Bangkit dari Luka ~ Bab 597

Bab 597

 

Ekspresi Nindi sangat tenang dan dia menyadari perubahan pada ekspresi Sofia.

 

Hanya dalam beberapa detik, ekspresi wajah Sofia berubah dari malu menjadi marah, dan akhirnya dengan cepat kembali tenang.

 

Nindi harus mengakui bahwa wanita sosialita nomor satu ini memang ahli dalam mengendalikan ekspresi.

 

Di pertemuan terakhir mereka, Nindi telah tertipu oleh Sofia.

 

Senyum di wajah Sofia memudar, dan nadanya sedikit arogan, "Tapi Cakra dan Aku sudah dijodohkan sejak kami kecil, dan kami sangat cocok. Sedangkan, kamu berbeda. Dia bahkan menyembunyikan identitas aslinya darimu. Seberapa tulus dia padamu?"

 

Nindi tentu saja merasa tidak nyaman ketika mendengar kata-kata ini.

 

Sudut mulutnya melengkung dingin, "Nona Sofia, apa akhirnya kamu berhenti berpura-pura?"

 

Mata Sofia dipenuhi dengan kekesalan, "Kenapa Aku harus berpura-pura? Semua yang kukatakan kepadamu sebelumnya adalah untuk kebaikanmu sendiri. Kalau nggak, apa kamu benar-benar berpikir bahwa kisah cintamu seperti Cinderella, hah?"

 

"Nona Sofia, bukankah kamu sudah merencanakan ini begitu lama hanya demi menikahi pria dari keluarga kaya itu? Sayangnya, pada akhirnya kamu tetap gagal, dan sekarang hanya bisa menggunakan trik licik untuk memecah belah hubunganku dengan Cakra."

 

Setelah Nindi mendengar Bu Riska menceritakan semuanya kemarin dan menjelaskan Cakra dan Sofia tidak pernah dijodohkan, akhirnhya dia paham bahwa Sofia berbohong.

 

Lagi pula, ketika mereka bertemu di Restoran Pyrus hari itu, Sofia juga ada di sana dan dia tahu saat itu bahwa Nindi bersama Cakra.

 

Dari panggilan telepon itu, Sofia mulai membuat rencana.

 

Sofia ternyata mengetahui kata sandi ponsel Cakra, yang membuat Nindi merasa sedikit tertipu.

 

Ekspresi Sofia tiba-tiba menjadi suram. Wanita jalang ini benar-benar pintar.

 

Sofia merendahkan suaranya, "Memangnya kenapa?

 

Dia bahkan nggak memberitahumu identitas aslinya karena dia takut kamu akan mengganggunya. Kamu seharusnya bertanya padanya sekarang. Nggak lama lagi dia akan mencampakanmu. Lagi pula, dia nggak mungkin menikahimu."

 

Sofia mengatakan banyak hal, tetapi ketika dia melihat Nindi yang tampak tidak peduli, hatinya seketika hancur.

 

Nindi tiba-tiba tertawa terbahak-bahak dan tatapan mengejek di matanya langsung menusuk hati Sofia.

 

Suara Sofia menjadi lebih tajam, "Apa maksud sikapmu ini?"

 

"Nona Sofia, kamu pasti nggak melihat ke cermin saat berbicara tadi. Bahkan alas bedak setebal itu nggak bisa menutupi ekspresi cemburumu."

 

Kata-kata ringan Nindi secara langsung membuat Sofia marah.

 

"Nindi, jangan terlalu cepat merasa bangga. Kamu nggak memenuhi syarat untuk menjadi anggota keluarga Julian. Bibi Riska dan Nenek Cakra nggak akan setuju dengan hubunganmu dan Cakra."

 

Satu-satunya hal yang dapat digunakan Sofia untuk menekan Nindi adalah status mereka yang tidak sepadan.

 

Nindi tersenyum tipis, "Itu adalah sesuatu yang harus aku pertimbangkan, itu nggak ada hubungannya denganmu. Kamu datang kepadaku dengan tergesa-gesa, bukankah kamu hanya mencoba menguji hubunganku saat ini dengan Cakra, apakah aku bisa bertahan dengannya, 'kan?"

 

Dia tidak akan sebodoh itu hingga tertipu dua kali.

 

Sofia menggertakkan giginya karena marah, "Nona Nindi, Kamu benar-benar sama menyebalkannya seperti yang dikatakan orang-orang."

 

"Nona Sofia juga pandai bicara dan berbohong seperti yang digosipkan orang-orang. Dia bisa membuat sesuatu yang palsu terdengar benar. Bahkan kebohongan bisa kamu ubah menjadi kebenaran. Kamu bahkan mencoba memberi label' pelakor padaku. Apa aku nggak seberani dirimu?!"

 

Nindi tidak lagi bersikap sopan.

 

Bagaimanapun juga, wanita ini sudah menjebaknya sebelumnya, membuat Nindi begitu sedih dan terluka.

 

Sekarang Nindi tahu dan menyadari bahwa itu semua direncanakan oleh Sofia.

 

Sofia mendengus dingin, "Cakra dan aku sudah menjadi kekasih sejak kami masih kecil. Kedua keluarga kami memang sedang membicarakan perjodohan kami."

 

"Itu hanya kebohongan yang kamu ciptakan untuk menghibur dirimu sendiri. Jelas keluarga Keluarga Morris yang mengejar keluarga Julian, dan kamu ingin menikahi Cakra, tapi dia nggak pernah tertarik padamu dan nggak menyukaimu."

 

Sofia sangat terluka oleh kata-kata yang diucapkan Nindi, dia sangat marah hingga mengangkat tangannya dan ingin memukul Nindi.

 

Nindi meraih pergelangan tangan orang itu dan berkata, "Kenapa, kamu marah karena aku mengatakannya dengan benar?"

 

"Nindi, kamu benar-benar jalang yang nggak berpendidikan, kamu benar-benar ingin merebut Cakra dariku. Apa kamu nggak sadar siapa dirimu? Kedua orang tuamu sudah meninggal dan kamu nggak punya apa-apa..."

 

PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 597 Bangkit dari Luka ~ Bab 597 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on April 19, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.