarnya, pakaian ini cocok untukmu. Lagian, barang curian nggak akan pernah jadi milikmu."

 

Sania berjalan ke arah Witan sambil menangis, "Kak Witan, aku nggak mencuri... hu... hu... baju ini jelek banget. Kalau ada yang melihatku, mereka pasti mengira aku pelayan di sini. Aku malu banget!"

 

'Ini semua salah Witan si idiot itu! Aku jadi dipermalukan sama si pincang dari keluarga Ciptadi itu!' pikir Sania.

 

Witan menunjuk ke arah Nindi dan berkata, "Kamu juga harus ganti pakai baju yang sama dengan Sania, biar dia nggak malu."

 

Mendengar permintaan konyol itu, Nindi pun langsung menjawab, "Kenapa nggak sekalian kamu juga pakai seragam pelayan itu? Pas banget, biar kalian jadi pasangan yang serasi."

 

Witan tertegun sesaat, lalu berkata, "Kenapa aku harus pakai seragam pelayan? Apa-apaan sikapmu ini Nindi?"

 

"Aku cuma membalas sikapmu dengan sikap yang sama."

 

PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 587 Bangkit dari Luka ~ Bab 587 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on April 19, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.