Bab 2259
Ketika dia merasa
kesulitan yang tak bisa diungkapkan, tiba-tiba ekspresi wajahnya berubah
drastis. Kepalan tangannya seketika dicengkeram oleh Saka!
Membuatnya tidak bisa
melepaskan diri!
"Kamu!" ujar
Yofi panik.
Saka tersenyum sinis dan
berkata, "Aku sudah bosan, mari kita akhiri."
Lalu, dia langsung
mencengkeram, terlihat pergelangan tangan Yofi langsung patah dan seketika
suara jeritan menyedihkan menggema di seluruh ruangan.
Saka langsung
menendangnya sehingga Yofi terjatuh ke lantai.
Situasi tiba-tiba berbalik.
Kini mata semua orang melotot setelah melihat Yofi tiba-tiba kalah.
"Yofi kalah?"
"Saka bahkan bisa
menang tanpa menggunakan master ilahi?"
Cecil juga penuh
kejutan. Meskipun yang dipukul adalah ayahnya sendiri, tetapi dia sangat ingin
bertepuk tangan dan bersorak.
Cecil mengangkat
pandangannya ke arah Clea, dan dia melihat Clea dengan ekspresi terkejut, lalu
Cecil tersenyum sombong.
Bagaimana mereka bisa
tahu kekuatan tempur Saka?
Tak tertandingi di
tingkat yang sama, dan bertarung melampaui satu tingkat sudah menjadi hal yang
sangat biasa!
"Kamu, kamu!"
ujar Yofi.
Yofi memegang
pergelangan tangannya dan menatap Saka dengan wajah pucat dan terkejut.
Kekuatan tempur manusia ini jauh melebihi perkiraannya...
"Saka, kamu seorang
menantu baru, berani sekali melukai Tetua! Sungguh nggak tahu aturan. Aku akan
memberi tahu leluhur!"
Clea berteriak seperti
orang gila.
Makin Saka kuat, Clea
makin terlihat sebagai pengecut. Tatapan terkejut dari orang-orang di sekitar
yang tertuju kepada Saka, membuat Clea makin marah.
Saka berkata dengan
senyuman penuh arti, "Kamu masih kecil, apa kamu kira leluhur akan
berpihak padamu?"
"Yang diinginkan
keluarga Dimasta adalah seorang genius, tetapi nggak akan terima orang-orang
sombong yang membalikkan norma! Hari ini kamu berani memukul ayah mertuamu,
kelak ketika kamu mencapai kesuksesan, kamu akan berani memukul leluhur!
Leluhur nggak akan terima orang sepertimu!" ujar Clea.
Clea sudah kehilangan
akal sehat, dan saat ini dia sedang memfitnah Saka dengan wajah yang garang.
Saat ini, tiba-tiba
terdengar suara dingin, "Siapa yang ingin memberi tahu leluhur?"
Segera setelah itu,
terlihatlah Damar mendekat dan menatap sekeluarga Clea dengan wajah dingin dan
suram.
"Kalian nggak hanya
korupsi, tapi juga membalikkan fakta. Siapa yang memberi kalian
keberanian?" ujar Damar.
Clea berteriak dengan
marah, "Aku memang melanggar hukum, tapi itu adalah urusanku dengan Aula
Penegak Hukum. Lalu, bagaimana dengan Saka yang melukai suami dan anakku?"
"Orang keluarga
Dimasta nggak boleh saling bertarung. Ini adalah aturan yang nggak bisa
dilanggar. Siapa pun yang melanggar aturan ini harus mendapatkan hukuman, Tua
Muda sepertimu nggak berhak mengatur!" lanjut Clea.
Semua orang menarik
napas dalam-dalam. Clea benar-benar bertentangan dengan Tuan Muda, tetapi apa
yang dia katakan memang tidak salah.
Tetua terlukai bukanlah
hal kecil, harus ada keputusan dari kepala keluarga.
Damar menatapnya sambil
tersenyum dingin, lalu melambaikan tangan sambil berkata, "Ayo, tangkap
dia!"
"Tuan Muda, ini
nggak sesuai aturan 11
Orang-orang ragu.
Sebagai Tuan Muda dapat
menyelidiki tindakan ilegal dari tokoh penting dalam keluarga, tetapi untuk
menangani masalah tersebut, harus melalui Aula Penegak Hukum dan kepala
keluarga.
Clea menatapnya dengan
wajah garang sambil berkata, "Tunggu sampai hari ketika kamu benar -benar
menjadi kepala keluarga, baru tangkap aku!"
Damar justru berkata
dengan tenang, "Leluhur sudah memberikan hak padaku untuk melakukan
tindakan terlebih dahulu dan melaporkannya kemudian. Menurutmu apakah aku ada
hak untuk menanganimu?"
Mendengar perkataan itu,
kini seluruh ruangan menjadi hening dan semua orang merasa sulit dipercaya.
Kekuasaan ini hampir
setara dengan kepala keluarga. Apa yang dipikirkan oleh leluhur?
Kekuasaan yang diberikan
ini terlalu besar.
"Benarkah
katamu?"
"Karena aku
menemukan genius seperti Saka, jadi leluhur ingin memberiku penghargaan, lalu
dia memberiku kekuasaan ini. Kalau nggak percaya, tanyakan saja kepada
leluhur!" kata Damar dengan sombong.
Seketika semua orang
tertegun dan menatap Saka dengan wajah penuh terkejut.
Leluhur begitu
mementingkannya?
Setelah Clea mendengar
kata-kata itu, wajahnya menjadi makin pucat, terjatuh ke lantai dengan ekspresi
bingung.
Yofi mengepalkan tinjunya
erat erat dan merasa sangat menyesal.
Jika dirinya bersikap
lebih sopan kepada Saka, kekuasaan ini mungkin akan diberikan kepadanya!
"Dasar manusia
nggak punya mata. Diberikan menantu baik untukmu, kamu juga nggak bisa
memanfaatkan kesempatan!" ujar Damar.
PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
No comments: