Membakar Langit ~ Bab 2272

 

Bab 2272

 

Wajah Roni langsung berubah sedikit tegang, buru-buru dia menghentikan Jovian dan berkata, "Kak Jovian, ini memang kesalahan kami. Maafkan kami... "

 

Jovian yang dihentikan itu akhirnya memandang Saka, menghela napas pelan, lalu menggelengkan kepala dan berkata, "Hei bocah, kamu sebaiknya bergabung dengan Dunia Roh. Kalau nggak sepanjang hidupmu hanya akan dihabiskan dengan mendengarkan teguranku."

 

"Kak Jovian, sebenarnya kamu berada di tingkat apa? "tanya Saka dengan rasa ingin tahu.

 

"Kalau kita berbicara soal tingkat, itu terlalu dangkal," jawab Jovian.

 

"Dulu, kalau aku nggak sedang dalam masa meditasi dan melewatkan pertarungan besar itu, hari ini aku pasti sudah menjadi salah satu dari Lima Genius!" lanjut Jovian.

 

Nada sombong itu membuat Roni menarik napas dingin.

 

Saka sedikit terkejut mendengar itu. Dia memandang Jovian, berpikir bahwa bakat orang ini dalam seni bela diri ternyata sangat luar biasa...

 

"Bocah kecil, jangan pikir hanya karena kamu muda dan sudah menjadi seorang master ilahi, maka kamu bisa sombong. Di Dunia Roh ada banyak orang sepertimu yang juga muda dan berbakat. Sayangnya, mereka satu per satu mati. Itu sungguh disayangkan. Semua ini kulakukan demi kebaikanmu," ujar Jovian dengan tegas.

 

Saka mengerutkan bibir..

 

Paling tidak, dia tidak merasa dirinya sombong di sini. Sebaliknya, dia sudah cukup sopan. Namun, dari mana orang ini melihat kesombongan dirinya?

 

Apa karena dia berasal dari Dunia Roh, sehingga bisa bersikap arogan seperti ini?

 

"Kamu merasa nggak puas?" tanya Jovian sambil mengerutkan alisnya.

 

"Kak Jovian, tenanglah," ujar Roni buru-buru menengahi.

 

"Kamu sudah memberikan pelajaran pertama. Apa pelajaran kedua akan segera diajarkan?" tanya Roni.

 

Jovian menjawab dengan dingin, "Menurutku, dengan kondisi mentalnya saat ini, dia belum memenuhi syarat untuk mempelajari pelajaran kedua dariku."

 

"Biarkan dia merenung selama beberapa hari. Kita lihat bagaimana hasilnya nanti."

 

Roni terkejut dan berujar, "Tapi Kompetisi Kota Sentana tinggal kurang dari setengah bulan lagi!"

 

Jovian tampak acuh berkata, "Mengasah pisau tnggak akan membuang waktu memotong kayu. Biarkan dia belajar kerendahan hati dulu. Kalau dia berhasil, aku hanya perlu memberinya beberapa petunjuk dan itu sudah cukup untuk membuatnya masuk sepuluh besar di Kompetisi Kota Sentana."

 

Keyakinannya terdengar luar biasa. Namun, dengan sikapnya yang seperti seorang ahli, hal itu membuat Roni mulai merasa ragu dan ingin mengatakan sesuatu.

 

Namun, sebelum sempat berbicara, Jovian tiba-tiba tersenyum meremehkan. "Kalian nggak percaya padaku, kan?"

 

Selesai berkata, tiba-tiba dia melepaskan aura yang sangat kuat. Dalam sekejap, Roni dan Novea langsung berubah ekspresi wajah. Mereka merasa tertekan hingga sulit bernapas!

 

"Ini... ini aura raja ilahi setengah langkah?" seru Roni dengan kaget.

 

Novea juga menatap Jovian dengan ekspresi tak percaya. Dia benar-benar terkejut.

 

Saka pun tertegun sesaat. Di matanya, selain rasa terkejut, kini juga muncul rasa penasaran yang mendalam.

 

"Kalau aku nggak menunjukkan sedikit kemampuan, kalian benar-benar mengira bisa meremehkanku? Berbicara tentang bakat, aku sangat terkenal di Dunia Roh! Aku datang ke sini dengan niat baik untuk membantu kalian, tapi kalian malah terus mengoceh! Apa kalian pikir aku nggak punya emosi?" ujar Jovian dengan marah.

 

Dengan suara berat, Jovian mengeluarkan dengusan dingin. Aura yang sangat kuat menyelimuti sekitarnya. Di belakangnya, muncul bayangan seekor harimau putih besar yang mengaum ke langit dan membawa angin kencang yang langsung membuat Roni menjadi pucat.

 

"Maafkan kami, Kak Jovian. Kami nggak bermaksud begitu..." kata Roni dengan tulus sambil menarik napas dalam-dalam.

 

"Aku nggak punya kesabaran mendengarkan penjelasan kalian!" ujar Jovian.

 

Jovian dengan nada tidak sabar melanjutkan, " Singkatnya, kalau nggak puas, kalian bisa mencobanya. Kalau setuju, aku bisa memberikan petunjuk padanya! Aku pastikan dia bisa meraih kesuksesan!"

 

Melihat punggung Jovian yang menjauh, Roni masih merasa waspada. Dia kemudian meminta maaf pada Saka dengan berkata, "Kak Saka, nggak heran Jovian bisa bersikap begitu sombong. Di usianya, dengan bakatnya yang luar biasa, dia memang... "

 

"Dia memang kuat, tapi kesombongannya sungguh keterlaluan," ujar Novea dengan nada tidak suka.

 

Bagaimanapun, mereka sudah mengorbankan begitu banyak, tetapi hanya menerima teguran tanpa ada pelajaran berharga yang diberikan.

 

"Kak Roni, apa menurutmu dia sebenarnya nggak ingin membantu kita?" tanya Novea.

 

Roni tampak ragu, lalu menjelaskan kepada Saka, " Orang-orang dari Dunia Roh memang meremehkan kami yang berasal dari dunia fana. Terlebih lagi, Jovian adalah salah satu talenta langka dari Dunia Roh. Jangan marah, Kak Saka. Aku akan berbicara dengannya lagi."

 

Namun, sepertinya Saka tidak mendengarkan apa yang mereka bicarakan.

 

PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2272 Membakar Langit ~ Bab 2272 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on April 05, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.