Bab 2261
Yofi dan Clea terkejut.
William sangat senang
dan segera menyapa pria paruh baya kurus itu, "Selamat pagi, Pak
Adnan."
Pak Adnan?
Yofi dan temannya
terkejut dan saling memandang.
Saat ini, orang-orang
dari keluarga Dimasta yang juga melihat Adnan duduk, merasa cukup terkejut.
Sekarang, keluarga Yofi
tidak memedulikannya. Siapa orang ini dan mengapa dia bisa datang di saat
seperti ini?
Melihat orang-orang dari
keluarga Dimasta yang mengelilingi Saka dengan sikap mengagumi, Adnan
menggelengkan kepalanya dan tersenyum sambil berkata, "Sekelompok pengikut
yang menjilat."
"Maaf sudah membuat
Pak Adnan melihat lelucon ... " ujar Yofi sambil tersenyum getir.
Mata Clea langsung
berbinar. Dia berkata sambil menggertakkan giginya, "Pak Adnan sangat
bijaksana. Ini adalah sekumpulan bajingan yang suka menjilat!"
Di matanya, dia tidak
salah, yang salah adalah dunia ini!
"Pak Adnan punya
visi yang besar, sebenarnya apa identitasmu? Bisakah kamu membantu kami
sekeluarga? Kami semua adalah orang baik!"
Clea memandang Adnan
dengan harapan bahwa dia memiliki identitas yang tinggi dan dapat membantunya.
"Bu, jangan tanya
lagi. Pak Adnan bisa dianggap sebagai rekanku di dunia pemerintahan," kata
William.
Adnan mengamati Clea,
tubuhnya berisi dan kulitnya putih. Meskipun usianya sedikit lebih tua, ada
pesona dan aroma yang berbeda.
Setelah mengikuti
Pangeran Ketiga dalam pertempuran di medan perang untuk waktu yang lama, bahkan
seekor induk hewan pun terlihat cantik, apalagi Clea ...
Selain itu, dia bisa
dianggap sebagai rekan kerja anaknya Clea ...
Awalnya, dia datang
untuk melayani Pangeran Ketiga. Namun, dia tidak menyangka ada kejutan yang
menyenangkan.
Yofi mengernyit dan
berkata, "Clea, jangan menyusahkan Pak Adnan. Bagaimanapun, Saka... "
Mendengar kata-kata itu,
Clea menghela napas. Memang benar, Saka mendapatkan perhatian dari
keluarganya...
Ketika Clea merasa
kecewa, Adnan berkata sambil tersenyum lembut, "Bu Clea ingin aku membantu
dengan cara apa?"
Clea terkejut.
Adnan dengan santai
berkata, "Kita akan mengusirnya dari keluarga Dimasta, atau memaksanya
berlutut dan meminta maaf padamu? Atau mungkin... membuatnya kehilangan satu kakinya?"
Seiring dengan
kata-katanya yang terucap, Clea sudah tertegun.
Suara-suara gaduh di
arena perlahan-lahan mereda. Sepasang mata yang penuh keheranan dan kemarahan
secara bersamaan menatap Adnan!
"Lancang! Tadi,
kamu bilang apa?"
"Beraninya bersikap
nggak sopan kepada menantu keluarga Dimasta. Kamu mau cari mati, ya?"
"Hari ini, kalau
memberikan penjelasan, jangan harap kamu bisa keluar dari rumah keluarga
Dimasta!"
Suara keras terdengar,
tatapan penuh kebencian mengarah ke Adnan!
Seketika, Yofi dan Clea
tampak ketakutan!
Hanya Adnan yang
mengangkat gelas dan minum di tengah tatapan banyak orang.
Mendapat jaminan,
ekspresi William tampak bersemangat. Dia menuangkan anggur untuk Adnan.
Damar sangat marah, lalu
memukul meja dan bertanya dengan nada keras, "Siapa kamu? Beraninya
bersikap nggak sopan kepada Saka!"
Begitu kalimat ini
terlontar, banyak anggota keluarga Dimasta berdiri, lalu menatap Adnan dengan
tatapan tajam dan membuat suasana menjadi tegang.
"Pak Adnan, jangan
bicara sembarangan... "
Saking takutnya, Clea
hampir menangis.
Namun, pada saat ini,
Adnan hanya tersenyum dan berkata kepada Damar yang tampak acuh tak acuh,"
Pak Damar, aku juga nggak meremehkanmu."
"Tapi, kamu belum
punya hak untuk menanyakan identitasku."
Damar terkejut, lalu
tertawa marah dan berkata, " Anggota keluarga Dimasta sepertiku saja
bahkan nggak memiliki hak untuk menanyakan identitasmu, apa mungkin harus
kepala keluarga yang datang?"
"Kepala
keluarga?"
Adnan berpikir sejenak,
lalu dengan enggan mengangguk dan berkata, "Dia cukup memenuhi syarat
..."
PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
No comments: